Koster Dorong Unhi Kembangkan Inovasi Kearifan Lokal Bali
Gebyar Inovasi Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar bertajuk ‘Inovasi Kearifan Lokal untuk Negeri’ dibuka secara resmi Gubernur Bali Wayan Koster, di Aula Unhi Denpasar, Senin (1/7).
DENPASAR, NusaBali
Dalam arahannya, Gubernur Koster dorong Unhi kembangkan inovasi kearifan lokal di era revolusi teknologi 4.0.
Gubernur Koster menyebutkan, era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan sosial dan tatanan budaya masyarakat Bali. Namun, dari berbagai tantangan ini, masyarakat Bali harus tetap kuat berpegang pada nilai-nilai sejarah, tradisi budaya, dan kearifan lokal yang ada. Maka, berbagai inovasi perlu dilakukan seiring perkembangan revolusi teknologi 4.0, supaya kearifan lokal Bali tetap terjaga, bahkan lebih berkembang.
"Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Saya berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran dan langkah-langkah konkret dalam upaya peningkatan pembangunan daerah dengan inovasi teknologi yang bantu mempermudah tata kelola objek-objek kebudayaan Bali, baik dalam hal perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, maupun pembinaannya kepada masyarakat khususnya generasi muda," tandas Gubernur Koster.
Menurut Koster, dalam rangka pelestarian dan pembangunan budaya, adat, dan tradisi berlandaskan konsep yang tumbuh dari akar kehidupan orang Bali, Pemprov telah menuangkannya dalam visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Visi ini bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno (Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, Berkepribadian dalam Kebudayaan), melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945 untuk menuju Bali Era Baru.
"Pemajuan kebudayaan membawa semangat baru dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional. Pembangunan kebudayaan merupakan salah satu hal yang sangat penting, mengingat kebudayaan akan menjadikan bangsa Indonesia memiliki karakter dan jatidiri yang kuat dalam mengisi pembangunan," papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster juga menyampaikan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam, budaya, dan krama Bali. Di antaranya, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busama Adat Bali, Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, Pergub Bali Nomor 104 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), hingga Pergub Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, Koster mengucapkan terima kasih kepada inventor-inventor Unhi Denpasar yang telah berhasil menghasilkan inovasi teknologi dengan mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal Bali. "Saya ucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Saya juga berharap agar kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dapat menginspirasi perguruan tinggi lainnya, sehingga inovasi-inovasi baru dapat terus bermunculan,” harap Koster.
“Bali harus dikelola secara benar dengan dilandasi regulasi yang benar juga. Saya menghargai inovasi yang dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Bali harus maju, semua harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan Bali," lanjut mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini.
Sementara itu, Rektor Unhi Denpasar, Prof Dr drh I Made Damriyasa MS, mengatakan saat ini ada tiga inovasi Unhi yang telah dibiayai oleh pemerintah pusat. Saat ini Unhi sudah berada pada tahap transpormasi budaya, ilmu, dan teknologi. Ke depan, bukan tak mungkin akan ada lebih banyak lagi inovasi-inovasi yang dihasilkan dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal Bali.
"Mari kita bersama menguatkan daya saing ekonomi Bali, manfaatkan revolusi 4.0 yang saat ini tengah kita hadapi. Contoh inovasi yang harus kita apresiasi adalah digitalisasi lontar, sehingga akan mempermudah masyarakat atau umat untuk belajar maupun mengetahui lontar. Unhi siap untuk melakukan inovasi-inovasi dalam menjaga kearifan lokal,” jelas Prof Damriyasa.
“Inovasi yang dihasilkan harus dilindungi. Setelah kegiatan ini Saya berharap ada banyak inovator yang bisa bergabung dengan Unhi untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang nantinya bermanfaat untuk daerah yang kita cintai ini," lanjut akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan Unud yang 2 tahun silam sempat kalah tarung dalam perebutan kursi Rektor Unud ini. *
Gubernur Koster menyebutkan, era globalisasi dan perkembangan teknologi informasi berdampak terhadap berbagai sendi kehidupan sosial dan tatanan budaya masyarakat Bali. Namun, dari berbagai tantangan ini, masyarakat Bali harus tetap kuat berpegang pada nilai-nilai sejarah, tradisi budaya, dan kearifan lokal yang ada. Maka, berbagai inovasi perlu dilakukan seiring perkembangan revolusi teknologi 4.0, supaya kearifan lokal Bali tetap terjaga, bahkan lebih berkembang.
"Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Saya berharap dapat memberikan sumbangan pemikiran dan langkah-langkah konkret dalam upaya peningkatan pembangunan daerah dengan inovasi teknologi yang bantu mempermudah tata kelola objek-objek kebudayaan Bali, baik dalam hal perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, maupun pembinaannya kepada masyarakat khususnya generasi muda," tandas Gubernur Koster.
Menurut Koster, dalam rangka pelestarian dan pembangunan budaya, adat, dan tradisi berlandaskan konsep yang tumbuh dari akar kehidupan orang Bali, Pemprov telah menuangkannya dalam visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana. Visi ini bermakna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya, untuk mewujudkan kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Tri Sakti Bung Karno (Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, Berkepribadian dalam Kebudayaan), melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai NKRI berdasarkan nilai-nilai Pancasila 1 Juni 1945 untuk menuju Bali Era Baru.
"Pemajuan kebudayaan membawa semangat baru dalam upaya perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan nasional. Pembangunan kebudayaan merupakan salah satu hal yang sangat penting, mengingat kebudayaan akan menjadikan bangsa Indonesia memiliki karakter dan jatidiri yang kuat dalam mengisi pembangunan," papar Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Koster juga menyampaikan berbagai kebijakan yang telah dikeluarkan dalam menjaga kesucian dan keharmonisan alam, budaya, dan krama Bali. Di antaranya, Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busama Adat Bali, Pergub Bali Nomor 80 Tahun 2018 tentang Perlindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali serta Penyelenggaraan Bulan Bahasa Bali, Pergub Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali, Pergub Bali Nomor 104 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Nasional-Krama Bali Sejahtera (JKN-KBS), hingga Pergub Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, Koster mengucapkan terima kasih kepada inventor-inventor Unhi Denpasar yang telah berhasil menghasilkan inovasi teknologi dengan mengangkat nilai budaya dan kearifan lokal Bali. "Saya ucapkan selamat dan memberikan apresiasi atas pencapaian tersebut. Saya juga berharap agar kegiatan ini menjadi agenda rutin yang dapat menginspirasi perguruan tinggi lainnya, sehingga inovasi-inovasi baru dapat terus bermunculan,” harap Koster.
“Bali harus dikelola secara benar dengan dilandasi regulasi yang benar juga. Saya menghargai inovasi yang dihasilkan melalui kegiatan-kegiatan seperti ini. Bali harus maju, semua harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan Bali," lanjut mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali tiga kali periode ini.
Sementara itu, Rektor Unhi Denpasar, Prof Dr drh I Made Damriyasa MS, mengatakan saat ini ada tiga inovasi Unhi yang telah dibiayai oleh pemerintah pusat. Saat ini Unhi sudah berada pada tahap transpormasi budaya, ilmu, dan teknologi. Ke depan, bukan tak mungkin akan ada lebih banyak lagi inovasi-inovasi yang dihasilkan dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal Bali.
"Mari kita bersama menguatkan daya saing ekonomi Bali, manfaatkan revolusi 4.0 yang saat ini tengah kita hadapi. Contoh inovasi yang harus kita apresiasi adalah digitalisasi lontar, sehingga akan mempermudah masyarakat atau umat untuk belajar maupun mengetahui lontar. Unhi siap untuk melakukan inovasi-inovasi dalam menjaga kearifan lokal,” jelas Prof Damriyasa.
“Inovasi yang dihasilkan harus dilindungi. Setelah kegiatan ini Saya berharap ada banyak inovator yang bisa bergabung dengan Unhi untuk menghasilkan inovasi-inovasi yang nantinya bermanfaat untuk daerah yang kita cintai ini," lanjut akademisi dari Fakultas Kedokteran Hewan Unud yang 2 tahun silam sempat kalah tarung dalam perebutan kursi Rektor Unud ini. *
Komentar