Produk Perhiasan Paling Diminati di PKB Ke-41
Produk perhiasan emas dan perak serta fesyen, dua produk kerajinan yang tercatat penjualan paling besar.
DENPASAR, NusaBali
Hal itu berdasar pencatatan sementara omset penjualan hingga dua pekan sejak digelarnya Pesta Kesenian Bali ke-41.
Hingga Rabu (3/7) omset penjualan baru tercatat Rp 6 miliar. Dari nilai penjualan sementara itulah, terungkap perhiasan emas-perak, dan fesyen nilai penjualan paling besar. Penjualan produk perhiasan omset penjualan Rp 1,6 miliar. Fesyen Rp 1,4 miliar. Di posisi ketiga lembaran kain/tenun dengan omset Rp 1,3 miliar. Produk kulit, spa dan herbal Rp 700 juta. Disusul dupa Rp 100 juta. Sedang produk kerajinan lainnya Rp 800 juta.
Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Provinsi Bali I Gede Suamba, menyatakan capaian omset tersebut bersifat sementara. Diperkirakan omset penjualan sudah lebih dari Rp 6 miliar. “Karena masih banyak yang belum terekap,” jelas Suamba.
Selain itu pelaksanaan PKB, masih berlangsung sebelum penutupan hingga pertengahan Juli. “Karena itu omset penjualan masih sementara,” jelasnya.
Demikian juga, belum bisa dipastikan mana di antara produk kerajinan yang paling laris, mana yang omset penjualan paling tinggi. “Kan masih berlangsung,” kata Suamba.
Sementara pada PKB ke -40 tahun 2018 lalu, omset penjualan produk kerajinan tembus angka Rp 14 miliar. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan pengunjung PKB yang kerap padat, diharapkan omset penjualan produk kerajinan di PKB melampui pencapaian Rp 14 miliar. *k17
Hingga Rabu (3/7) omset penjualan baru tercatat Rp 6 miliar. Dari nilai penjualan sementara itulah, terungkap perhiasan emas-perak, dan fesyen nilai penjualan paling besar. Penjualan produk perhiasan omset penjualan Rp 1,6 miliar. Fesyen Rp 1,4 miliar. Di posisi ketiga lembaran kain/tenun dengan omset Rp 1,3 miliar. Produk kulit, spa dan herbal Rp 700 juta. Disusul dupa Rp 100 juta. Sedang produk kerajinan lainnya Rp 800 juta.
Kabid Perindustrian Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Provinsi Bali I Gede Suamba, menyatakan capaian omset tersebut bersifat sementara. Diperkirakan omset penjualan sudah lebih dari Rp 6 miliar. “Karena masih banyak yang belum terekap,” jelas Suamba.
Selain itu pelaksanaan PKB, masih berlangsung sebelum penutupan hingga pertengahan Juli. “Karena itu omset penjualan masih sementara,” jelasnya.
Demikian juga, belum bisa dipastikan mana di antara produk kerajinan yang paling laris, mana yang omset penjualan paling tinggi. “Kan masih berlangsung,” kata Suamba.
Sementara pada PKB ke -40 tahun 2018 lalu, omset penjualan produk kerajinan tembus angka Rp 14 miliar. Dengan jumlah peserta yang lebih banyak dan pengunjung PKB yang kerap padat, diharapkan omset penjualan produk kerajinan di PKB melampui pencapaian Rp 14 miliar. *k17
1
Komentar