Rossi Mungkin Masalah di Yamaha
Jelang balapan MotoGP Jerman 2019, pembalap Yamaha Valentino Rossi terbuka menerima kritikan atas hasil buruk yang didapatnya pada ajang MotoGP 2019.
ASSEN, NusaBali
Rossi kembali sial di MotoGP Belanda 2019, Minggu (30/6). Pebalap 40 tahun itu gagal finis setelah terjatuh dan menabrak Takaaki Nakagami di tikungan delapan pada lap kelima.
Kegagalan finis di Belanda merupakan yang ketiga beruntun bagi Rossi. Sebelumnya, The Doctor gagal finis di GP Italia dan GP Catalunya. Rossi menabrak Joan Mir di Mugello dan gagal menghindari sepeda motor Jorge Lorenzo di Catalunya.
Sebelumnya Rossi dan rekan setimnya di Yamaha, Maverick Vinales, mengkritik pihak Yamaha yang tidak mampu membuat sepeda motor YZR-M1. Namun pada balapan di MotoGP Belanda, Rossi justru menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang terpuruk. Vinales berhasil menjadi pemenang di Assen, pebalap Yamaha Petronas Fabio Quartararo merebut podium ketiga, sedangkan Franco Morbidelli (Yamaha Petronas) berhasil finis di posisi kelima.
Dalam wawancara dengan GP One, Rossi mengaku terbuka menerima kritikan. "Masalah (Yamaha) bisa karena pembalap (saya). Bisa ya, bisa tidak. Saya pikir ini situasi yang luas untuk dijelaskan. Tapi, Yamaha sangat kuat di sini (Belanda). Di Barcelona kami meraih satu podium, di sini kami meraih dua podium. Kami harus meluruskan masalah yang ada," ujar Rossi.
Pernyataan Rossi kemudian diperkuat Morbidelli. Jebolan VR46 Academy itu membuka kemungkinan gaya membalap dirinya dan Rossi tidak cocok dengan sepeda motor M1, karena kedua pembalap itu selalu kesulitan di saat yang bersamaan. "Saya dan Rossi punya gaya membalap yang sama, jadi mungkin ya (karena masalah pembalap). Ketika Rossi merasakan masalah, saya juga merasakannya. Tapi, saya berharap kami bisa tampil lebih cepat di balapan selanjutnya," ujar Morbidelli yang kalah 14 detik dari Vinales di Assen. *
Kegagalan finis di Belanda merupakan yang ketiga beruntun bagi Rossi. Sebelumnya, The Doctor gagal finis di GP Italia dan GP Catalunya. Rossi menabrak Joan Mir di Mugello dan gagal menghindari sepeda motor Jorge Lorenzo di Catalunya.
Sebelumnya Rossi dan rekan setimnya di Yamaha, Maverick Vinales, mengkritik pihak Yamaha yang tidak mampu membuat sepeda motor YZR-M1. Namun pada balapan di MotoGP Belanda, Rossi justru menjadi satu-satunya pembalap Yamaha yang terpuruk. Vinales berhasil menjadi pemenang di Assen, pebalap Yamaha Petronas Fabio Quartararo merebut podium ketiga, sedangkan Franco Morbidelli (Yamaha Petronas) berhasil finis di posisi kelima.
Dalam wawancara dengan GP One, Rossi mengaku terbuka menerima kritikan. "Masalah (Yamaha) bisa karena pembalap (saya). Bisa ya, bisa tidak. Saya pikir ini situasi yang luas untuk dijelaskan. Tapi, Yamaha sangat kuat di sini (Belanda). Di Barcelona kami meraih satu podium, di sini kami meraih dua podium. Kami harus meluruskan masalah yang ada," ujar Rossi.
Pernyataan Rossi kemudian diperkuat Morbidelli. Jebolan VR46 Academy itu membuka kemungkinan gaya membalap dirinya dan Rossi tidak cocok dengan sepeda motor M1, karena kedua pembalap itu selalu kesulitan di saat yang bersamaan. "Saya dan Rossi punya gaya membalap yang sama, jadi mungkin ya (karena masalah pembalap). Ketika Rossi merasakan masalah, saya juga merasakannya. Tapi, saya berharap kami bisa tampil lebih cepat di balapan selanjutnya," ujar Morbidelli yang kalah 14 detik dari Vinales di Assen. *
Komentar