Jelang Galungan Pedagang Jajan Upakara Kebanjiran Order
Menjelang Hari Raya Galungan dan Kuningan, pembuat jajan upakara di Desa Tegaljadi, Kecamatan Marga, Tabanan kebanjiran order.
TABANAN, NusaBali
Peningkatan pesanan jajan upakara ini naik 100 persen. Salah satu pembuat jajan kaliadrem Ni Luh Putu Seriasih di Banjar Pengembungan, mengatakan pesanan meningkat hingga 100 persen. Bahkan sudah terjadi sejak dua bulan sebelumnya. “Kalau sudah hari Raya Galungan dan Kuningan meningkat,” ujarnya, Minggu (30/6).
Dikatakannya, pesanan meningkat karena pembeli lebih memilih untuk stok barang lebih awal. Jika mendekati hari raya kemungkinan akan kekurangan stok lantaran pedagang yang lain sudah sibuk. “Yang beli ke sini (Desa Tegaljadi) kebanyakan distributor lalu dijual lagi ke konsumen lain,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ni Luh Ratna Kusumadewi. Wanita berusia 37 ini mengaku pesanan akan terus meningkat hingga sepekan sebelum Hari Raya Galungan. “Dalam pembuata jajan saya dibantu empat karyawan agar seluruh permintaan pelanggan bisa terpenuhi,” jelasnya.
Kusumadewi menjual berbagai macam jajan upakara yang sangat dibutuhkan oleh krama untuk keperluan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Di antaranya jaja gina, jaja uli, jaja matahari dengan harga bervariasi mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per biji. “Setiap hari kami buat, bahkan untuk jajan matahari sehari bisa 5.000 bungkus,” tandasnya. *des
Peningkatan pesanan jajan upakara ini naik 100 persen. Salah satu pembuat jajan kaliadrem Ni Luh Putu Seriasih di Banjar Pengembungan, mengatakan pesanan meningkat hingga 100 persen. Bahkan sudah terjadi sejak dua bulan sebelumnya. “Kalau sudah hari Raya Galungan dan Kuningan meningkat,” ujarnya, Minggu (30/6).
Dikatakannya, pesanan meningkat karena pembeli lebih memilih untuk stok barang lebih awal. Jika mendekati hari raya kemungkinan akan kekurangan stok lantaran pedagang yang lain sudah sibuk. “Yang beli ke sini (Desa Tegaljadi) kebanyakan distributor lalu dijual lagi ke konsumen lain,” tegasnya.
Hal serupa disampaikan oleh Ni Luh Ratna Kusumadewi. Wanita berusia 37 ini mengaku pesanan akan terus meningkat hingga sepekan sebelum Hari Raya Galungan. “Dalam pembuata jajan saya dibantu empat karyawan agar seluruh permintaan pelanggan bisa terpenuhi,” jelasnya.
Kusumadewi menjual berbagai macam jajan upakara yang sangat dibutuhkan oleh krama untuk keperluan Hari Raya Galungan dan Kuningan. Di antaranya jaja gina, jaja uli, jaja matahari dengan harga bervariasi mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per biji. “Setiap hari kami buat, bahkan untuk jajan matahari sehari bisa 5.000 bungkus,” tandasnya. *des
Komentar