Yowana Bhakti Segara Selamatkan 158 Telur Penyu
Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara menyelamatkan 158 telur penyu di Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu, Karangasem.
AMLAPURA, NusaBali
Telur penyu itu didapatkan di Pasar Tukad Eling sebanyak 58 butir dan di pantai sebanyak 100 butir. Telur itu kemudian ditangkarkan agar menetas jadi tukik.
Ketua Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara, I Ketut Sujana, mengatakan sebagian besar anggotanya adalah nelayan. Mereka diedukasi tentang pentingnya penyelamatan penyu. Akhirnya banyak nelayan yang menyelamatkan telur penyu di sepanjang Pantai Desa Tianyar Timur hingga Pantai Desa Tianyar Barat. “Nelayan yang paling sering menyelamatkan telur penyu adalah I Gede Item,” ungkap Ketut Sujana, Selasa (2/7). Para nelayan telah paham jika di sekitar jukung mereka ada penyu sering bertelur.
Penyelamatan telur penyu juga didapatkan di Pasar Tukad Eling, Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Selasa (7/5). Saat itu anggota kelompok konservasi menemukan warga menjual telur penyu. Selanjutnya pedagang diberi pembinaan bahwa telur dilindungi dan mesti diselamatkan. Warga juga diberikan pemahaman tidak boleh memperdagangkan telur penyu. Akhirnya sebanyak 58 butir telur penyu itu direlakan diamankan anggota kelompok konservasi.
Ketut Sujana juga mendapatkan laporan dari nelayan I Gede Item, ada penyu bertelur di pantai sebanyak 100 butir. Gede Item sendiri yang mengamankan telur tersebut dan diserahkan kepada kelompok konservasi, Rabu (8/5). Semua telur penyu itu diamankan di penangkaran milik Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara. “Biasanya telur penyu ditangkarkan jadi tukik umur 50 hari. Dari tahun 2018, sekitar 2.000 telur penyu kami amankan. Sebagian telah menetas dan telah kami lepas ke habitatnya,” kata Ketut Sujana.
Kadis Perikanan Karangasem I Ketut Artama mengapresiasi Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara yang mengamankan dan melindungi telur penyu. “Penyu itu dilindungi, tidak boleh diperdagangkan, baik telur maupun penyu itu sendiri,” jelas Ketut Artama. Tak hanya di Pantai Desa Tianyar Timur dan Pantai Desa Tianyar Barat, di Pantai Objek Wisata Candidasa juga sering ditemukan penyu bertelur. Beberapa kali telur penyu diselamatkan di Pantai Objek Wisata Candidasa atas laporan dari pegawai hotel, terutama di pantai bagian timur. Atas laporan itu ditindklanjuti untuk diamankan.
Bahkan katanya, sering juga dapat laporan dari pegawai hotel di Pantai Objek Wisata Candidasa menemukan tukik yang muncul dari bawah pasir. Itu pertanda telur penyu telah menetas jadi tukik. Maka dilakukan pengamanan, terlebih dahulu diamankan tukik-tukik tersebut kemudian dilepas bersama-sama melibatkan wisatawan asing yang peduli penyelamatan penyu di Indonesia. *k16
Ketua Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara, I Ketut Sujana, mengatakan sebagian besar anggotanya adalah nelayan. Mereka diedukasi tentang pentingnya penyelamatan penyu. Akhirnya banyak nelayan yang menyelamatkan telur penyu di sepanjang Pantai Desa Tianyar Timur hingga Pantai Desa Tianyar Barat. “Nelayan yang paling sering menyelamatkan telur penyu adalah I Gede Item,” ungkap Ketut Sujana, Selasa (2/7). Para nelayan telah paham jika di sekitar jukung mereka ada penyu sering bertelur.
Penyelamatan telur penyu juga didapatkan di Pasar Tukad Eling, Banjar Tunas Sari, Desa Tianyar Timur, Selasa (7/5). Saat itu anggota kelompok konservasi menemukan warga menjual telur penyu. Selanjutnya pedagang diberi pembinaan bahwa telur dilindungi dan mesti diselamatkan. Warga juga diberikan pemahaman tidak boleh memperdagangkan telur penyu. Akhirnya sebanyak 58 butir telur penyu itu direlakan diamankan anggota kelompok konservasi.
Ketut Sujana juga mendapatkan laporan dari nelayan I Gede Item, ada penyu bertelur di pantai sebanyak 100 butir. Gede Item sendiri yang mengamankan telur tersebut dan diserahkan kepada kelompok konservasi, Rabu (8/5). Semua telur penyu itu diamankan di penangkaran milik Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara. “Biasanya telur penyu ditangkarkan jadi tukik umur 50 hari. Dari tahun 2018, sekitar 2.000 telur penyu kami amankan. Sebagian telah menetas dan telah kami lepas ke habitatnya,” kata Ketut Sujana.
Kadis Perikanan Karangasem I Ketut Artama mengapresiasi Kelompok Konservasi Yowana Bhakti Segara yang mengamankan dan melindungi telur penyu. “Penyu itu dilindungi, tidak boleh diperdagangkan, baik telur maupun penyu itu sendiri,” jelas Ketut Artama. Tak hanya di Pantai Desa Tianyar Timur dan Pantai Desa Tianyar Barat, di Pantai Objek Wisata Candidasa juga sering ditemukan penyu bertelur. Beberapa kali telur penyu diselamatkan di Pantai Objek Wisata Candidasa atas laporan dari pegawai hotel, terutama di pantai bagian timur. Atas laporan itu ditindklanjuti untuk diamankan.
Bahkan katanya, sering juga dapat laporan dari pegawai hotel di Pantai Objek Wisata Candidasa menemukan tukik yang muncul dari bawah pasir. Itu pertanda telur penyu telah menetas jadi tukik. Maka dilakukan pengamanan, terlebih dahulu diamankan tukik-tukik tersebut kemudian dilepas bersama-sama melibatkan wisatawan asing yang peduli penyelamatan penyu di Indonesia. *k16
1
Komentar