Dispar Batalkan Promosi ke Luar Negeri
Promosi pariwisata di dalam negeri juga distop, karena rasionalisasi anggaran. Total anggaran yang dirasionalisasi senilai Rp 6 miliar.
MANGUPURA, NusaBali
Dinas Pariwisata Kabupaten Badung membatalkan agenda promosi ke luar negeri. Penyebabnya, anggaran promosi dipangkas menyusul adanya rasionalisasi anggaran yang dilakukan Pemkab Badung.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, menyatakan semua program yang sudah dirancang tersebut batal akibat rasionalisasi anggaran. Dengan demikian, mulai Agustus 2019 semua agenda promosi ke luar negeri ditiadakan. “Iya, karena ada rasionalisasi anggaran jadi agenda promosi dibatalkan,” ujarnya, Rabu (3/7).
Badra menjelaskan, pembatalan agenda promosi ke luar negeri diputuskan setelah menggelar rapat dengan Badan Pendapatan (Bapenda) dan Pasedahan Agung. “Semula kami rencana melakukan sales mission ke Rusia pada Agustus 2019 mendatang. Kemudian ke Amerika Serikat pada September 2019, Jepang pada Oktober 2019, dan ke London pada November 2019. Tapi sekarang semua dibatalkan,” ungkapnya.
Tidak hanya ke luar negeri, agenda promosi di dalam negeri pun batal. “Selain ke luar negeri, promosi di dalam negeri juga distop. Semula kami agendakan promosi ke Manado. Pada festival di Manado, kami rencana ikut gabung jualan table top untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bali,” tutur Badra.
“Intinya sekarang kami tidak bisa promosi pariwisata karena ada rasionalisasi anggaran,” imbuh Badra yang juga menjabat Plt Kadis Perikanan Badung sembari menyatakan total anggaran yang kena rasionalisasi senilai Rp 6 miliar.
Disinggung apakah pembatalan promosi ke luar negeri akan mempengaruhi kunjungan pariwisata di Badung, birokrat asal Kuta itu menyatakan, “Melalui promosi kita bisa langsung menjelaskan bagaimana situasi di Bali. Tapi sekarang kita tidak bisa ke mana-mana lagi.”
Walau begitu, pihaknya tetap akan berupaya mempromosikan pariwisata Badung dan Bali secara online melalui website Pemkab Badung. “Walau tidak maksimal tapi apa boleh buat. Ini yang bisa kita lakukan,” tandas Badra.
Pada bagian lain, Ketua Komisi II DPRD Badung I Wayan Luwir Wiana, mengatakan rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemerintah dinilai telah melalui beragam pertimbangan. Walau promosi penting, namun ada skala prioritas yang barangkali ingin dicapai pemerintah. “Kemungkinan ada yang diprioritaskan,” ucapnya.
Lagi pula, lanjut politisi PDIP, itu promosi pariwisata ke luar negeri sudah sering dilaksanakan, sehingga perlu dilakukan rasionalisasi untuk efisiensi penggunaan anggaran. “Dengan kondisi ini kita tidak bisa memaksakan diri,” kata Luwir Wiana. *asa
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Badung I Made Badra, menyatakan semua program yang sudah dirancang tersebut batal akibat rasionalisasi anggaran. Dengan demikian, mulai Agustus 2019 semua agenda promosi ke luar negeri ditiadakan. “Iya, karena ada rasionalisasi anggaran jadi agenda promosi dibatalkan,” ujarnya, Rabu (3/7).
Badra menjelaskan, pembatalan agenda promosi ke luar negeri diputuskan setelah menggelar rapat dengan Badan Pendapatan (Bapenda) dan Pasedahan Agung. “Semula kami rencana melakukan sales mission ke Rusia pada Agustus 2019 mendatang. Kemudian ke Amerika Serikat pada September 2019, Jepang pada Oktober 2019, dan ke London pada November 2019. Tapi sekarang semua dibatalkan,” ungkapnya.
Tidak hanya ke luar negeri, agenda promosi di dalam negeri pun batal. “Selain ke luar negeri, promosi di dalam negeri juga distop. Semula kami agendakan promosi ke Manado. Pada festival di Manado, kami rencana ikut gabung jualan table top untuk meningkatkan kunjungan wisata ke Bali,” tutur Badra.
“Intinya sekarang kami tidak bisa promosi pariwisata karena ada rasionalisasi anggaran,” imbuh Badra yang juga menjabat Plt Kadis Perikanan Badung sembari menyatakan total anggaran yang kena rasionalisasi senilai Rp 6 miliar.
Disinggung apakah pembatalan promosi ke luar negeri akan mempengaruhi kunjungan pariwisata di Badung, birokrat asal Kuta itu menyatakan, “Melalui promosi kita bisa langsung menjelaskan bagaimana situasi di Bali. Tapi sekarang kita tidak bisa ke mana-mana lagi.”
Walau begitu, pihaknya tetap akan berupaya mempromosikan pariwisata Badung dan Bali secara online melalui website Pemkab Badung. “Walau tidak maksimal tapi apa boleh buat. Ini yang bisa kita lakukan,” tandas Badra.
Pada bagian lain, Ketua Komisi II DPRD Badung I Wayan Luwir Wiana, mengatakan rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemerintah dinilai telah melalui beragam pertimbangan. Walau promosi penting, namun ada skala prioritas yang barangkali ingin dicapai pemerintah. “Kemungkinan ada yang diprioritaskan,” ucapnya.
Lagi pula, lanjut politisi PDIP, itu promosi pariwisata ke luar negeri sudah sering dilaksanakan, sehingga perlu dilakukan rasionalisasi untuk efisiensi penggunaan anggaran. “Dengan kondisi ini kita tidak bisa memaksakan diri,” kata Luwir Wiana. *asa
1
Komentar