'Hantu Mineirao' Bayangi Brasil
Messi Yakin Argentina Lolos ke Final
SAO PAULO, Nusa Bali
Sukses akhiri kutukan adu penalti atas Paraguay, Brasil menghadapi memori buruk dan ‘hantu Mineirao’ di laga semifinal. Ya, laga itu membawa Selecao ke tengara memori kelam kekalahan memalukan hampir lima tahun silam.
Pada 8 Juli 2014, Brasil tampil di semifinal Piala Dunia menghadapi Jerman. Di bawah dukungan penuh publik tuan rumah yang memadati tribun penonton Mineirao, Brasil malah dipaksa menelan kekalahan memalukan 1-7.
Sejak itu, Mineirao tak pernah lagi disambangi timnas Brasil, baik untuk sesi latihan apalagi laga persahabatan. Kini, Brasil dipaksa tampil lagi di Mineirao dalam laga semifinal menghadapi Argentina, Rabu (3/7) pagi dinihari WITA.
Willian, yang lima tahun lalu masuk sebagai pemain pengganti ketika Brasil sudah tertinggal enam gol tanpa balas dari Jerman, berusaha melupakan memori kelam kekalahan 1-7 di Mineirao tersebut yang oleh publik Brasil disebut sebagai ‘Mineirazo’.
"Kami tak terpengaruh kenangan kekalahan 1-7, itu sudah berlalu, sudah masa lalu. Kini kami punya skuat yang kuat ditempa laga-laga yang kami lewati dan cara kami lolos," ujar Willian.
Sementara itu, bintang Argentina Lionel Messi mengatakan peluang timnya saat menghadapi Brasil cukup berimbang. Menurutnya, tak ada tim favorit pada laga bergengsi tersebut.
Melihat performa kedua tim, banyak yang memprediksi Brasil di atas angin. Namun Messi berpendapat Brasil dan Argentina adalah kekuatan terbesar sepakbola Amerika Selatan. Rivalitas kedua tim sangat tinggi.
"Cukup sulit memilih tim yang difavoritkan antara Argentina dan Brasil, apalagi di Copa America, ketika setiap tim bisa mengalahkan siapa pun," kata Messi.
"Kami menghormati mereka, kami tahu siapa itu Brasil. Kami dalam kondisi bagus untuk mendepak Brasil, tapi kami juga harus sangat fokus. Ini bukan Copa America terbaik saya," kata Lionel Messi.
Messi juga punya alasan di balik performa Argentina yang belum maksimal. Dia menilai kualitas lapangan yang buruk membuat Tim Tango kesulitan memainkan sepakbola cepat yang jadi andalannya. *
Sukses akhiri kutukan adu penalti atas Paraguay, Brasil menghadapi memori buruk dan ‘hantu Mineirao’ di laga semifinal. Ya, laga itu membawa Selecao ke tengara memori kelam kekalahan memalukan hampir lima tahun silam.
Pada 8 Juli 2014, Brasil tampil di semifinal Piala Dunia menghadapi Jerman. Di bawah dukungan penuh publik tuan rumah yang memadati tribun penonton Mineirao, Brasil malah dipaksa menelan kekalahan memalukan 1-7.
Sejak itu, Mineirao tak pernah lagi disambangi timnas Brasil, baik untuk sesi latihan apalagi laga persahabatan. Kini, Brasil dipaksa tampil lagi di Mineirao dalam laga semifinal menghadapi Argentina, Rabu (3/7) pagi dinihari WITA.
Willian, yang lima tahun lalu masuk sebagai pemain pengganti ketika Brasil sudah tertinggal enam gol tanpa balas dari Jerman, berusaha melupakan memori kelam kekalahan 1-7 di Mineirao tersebut yang oleh publik Brasil disebut sebagai ‘Mineirazo’.
"Kami tak terpengaruh kenangan kekalahan 1-7, itu sudah berlalu, sudah masa lalu. Kini kami punya skuat yang kuat ditempa laga-laga yang kami lewati dan cara kami lolos," ujar Willian.
Sementara itu, bintang Argentina Lionel Messi mengatakan peluang timnya saat menghadapi Brasil cukup berimbang. Menurutnya, tak ada tim favorit pada laga bergengsi tersebut.
Melihat performa kedua tim, banyak yang memprediksi Brasil di atas angin. Namun Messi berpendapat Brasil dan Argentina adalah kekuatan terbesar sepakbola Amerika Selatan. Rivalitas kedua tim sangat tinggi.
"Cukup sulit memilih tim yang difavoritkan antara Argentina dan Brasil, apalagi di Copa America, ketika setiap tim bisa mengalahkan siapa pun," kata Messi.
"Kami menghormati mereka, kami tahu siapa itu Brasil. Kami dalam kondisi bagus untuk mendepak Brasil, tapi kami juga harus sangat fokus. Ini bukan Copa America terbaik saya," kata Lionel Messi.
Messi juga punya alasan di balik performa Argentina yang belum maksimal. Dia menilai kualitas lapangan yang buruk membuat Tim Tango kesulitan memainkan sepakbola cepat yang jadi andalannya. *
Komentar