Mahayastra Rahasiakan Lokasi Puspem
Pasangan Bupati Made Agus Mahayastra - Wakil Anak Agung Gde Mayun, bercita-cita besar yakni membuat Pusat Pemerintahan (Puspem) di Gianyar.
GIANYAR, NusaBali
Namun Bupati Mahayastra masih merahasiakan rencana lokasi puspem ini. “Lokasi? Masih rahasia. Jadi prinsipnya, kami ingin sekali membangun yang bagus,” jelas Bupati Mahayastra saat bertemu awak media, Kamis (27/6). Bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan, Gianyar ini, tak menjelaskan jika kepastian lokasi Puspem dijelaskan lebih awal akan bisa berdampak lonjakan harga tanah atau akan memunculkan spekulasi lain di masyarakat.
Kata dia, membangun puspem agar pemerintahan terpusat hingga pemantauan pegawai bisa lebih ketat dilakukan. Dia mengakui, saat ini cukup banyak informasi adanya oknum pegawai yang keluyuran saat jam kerja. Terutama untuk antar-jemput anak sekolah. Selain itu, pembangunan Puspem ini juga mendesak dilakukan karena sebagian besar kantor-kantor dinas Pemda Gianyar kondisinya memprihatinkan. Sebut saja misalnya Dinas Informasi dan Komunikasi yang berada di sebelah timur GOR Kebo Iwa. Bangunan lama ini telah lapuk dimakan usia. Kondisi hampir sama juga tampak di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di sebelah selatan.
Menurut Mahayastra, perbaikan skala besar memang tidak akan dilakukan. Sebab tahun 2020 nanti, pihaknya akan focus untuk mewujudkan Puspem. Diawali dengan pembebasan lahan yang memerlukan luas sekitar 50 hektar. “Rencana tahun 2020 akan ada pembebas lahan 50 hektar untuk puspem. Ini (kantor Bupati, red) akan dijadikan balai kota,” terangnya. Lantas, dimana rencananya Puspem akan dibangun?, Mahayastra mengaku masih rahasia.
Adanya Puspem, menurutnya, juga akan menjawab soal kedisiplinan pegawai. “Sehingga kalau nanti ada Puspem, pintunya dikunci. Pegawai yang keluar kanor harus bawa surat tugas minimal dua tingkat diatasnya. Bila perlu disiapkan kantin atau pegawai bawa rantang. Kalau sekarang kan sulit memantau satu persatu,” terangnya. Namun demikian, cita-cita ini tidak serta merta bisa diwujudkan dalam kijapan mata. “Itu prosesnya panjang 10 tahunan. Sehingga sekarang kalau kantor rusak sedikit kita perbaiki. Yang rusak berat, jangan dulu karena saya akan buat Puspem di Gianyar,” tegasnya.*nvi
Kata dia, membangun puspem agar pemerintahan terpusat hingga pemantauan pegawai bisa lebih ketat dilakukan. Dia mengakui, saat ini cukup banyak informasi adanya oknum pegawai yang keluyuran saat jam kerja. Terutama untuk antar-jemput anak sekolah. Selain itu, pembangunan Puspem ini juga mendesak dilakukan karena sebagian besar kantor-kantor dinas Pemda Gianyar kondisinya memprihatinkan. Sebut saja misalnya Dinas Informasi dan Komunikasi yang berada di sebelah timur GOR Kebo Iwa. Bangunan lama ini telah lapuk dimakan usia. Kondisi hampir sama juga tampak di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di sebelah selatan.
Menurut Mahayastra, perbaikan skala besar memang tidak akan dilakukan. Sebab tahun 2020 nanti, pihaknya akan focus untuk mewujudkan Puspem. Diawali dengan pembebasan lahan yang memerlukan luas sekitar 50 hektar. “Rencana tahun 2020 akan ada pembebas lahan 50 hektar untuk puspem. Ini (kantor Bupati, red) akan dijadikan balai kota,” terangnya. Lantas, dimana rencananya Puspem akan dibangun?, Mahayastra mengaku masih rahasia.
Adanya Puspem, menurutnya, juga akan menjawab soal kedisiplinan pegawai. “Sehingga kalau nanti ada Puspem, pintunya dikunci. Pegawai yang keluar kanor harus bawa surat tugas minimal dua tingkat diatasnya. Bila perlu disiapkan kantin atau pegawai bawa rantang. Kalau sekarang kan sulit memantau satu persatu,” terangnya. Namun demikian, cita-cita ini tidak serta merta bisa diwujudkan dalam kijapan mata. “Itu prosesnya panjang 10 tahunan. Sehingga sekarang kalau kantor rusak sedikit kita perbaiki. Yang rusak berat, jangan dulu karena saya akan buat Puspem di Gianyar,” tegasnya.*nvi
Komentar