Krama Banjar Palak Kembangkan Objek Wisata Jeruk Madu
Kelompok Giri Lestari Banjar Palak, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem kembangkan kebun jeruk madu sebagai objek wisata.
AMLAPURA, NusaBali
Pengunjung bisa memetik langsung buah jeruk di lokasi kunjungan. Petani menanam jeruk madu di lahan 20 are, saat ini tanaman berumur tiga tahun, memasuki panen kedua. Bupati Karangasem I Gusti Ayu Sumatri berkunjung dan memetik jeruk madu di Objek Wisata Jeruk Madu, Banjar Palak, Kamis (27/6) pagi.
Bupati Mas Sumatri menilai objek jeruk madu terpadu dengan Objek Wisata Pura Besakih. Pengunjung bisa menikmati panorama alam desa sambil memetik jeruk madu dan menikmatinya. Budidaya jeruk madu menggunakan pupuk organik. Satu-satunya jeruk madu di Karangasem hanya ada di Banjar Palak. Selama ini jeruk madu didatangkan dari Kecamatan Kintamani, Bangli. “Ini inovasi baru, berwisata sambil memetik jeruk madu dan bisa berswafoto,” kata Bupati Mas Sumatri.
Pamedek bisa menikmati panorama objek wisata Jeruk Bali usai melakukan persembahyangan di Pura Besakih. Ketua Kelompok Giri Lestari, I Gusti Ngurah Alit mengaku sejak awal berniat mengembangkan jeruk madu. Bibit yang didatangkan dari Kalimantan Barat. Jenis jeruk ini berasal dari Malaysia. “Awalnya bibit jeruk madu itu kami datangkan dari Kalimantan Barat. Awalnya tidak berbiji, selanjutnya tumbuh ada bijinya,” kata Gusti Ngurah Alit.
Rencana berikutnya terus mengembangkan jeruk madu dengan membuat bibit sendiri berasal dari hasil panen jeruk yang ada saat ini. “Umur 2,5 tahun sudah bisa panen. Kami telah dua kali panen, sekali panen menghasilkan 50 kilogram,” katanya. Pengunjung dipersilakan memetik sendiri dengan harga jual Rp 15.000 per kilogram. “Saat ini muncul objek wisata untuk swafoto, kami juga membangun objek wisata sambil menikmati buah,” tambahnya.
Kelompok Giri Lestari juga tengah membangun objek wisata hutan desa di barat Pura Besakih. Bertujuan untuk menjaga keamanan hutan, melestarikan hutan, menjaga resapan air, dan berguna bagi yang menyukai wisata hutan. Terutama yang suka berkemah, kemping, dan berpetualang. *k16
Bupati Mas Sumatri menilai objek jeruk madu terpadu dengan Objek Wisata Pura Besakih. Pengunjung bisa menikmati panorama alam desa sambil memetik jeruk madu dan menikmatinya. Budidaya jeruk madu menggunakan pupuk organik. Satu-satunya jeruk madu di Karangasem hanya ada di Banjar Palak. Selama ini jeruk madu didatangkan dari Kecamatan Kintamani, Bangli. “Ini inovasi baru, berwisata sambil memetik jeruk madu dan bisa berswafoto,” kata Bupati Mas Sumatri.
Pamedek bisa menikmati panorama objek wisata Jeruk Bali usai melakukan persembahyangan di Pura Besakih. Ketua Kelompok Giri Lestari, I Gusti Ngurah Alit mengaku sejak awal berniat mengembangkan jeruk madu. Bibit yang didatangkan dari Kalimantan Barat. Jenis jeruk ini berasal dari Malaysia. “Awalnya bibit jeruk madu itu kami datangkan dari Kalimantan Barat. Awalnya tidak berbiji, selanjutnya tumbuh ada bijinya,” kata Gusti Ngurah Alit.
Rencana berikutnya terus mengembangkan jeruk madu dengan membuat bibit sendiri berasal dari hasil panen jeruk yang ada saat ini. “Umur 2,5 tahun sudah bisa panen. Kami telah dua kali panen, sekali panen menghasilkan 50 kilogram,” katanya. Pengunjung dipersilakan memetik sendiri dengan harga jual Rp 15.000 per kilogram. “Saat ini muncul objek wisata untuk swafoto, kami juga membangun objek wisata sambil menikmati buah,” tambahnya.
Kelompok Giri Lestari juga tengah membangun objek wisata hutan desa di barat Pura Besakih. Bertujuan untuk menjaga keamanan hutan, melestarikan hutan, menjaga resapan air, dan berguna bagi yang menyukai wisata hutan. Terutama yang suka berkemah, kemping, dan berpetualang. *k16
Komentar