Chile Bidik Hattrick Juara
Chile berjaya di dua edisi terakhir Copa America. Karena itu, La Roja pun bertekad mengukir sejarah dengan mempertahankan gelar juara pada tahun ini, sekaligus mencetak hattrick juara.
PORTO ALEGRE, Nusa Bali
Pada Copa America 2015, Chile menjadi juara setelah mengalahkan Argentina di final. Setelah bermain imbang 0-0 hingga extra time, Chile juara usai menang 4-1 dalam adu penalti.
Setahun kemudian, dalam edisi khusus Copa America Centenario, Chile kembali mengangkat trofi. Lagi-lagi mereka menaklukkan Argentina di final lewat adu penalti, 4-2.
Chile punya peluang besar mempertahankan gelarnya pada tahun ini sekaligus mengukir hat-trick. Alexis Sanchez dkk tembus semifinal dan menghadapi Peru, Kamis (4/7) pagi, pukul 08.30 WITA.
Sebelumnya, hanya ada satu tim yang pernah menjuarai Copa America tiga kali beruntun. Mereka adalah Argentina yang tampil sebagai pemenang pada 1945-1947, saat masih bernama Kejuaraan Amerika Selatan yang digelar setiap tahun.
"Kami ingin meninggalkan warisan sebagai juara tiga kali, itulah mimpi kami . Kami ingin memainkan laga terbaik kami di Copa melawan Peru. Akan bersejarah bagi kami jika ke final lagi," ujar Vidal, dilansir BBC Sport.
Di atas kertas, Chile diunggulkan atas Peru ditilik dari segi rekam jejak masa lalu dan penampilan di Brasil. Peru juga tim yang dilewati Chile di semifinal pada 2015, ketika akhirnya menjadi juara.
Sementara pelatih Peru Ricardo Gareca sadar benar timnya tak punya nama-nama besar yang familiar. Namun Gareca merasa punya pemain andalan seperti Christian Cueva (Santos Brasil), Bologna).
Hal itu jadi motivasi lebih bagi Peru. Bukan hal baru. Tapi Peru menjungkalkan status itu untuk meruntuhkan Uruguay di perempat final. Ia menegaskan jika ada anggapan ada gejala inferioritas di antara skuat Peru jelang melawan Chile, itu hanyalah omong kosong belaka. *ant
Setahun kemudian, dalam edisi khusus Copa America Centenario, Chile kembali mengangkat trofi. Lagi-lagi mereka menaklukkan Argentina di final lewat adu penalti, 4-2.
Chile punya peluang besar mempertahankan gelarnya pada tahun ini sekaligus mengukir hat-trick. Alexis Sanchez dkk tembus semifinal dan menghadapi Peru, Kamis (4/7) pagi, pukul 08.30 WITA.
Sebelumnya, hanya ada satu tim yang pernah menjuarai Copa America tiga kali beruntun. Mereka adalah Argentina yang tampil sebagai pemenang pada 1945-1947, saat masih bernama Kejuaraan Amerika Selatan yang digelar setiap tahun.
"Kami ingin meninggalkan warisan sebagai juara tiga kali, itulah mimpi kami . Kami ingin memainkan laga terbaik kami di Copa melawan Peru. Akan bersejarah bagi kami jika ke final lagi," ujar Vidal, dilansir BBC Sport.
Di atas kertas, Chile diunggulkan atas Peru ditilik dari segi rekam jejak masa lalu dan penampilan di Brasil. Peru juga tim yang dilewati Chile di semifinal pada 2015, ketika akhirnya menjadi juara.
Sementara pelatih Peru Ricardo Gareca sadar benar timnya tak punya nama-nama besar yang familiar. Namun Gareca merasa punya pemain andalan seperti Christian Cueva (Santos Brasil), Bologna).
Hal itu jadi motivasi lebih bagi Peru. Bukan hal baru. Tapi Peru menjungkalkan status itu untuk meruntuhkan Uruguay di perempat final. Ia menegaskan jika ada anggapan ada gejala inferioritas di antara skuat Peru jelang melawan Chile, itu hanyalah omong kosong belaka. *ant
1
Komentar