Anak Putus Sekolah Dilatih Keterampilan Kerja
Sebanyak sepuluh anak putus sekolah dari Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng mendapatkan bantuan pelatihan tahun ini dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Mereka dilatih cara pembuatan wadah sebagai sarana upacara pangabenan di kelompok perajin wadah Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Kasi Kesejahteraan Anak dan Lansia, Dinas Sosial Buleleng, Niken Puji Astuti, ditemui di ruangannya Rabu (3/7) kemarin mengatakan program pelatihan dan keterampilan praktik belajar kerja itu memang menjadi agenda tahunan. Tak hanya menyasar anak putus sekolah, tetapi juga anak-anak terlantar, anak jalanan, anak disabilitas hingga anak nakal.
“Kalau anak nakal sih tidak ada disini, tetapi tahun ini kami fokuskan yang putus sekolah dulu, kalau tahun lalu di kami sasar warga Banyuning, intinya sekali di tengah kekurangannya mereka memiliki keterampilan untuk bekal hidup,” ujar Niken yang juga pegiat sosial ini. Mereka yang rata-rata anak putus sekolah di jenjang SD dan SMP, karena kondisi keuangan orangtua tidak mampu. Sepuluh anak putus sekolah itu dilatih selama empat hari terkait teknik dasar pembuatan wadah yang diberikan oleh praktisi pembuat wadah di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan.
Namun setelah usai mengikuti pelatihan itu mereka bisa langsung bekerja di sana atau di tempat lain sesuai dengan keterampilan yang diberikan. Niken juga menyebut Dinas Sosial tetap melakukan pengawasan kepada anak-anak itu agar mereka bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan produktif.
Sementara itu seluruh kegiatan pelatihan keterampilan kerja itu dibiayai, menggunakan APBD Buleleng sebesar Rp 2,5 juta. Selanjutnya setelah usai mengikuti pelatihan selama empat hari, mereka akan diberikan bantuan berupa aperalatan dan bahan terkait keterampilan dan pelatihan yang diberikan, dengan total Rp 23,5 juta.
“Mungkin saat ini mereka masih mencari pengalaman, tetapi ke depan harapan kami sih mereka bisa mendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan keterampilan dan peralatan yang sudah dimiliki,” jelas Niken.
Pihaknya pun meyakinkan ke depannya akan kembali menggelar kegiatan serupa dengan menyasar anak-anak yang memerlukan pelatihan ini di daerah lainnya di Buleleng.*k23
Kasi Kesejahteraan Anak dan Lansia, Dinas Sosial Buleleng, Niken Puji Astuti, ditemui di ruangannya Rabu (3/7) kemarin mengatakan program pelatihan dan keterampilan praktik belajar kerja itu memang menjadi agenda tahunan. Tak hanya menyasar anak putus sekolah, tetapi juga anak-anak terlantar, anak jalanan, anak disabilitas hingga anak nakal.
“Kalau anak nakal sih tidak ada disini, tetapi tahun ini kami fokuskan yang putus sekolah dulu, kalau tahun lalu di kami sasar warga Banyuning, intinya sekali di tengah kekurangannya mereka memiliki keterampilan untuk bekal hidup,” ujar Niken yang juga pegiat sosial ini. Mereka yang rata-rata anak putus sekolah di jenjang SD dan SMP, karena kondisi keuangan orangtua tidak mampu. Sepuluh anak putus sekolah itu dilatih selama empat hari terkait teknik dasar pembuatan wadah yang diberikan oleh praktisi pembuat wadah di Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan.
Namun setelah usai mengikuti pelatihan itu mereka bisa langsung bekerja di sana atau di tempat lain sesuai dengan keterampilan yang diberikan. Niken juga menyebut Dinas Sosial tetap melakukan pengawasan kepada anak-anak itu agar mereka bisa tumbuh menjadi anak yang mandiri dan produktif.
Sementara itu seluruh kegiatan pelatihan keterampilan kerja itu dibiayai, menggunakan APBD Buleleng sebesar Rp 2,5 juta. Selanjutnya setelah usai mengikuti pelatihan selama empat hari, mereka akan diberikan bantuan berupa aperalatan dan bahan terkait keterampilan dan pelatihan yang diberikan, dengan total Rp 23,5 juta.
“Mungkin saat ini mereka masih mencari pengalaman, tetapi ke depan harapan kami sih mereka bisa mendiri dan menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan keterampilan dan peralatan yang sudah dimiliki,” jelas Niken.
Pihaknya pun meyakinkan ke depannya akan kembali menggelar kegiatan serupa dengan menyasar anak-anak yang memerlukan pelatihan ini di daerah lainnya di Buleleng.*k23
Komentar