Satlantas Pelototi Jalur Bedugul
Harus memperbanyak penerang jalan, karena jalurnya diantara perkebunan dan jurang.
SINGARAJA, NusaBali
Jajaran Satlantas (Satuan Lalulintas) Polres Buleleng kini makin memprioritas pengawasan alias memelototi jalur Singaraja – Denpasar, terutama dari wilayah Gitgit, Buleleng menuju Bedugul, Tabanan. Karena di jalur ini terdapat banyak jalan tikungan, dan medan curam hingga membahayakan pengendara.
Jajaran Satlantas Polres Buleleng juga telah memetakan dan merancang sejumlah langkah yang akan ditempuh. Ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/6), Kasatlantas Polres Buleleng AKP I Gede Sumadra Khertiawan mengaku akan segera berkoordinasi denga Dinas Perhubungan Buleleng untuk pengadaan lampu penerangan jalan dan perbaikan rambu-rambu jalan. “Jalur dari Singaraja menuju Bedugul, salah satu jalur rawan kecelakaan lalulintas. Kami harus memperbanyak jumlah penerang jalan, karena sebagian jalur ada diantara perkebunan dan jurang,” ujar AKP Sumadra seizin Kapolres Buleleng.
Selain penerangan jalan, pihaknya juga memandang perlu pemasangan plang peringatan dan rambu lalulintas, terutama di titik dekat tikungan maupun jalan menurun maupun menanjak. Kata dia, jika dilihat dari sarana yang sudah ada memang sudah cukup. Namun perlu ditambah lagi untuk mengoptimalkan pengamanan di sepanjang jalur tersebut. Selain itu pihaknya juga menginstruksikan kepada anggotanya untuk meningkatkan kegiatan patroli dan mengaktifkan Pos Polisi di Desa Pancasari.
Pihaknya berharap kepada seluruh pengendara untuk tetap berhati-hati ketika memasuki jalur curam dan berliku. Karena sebagian besar kecelakaan lalulintas terjadi karena human error (keteledoran manusia, Red) maupun pelanggaran rambu-rambu lalulintas. “Masyarakat agar tetap berhati-hati dan tertib dalam berlalulintas. Karena topografi jalan berbukit, pengendara harus menyesuaikan kecepatan kendaraan,” imbuh dia.
Terkait itu, pada 2016 angka kecelakaan lalulintas mengalami penurunan. Pada 2015 terdapat 270 kasus dengan akibat meninggal dunia 109 orang. Per Mei 2016 sudah terdapat 87 kasus dengan 20 orang kehilangan nyawa. Menurut Kasat Sumadra, angka tersebut membuktikan kesadaran tertib berlalulintas masyarakat Buleleng sudah makin terbangun. Pihaknya pun mengharapkan kondisi tersebut tetap terjaga sehingga keselamatan di jalan raya tetap terwujud. 7k23
Komentar