Badung Target Raih Swasti Saba Wistara
Penghargaan Kabupaten/Kota Sehat Tingkat Nasional
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Badung menargetkan bisa meraih predikat Swasti Saba atau kota sehat dalam ajang penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tingkat nasional tahun 2019. Target pemerintah khususnya tingkat Swasti Saba Wistara (pengembangan).
Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi KKS di Desa Sangeh, Abiansemal, Senin (1/7), yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dalam rangka persiapan verifikasi lapangan KKS tahun 2019 ini.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Badung dr Wayan Darta,menyatakan penyelenggaran KKS ini diatur dalam peraturan bersama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan. Dalam KKS tahun 2019 ini, Kabupaten Badung akan bersaing dengan daerah lain di Indonesia untuk memperebutkan penghargaan Swasti Saba.
“Untuk penghargaan Swasti Saba ini ada Padapa untuk klasifikasi pemantapan, Wiwerda untuk klasifikasi pembinaan dan Wistara untuk klasifikasi pengembangan. Nah, sekarang kami diverifikasi untuk klasifikasi Wistara,” tuturnya.
Wayan Darta mengatakan, Kabupaten Badung menjadi kabupaten satu-satunya di Provinsi Bali yang cukup aktif dalam kegiatan ini. Dimulai dari tahun 2007 dengan penilaian Wiwerda, tahun 2009 dan 2011 kembali masuk penilaian Wiwerda, kemudian tahun 2013 dan 2015 penilaian Wistara. “Pada tahun 2017 tidak diverikasi dan baru pada tahun 2019 ini kembali masuk penilaian untuk Wistara,” ungkapnya.
Menurutnya, penilaian KKS ini di antaranya meliputi pembentukan pokja di desa, pembentukan forum di tingkat kecamatan dan kabupaten. Selain itu, juga harus mempunyai SK dan sekretariat. “Hal lain yang juga disoroti dalam penilaian KKS ini adalah semua keluarga di Badung memiliki jamban. Sebab, keberadaan jamban tiap pekarangan rumah ini penting, sebagai salah satu syarat kabupaten sehat,” imbuhnya.
Di Badung, menurut Wayan Darta sudah hampir semua pekarangan rumah memiliki jamban. “Masih ada satu dua keluarga di Badung belum memiliki jamban. Itu di wilayah Badung Utara,” katanya sembari berharap pemerintah desa membantu memfasilitasi pembuatan jamban bagi warganya.
Sementara, Kasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga Diskes Provinsi Bali Dewa Putu Alit, menyatakan Badung sudah cukup siap untuk diverifikasi sebagai Kabupaten Sehat. Dia mengimbau hal-hal yang kurang agar bisa dilengkapi, sehingga predikat Swasti Saba bisa jatuh ke Badung. “Kami mendorong semua kabupaten/kota di Bali mau bersaing sebagai kabupaten/kota sehat,” ujarnya. *asa
Hal tersebut terungkap dalam sosialisasi KKS di Desa Sangeh, Abiansemal, Senin (1/7), yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung dalam rangka persiapan verifikasi lapangan KKS tahun 2019 ini.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kabid Kesmas) Dinas Kesehatan Badung dr Wayan Darta,menyatakan penyelenggaran KKS ini diatur dalam peraturan bersama antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan. Dalam KKS tahun 2019 ini, Kabupaten Badung akan bersaing dengan daerah lain di Indonesia untuk memperebutkan penghargaan Swasti Saba.
“Untuk penghargaan Swasti Saba ini ada Padapa untuk klasifikasi pemantapan, Wiwerda untuk klasifikasi pembinaan dan Wistara untuk klasifikasi pengembangan. Nah, sekarang kami diverifikasi untuk klasifikasi Wistara,” tuturnya.
Wayan Darta mengatakan, Kabupaten Badung menjadi kabupaten satu-satunya di Provinsi Bali yang cukup aktif dalam kegiatan ini. Dimulai dari tahun 2007 dengan penilaian Wiwerda, tahun 2009 dan 2011 kembali masuk penilaian Wiwerda, kemudian tahun 2013 dan 2015 penilaian Wistara. “Pada tahun 2017 tidak diverikasi dan baru pada tahun 2019 ini kembali masuk penilaian untuk Wistara,” ungkapnya.
Menurutnya, penilaian KKS ini di antaranya meliputi pembentukan pokja di desa, pembentukan forum di tingkat kecamatan dan kabupaten. Selain itu, juga harus mempunyai SK dan sekretariat. “Hal lain yang juga disoroti dalam penilaian KKS ini adalah semua keluarga di Badung memiliki jamban. Sebab, keberadaan jamban tiap pekarangan rumah ini penting, sebagai salah satu syarat kabupaten sehat,” imbuhnya.
Di Badung, menurut Wayan Darta sudah hampir semua pekarangan rumah memiliki jamban. “Masih ada satu dua keluarga di Badung belum memiliki jamban. Itu di wilayah Badung Utara,” katanya sembari berharap pemerintah desa membantu memfasilitasi pembuatan jamban bagi warganya.
Sementara, Kasi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga Diskes Provinsi Bali Dewa Putu Alit, menyatakan Badung sudah cukup siap untuk diverifikasi sebagai Kabupaten Sehat. Dia mengimbau hal-hal yang kurang agar bisa dilengkapi, sehingga predikat Swasti Saba bisa jatuh ke Badung. “Kami mendorong semua kabupaten/kota di Bali mau bersaing sebagai kabupaten/kota sehat,” ujarnya. *asa
1
Komentar