SMPN 1 Negara Kelebihan 103 Siswa
SMPN 1 Negara telah menambah jumlah siswa per rombel dari ketentuan 32 orang menjadi 36 orang. Kelebihan 103 siswa itu rencananya dialihkan ke SMPN 3 Negara dan SMPN 2 Mendoyo.
NEGARA, NusaBali
Sejumlah SMP negeri di Kabupaten Jembrana yang kelebihan pendaftar dalam penerimaan peserta didik baru (PPBD) tahun ini, menambah rombongan belajar (rombel). Meski demikian, beberapa SMP negeri tetap harus menolak sejumlah pendaftar karena telah melebihi rombel yang telah ditambah. Seperti di SMPN 1 Negara, yang kelebihan 103 siswa.
Saat pengumuman PPDB SMP, Kamis (4/7), Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, bersama Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, memantau ke sejumlah SMP negeri. Dari hasil pemantaun tersebut, ada dua SMP negeri yang tetap kelebihan siswa meskipun sudah tambah rombel, yakni SMPN 1 Negara dan SMPN 4 Mendoyo. “Di SMP 1 Negara paling banyak. Ada kelebihan 103 siswa,” ujar Wartini.
Sementara di SMPN 4 Mendoyo yang berlokasi di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, diketahui kelebihan sekitar 27 siswa. Kemudian di beberapa SMP negeri lainnya, kata Wartini, rata-rata sudah dapat tertampung di sekolah tujuan, dan ada beberapa tetap kekurangan siswa. “Untuk data pastinya, masih kami tunggu laporan dari masing-masing sekolah. Memang dari rapat sebelumnya, kami berikan kebijakan beberapa SMP untuk menambah rombel. Tetapi karena pendaftar terlalu banyak, tetap tidak tertampung,” ucap Wartini.
Penambahan rombel tersebut, sambung Wartini, juga tetap dibatasi yakni sebanyak 36 siswa per rombel. Jumlah 36 siswa per rombel itu sesuai batasan standar pelayanan minimal (STM). Sedangkan berdasar Standar Nasional Pendidikan (SNP), batasan jumlah siswa per rombel SMP adalah 32 siswa. “Kalau nambah kelas sementara belum ada. Hanya menambah rombel. Tambahan rombel kami batasi 36 siswa per rombel dari awal 32 siswa,” ungkapnya.
Wartini menambahkan, terkait kelebihan siswa di sejumlah SMP negeri, rencananya akan dialihkan ke SMP negeri yang masih kekurangan siswa di zona terdekat. Untuk pendistribusian tersebut, nantinya akan dilakukan dengan Surat Keputusan (SK) Dinas Dikpora Jembrana, setelah menerima laporan jumlah kekurangan maupun kelebihan siswa dari seluruh SMP negeri se-Jembrana. “Kami juga sudah minta masing-masing SMP negeri yang kelebihan siswa, agar berkoodinasi dengan SMP negeri terdekat yang masih kekurangan siswa. Nanti kita lihat dulu perbandingannya, apakah memang semua bisa tertampung di SMP negeri terdekat,” ujarnya.
Kepala SMPN 1 Negara I Made Riantori, saat dikonfirmasi secara terpisah Kamis kemarin, menyatakan kuota penerimaan siswa baru di sekolahnya telah ditambah. Awalnya ditetapkan kuota sebanyak 320 siswa atau 10 rombel dengan jumlah 32 siswa per rombel. Kemudian dalam rapat Selasa (2/7) lalu, ada kebijakan dari Dinas Dikpora Jembrana yang memberikan tambahan rombel, menjadi 36 siswa per rombel, sehingga diterima sebanyak 360 siswa. “Walaupun sudah ditambah, kami masih ada kelebihan 103 siswa,” ujarnya.
Untuk kelebihan siswa di sekolahnya itu, sambung Riantori, juga sudah dikoordinasikan dengan beberapa SMP negeri yang masih kekurangan siswa di wilayah terdekat. Rencananya, kelebihan 103 siswa itu di antaranya akan dialihkan ke dua SMPN, yakni SMPN 3 Negara dan SMPN 2 Mendoyo. “Itu yang terdekat. Kami juga masih terus koordinasi dengan teman-teman kepala sekolah yang lain, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari dinas,” ujar Riantori yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Jembrana. *ode
Saat pengumuman PPDB SMP, Kamis (4/7), Asisten II Setda Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, bersama Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Jembrana Ni Nengah Wartini, memantau ke sejumlah SMP negeri. Dari hasil pemantaun tersebut, ada dua SMP negeri yang tetap kelebihan siswa meskipun sudah tambah rombel, yakni SMPN 1 Negara dan SMPN 4 Mendoyo. “Di SMP 1 Negara paling banyak. Ada kelebihan 103 siswa,” ujar Wartini.
Sementara di SMPN 4 Mendoyo yang berlokasi di Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, diketahui kelebihan sekitar 27 siswa. Kemudian di beberapa SMP negeri lainnya, kata Wartini, rata-rata sudah dapat tertampung di sekolah tujuan, dan ada beberapa tetap kekurangan siswa. “Untuk data pastinya, masih kami tunggu laporan dari masing-masing sekolah. Memang dari rapat sebelumnya, kami berikan kebijakan beberapa SMP untuk menambah rombel. Tetapi karena pendaftar terlalu banyak, tetap tidak tertampung,” ucap Wartini.
Penambahan rombel tersebut, sambung Wartini, juga tetap dibatasi yakni sebanyak 36 siswa per rombel. Jumlah 36 siswa per rombel itu sesuai batasan standar pelayanan minimal (STM). Sedangkan berdasar Standar Nasional Pendidikan (SNP), batasan jumlah siswa per rombel SMP adalah 32 siswa. “Kalau nambah kelas sementara belum ada. Hanya menambah rombel. Tambahan rombel kami batasi 36 siswa per rombel dari awal 32 siswa,” ungkapnya.
Wartini menambahkan, terkait kelebihan siswa di sejumlah SMP negeri, rencananya akan dialihkan ke SMP negeri yang masih kekurangan siswa di zona terdekat. Untuk pendistribusian tersebut, nantinya akan dilakukan dengan Surat Keputusan (SK) Dinas Dikpora Jembrana, setelah menerima laporan jumlah kekurangan maupun kelebihan siswa dari seluruh SMP negeri se-Jembrana. “Kami juga sudah minta masing-masing SMP negeri yang kelebihan siswa, agar berkoodinasi dengan SMP negeri terdekat yang masih kekurangan siswa. Nanti kita lihat dulu perbandingannya, apakah memang semua bisa tertampung di SMP negeri terdekat,” ujarnya.
Kepala SMPN 1 Negara I Made Riantori, saat dikonfirmasi secara terpisah Kamis kemarin, menyatakan kuota penerimaan siswa baru di sekolahnya telah ditambah. Awalnya ditetapkan kuota sebanyak 320 siswa atau 10 rombel dengan jumlah 32 siswa per rombel. Kemudian dalam rapat Selasa (2/7) lalu, ada kebijakan dari Dinas Dikpora Jembrana yang memberikan tambahan rombel, menjadi 36 siswa per rombel, sehingga diterima sebanyak 360 siswa. “Walaupun sudah ditambah, kami masih ada kelebihan 103 siswa,” ujarnya.
Untuk kelebihan siswa di sekolahnya itu, sambung Riantori, juga sudah dikoordinasikan dengan beberapa SMP negeri yang masih kekurangan siswa di wilayah terdekat. Rencananya, kelebihan 103 siswa itu di antaranya akan dialihkan ke dua SMPN, yakni SMPN 3 Negara dan SMPN 2 Mendoyo. “Itu yang terdekat. Kami juga masih terus koordinasi dengan teman-teman kepala sekolah yang lain, sambil menunggu petunjuk lebih lanjut dari dinas,” ujar Riantori yang juga Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Kabupaten Jembrana. *ode
Komentar