Twin Lake Festival Hadirkan Nuansa Baru
Pemkab Buleleng kembali menggelar Twin Lake Festival (TLF) di Danau Buyan, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, dan di Danau Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.
SINGARAJA, NusaBali
Gelaran tahunan Festival Danau Kembar yang telah berlangsung lima kali ini, akan menghadirkan nuansa baru.
TLF 2019 ini akan berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 3-6 Juli 2019. Acara pembukaan dipusatkan di areal depan Pura Ulun Danu Buyan, Pancasari. Acara tersebut akan diisi Tari Rejang Renteng massal dari ibu-ibu Desa Pancasari.
Kepala Bidang Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Gede Subudi, Senin (1/7) mengatakan, gelaran TLF dengan tema kali ini Back to Nature, tampil berbeda dengan gelaran yang sama di tahun sebelumnya. Perbedaan itu mulai dari lokasi, karena tempat gelaran di Danau Buyan sudah ditata dengan baik. “Arealnya sekarang cukup luas. Karena di lokasi di Danau Buyan sudah ada penggurugan, sehingga lokasi yang dulunya agak sempit, kini sudah rata dan lebih luas dan parkir juga sudah ditata,” katanya.
Selain dari sisi lokasi, beberapa kegiatan juga ada yang berbeda, mulai dari lomba Dayung Pedau yang dulunya hanya melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buleleng, kini sudah melibatkan peserta umum. Kemudian ada pula kegiatan kontes mulai dari kontes buah, kontes bunga hingga kontes sayuran. “Untuk kontes buah, bunga dan sayuran, kami melibatkan petani se Bali. Kontes ini menampilkan buah, bunga dan sayuran berkualitas yang dihasilkan dari pertanian organik,” jelas Kabid Holtikultura Sebudi, didampingi Kasubag Pemberitaan Humas Buleleng, Gustri.
Masih kata Subudi, kegiatan TLF kali ini juga melibatkan petani milenial yakni generasi muda yang mulai menggeluti sektor pertanian. Petani dari generasi muda ini diberikan tempat mengeksepresikan aktivitas yang telah dicapai selama TLF berlangsung. “Nanti ada stand khusus untuk petani milenial. Tujuan semua ini memperkenalkan hasil produksi pertanain perkebunan sub sektor hortikultura, dan dapat menciptakan peluang pasar atas hasil produksi tersebut. Kami juga mengundang beberapa buyer untuk datang ke lokasi,” ungkap Subudi.
Sejauh ini persiapan sudah mendekati 100 persen. Ini ditandai dengan pemasangan tenda dan pembuatan panggung. Sebelumnya juga sudah dilakukan upaya pembersihan sampah di lokasi oleh pegawai lingkup Pemkab Buleleng, pada Jumat (28/6) lalu. *k19
TLF 2019 ini akan berlangsung selama empat hari, mulai dari tanggal 3-6 Juli 2019. Acara pembukaan dipusatkan di areal depan Pura Ulun Danu Buyan, Pancasari. Acara tersebut akan diisi Tari Rejang Renteng massal dari ibu-ibu Desa Pancasari.
Kepala Bidang Holtikultura, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, I Gede Subudi, Senin (1/7) mengatakan, gelaran TLF dengan tema kali ini Back to Nature, tampil berbeda dengan gelaran yang sama di tahun sebelumnya. Perbedaan itu mulai dari lokasi, karena tempat gelaran di Danau Buyan sudah ditata dengan baik. “Arealnya sekarang cukup luas. Karena di lokasi di Danau Buyan sudah ada penggurugan, sehingga lokasi yang dulunya agak sempit, kini sudah rata dan lebih luas dan parkir juga sudah ditata,” katanya.
Selain dari sisi lokasi, beberapa kegiatan juga ada yang berbeda, mulai dari lomba Dayung Pedau yang dulunya hanya melibatkan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lingkup Pemkab Buleleng, kini sudah melibatkan peserta umum. Kemudian ada pula kegiatan kontes mulai dari kontes buah, kontes bunga hingga kontes sayuran. “Untuk kontes buah, bunga dan sayuran, kami melibatkan petani se Bali. Kontes ini menampilkan buah, bunga dan sayuran berkualitas yang dihasilkan dari pertanian organik,” jelas Kabid Holtikultura Sebudi, didampingi Kasubag Pemberitaan Humas Buleleng, Gustri.
Masih kata Subudi, kegiatan TLF kali ini juga melibatkan petani milenial yakni generasi muda yang mulai menggeluti sektor pertanian. Petani dari generasi muda ini diberikan tempat mengeksepresikan aktivitas yang telah dicapai selama TLF berlangsung. “Nanti ada stand khusus untuk petani milenial. Tujuan semua ini memperkenalkan hasil produksi pertanain perkebunan sub sektor hortikultura, dan dapat menciptakan peluang pasar atas hasil produksi tersebut. Kami juga mengundang beberapa buyer untuk datang ke lokasi,” ungkap Subudi.
Sejauh ini persiapan sudah mendekati 100 persen. Ini ditandai dengan pemasangan tenda dan pembuatan panggung. Sebelumnya juga sudah dilakukan upaya pembersihan sampah di lokasi oleh pegawai lingkup Pemkab Buleleng, pada Jumat (28/6) lalu. *k19
Komentar