Anggota Fraksi PDIP Minta Usut Pemukulan
“Saya minta penegak hukum melakukan tindakan tepat. Jangan kita kembali ke masa lampau melakukan tindakan represif” (Anggota Fraksi PDIP, AAN Adi Ardana)
Gubernur Mengaku Tak Tahu Pemukulan Aktivis Tolak Reklamasi
DENPASAR,NusaBali
Dugaan pemukulan aktivis tolak reklamasi di arena pawai Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-38 yang dihadiri Presiden Joko Widodo, Sabtu (11/6) lalu dipertanyakan
Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali dari dapil Denpasar Anak Agung Ngurah Adi Ardana.
Adi Ardana bersuara mendesak polisi mengusut kasus pemukulan itu saat sidang paripurna penyampaian Raperda pertanggungjawaban APBD 2015 oleh Gubernur Made Mangku Pastika di ruang sidang utama Gedung DPRD Bali Niti Mandala Denpasar, Senin (13/6) siang.
Adi Ardana interupsi saat Gubernur Pastika akan berpidato. Kontan saja, Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama yang saat itu memimpin sidang harus berhenti sejenak untuk melanjutkan agenda sidang karena interupsi politisi asal Puri Gerenceng Denpasar ini.
Ada dua materi interupsi Adi Ardana. Pertama, mengungkap baliho penyambutan terhadap Presiden Jokowi oleh pejabat daerah diterjemahkan keliru oleh pejabat di daerah. Menurut dia, tim komunikasi presiden mengatakan cara-cara seperti ini keliru. "Presiden tidak mau ada spanduk selamat datang di daerah. Ini diterjemahkan keliru. Baliho yang aspirasi tetap dibolehkan. Bukan yang bagus-bagus saja. Aspirasi boleh," kata Adi Ardana.
Menurut Adi Ardana, cara keliru ketika menyikapi kedatangan presiden, salah satunya melarang orang menggunakan baju kaos tolak reklamasi. Apalagi sampai terjadi pemukulan terhadap salah satu aktivis penolak reklamasi. “Saya tidak tahu siapa dia yang memukul, yang jelas berpakaian preman. Saya minta penegak hukum melakukan tindakan tepat. Jangan kita kembali ke masa lampau melakukan tindakan represif," ujar anggota Komisi II DPRD Bali ini.
Mendengar aspirasi Adi Ardana, Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama tidak menanggapi. "Terimakasih saran-saran saudara, nanti akan kita bahas dilain kesempatan itu," tegas Adi Wiryatama.
Nah, Gubernur Made Mangku Pastika usai sidang paripurna secara tak langsung bertemu Adi Ardana di lobi ruang sidang. Saat itulah, Pastika langsung blak-blakan soal kasus reklamasi. "Soal pemukulan saya tidak tahu itu. Siapa yang mukul, saya tidak tahu. Silahkan diusut. Orang mau demo tolak reklamasi saya tidak pernah melarang," ujar Pastika dihadapan Adi Ardana dan anggota dewan lainnya, termasuk Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama.
Soal reklamasi dan demo-demo kata Pastika, dirinya sudah bicara langsung kepada Presiden Jokowi. "Saya sudah sampaikan semua kepada Pak Jokowi. Saya buka saja di sini saya sudah sampaikan ke beliau. Soal apa isi pembicaraan saya dengan beliau, silahkan Anda (Adi Ardana) cari tahu kalau Anda punya akses," ujar mantan Kapolda Bali ini.
Pastika mengatakan apapun yang dia tahu semua dan dijelaskan kepada Presiden. "Saya sampaikan soal baliho dan demo itu. Saya sampaikan jangan dibiarkan berlarut-larut orang jadi benci sama saya. Saya buka karena presiden tanya saya soal baliho-baliho dan demo itu. Bapak (Adi Ardana) kalau punya akses tanya saja ke Jakarta," ujar Pastika kepada Adi Ardana. 7 nat
Komentar