Pengaspalan Jalan Darmawangsa Tuntas
Pemasangan kabel bawah tanah yang melintas di Jalan Darmawangsa, Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, mendapat respons beragam dari masyarakat.
MANGUPURA, NusaBali
Pasalnya, proses pengerjaan itu memakan sebagian jalan yang memicu kemacetan. Bahkan, proses pengerjaan itu menimbulkan sejumlah kerusakan di ruas jalan dan mengakibatkan kecelakaan. Setelah mendapat sorotan dari berbagai pihak, pemegang proyek akhirnya menyelesaikan pengaspalan bekas galian.
Pengawas proyek Toto Hadiani, mengungkapkan pengerjaan proyek pemasangan kabel bawah tanah ini memang tergolong sulit. Berbagai kendala ditemukan di lapangan saat melakukan pengerjaan, di mana kontur tanah bebatuan dan keras membuat pihaknya kewalahan dalam proses pengeboran. Sehingga, harus mengerahkan alat berat untuk menyelesaikan pengeboran. Hal ini tentu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Darmawangsa mengalami kemacetan di beberapa titik, dan pengerjaan pun sedikit lebih lama. Meski demikian, selama proses pengerjaan itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak aparat desa, kecamatan hingga Dinas PUPR Badung sebelum melakukan tindakan di lapangan.
“Kalau lokasi pengerjaan ini memang yang terberat. Soalnya dari target yang sejatinya akan rampung lebih awal, justru terkendala di proses pengeboran. Nah, di sinilah tim kita di lapangan yang sedikit kesulitan,” kata Toto yang dikonfirmasi, Rabu (3/7) siang.
Diakuinya, kendala lain dalam pengerjaan pemasangan kabel bawah tanah yang dilakukan sepanjang 12 kilometer di Jalan Darmawangsa itu pemindahan alat berat dari satu titik ke titik lainnya. Pasalnya, lokasi pengeboran lubang memiliki jarak yang bervariasi. Sehingga, selama proses itu banyak keluhan masyarakat. Tak terkecuali, pihaknya juga mendapat teguran dari PUPR Kabupaten Badung, teguran dilayangkan sebanyak dua kali untuk segera menyelesaikan. Sehingga, proses pengerjaan akhirnya dikebut semenjak 17 Juni lalu. Kemudian, dilakukan pengaspalan oleh dua tim yang bekerja siang dan malam. “Untuk saat ini, pengaspalan lubang bekas galian sudah rampung dilakukan. Saat ini tinggal membereskan hal-hal kecil setelah proses pengerjaan ini. Ya, sebagian besar sudah dilakukan dengan baik,” imbuh Toto.
Sementara, Kadis PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba membenarkan pekerjaan telah selesai. Namun dia tidak merinci apakah proses pengaspalan sudah sesuai standar atau tidak. Meski demikian, pihak pemegang proyek pernah mengakui bahwa aspal yang digunakan dalam perbaikan jalan itu sudah melalui uji laboratorium dan PUPR, serta ketebalan aspal mencapai 10 cm. *dar
Pengawas proyek Toto Hadiani, mengungkapkan pengerjaan proyek pemasangan kabel bawah tanah ini memang tergolong sulit. Berbagai kendala ditemukan di lapangan saat melakukan pengerjaan, di mana kontur tanah bebatuan dan keras membuat pihaknya kewalahan dalam proses pengeboran. Sehingga, harus mengerahkan alat berat untuk menyelesaikan pengeboran. Hal ini tentu menyebabkan arus lalu lintas di Jalan Darmawangsa mengalami kemacetan di beberapa titik, dan pengerjaan pun sedikit lebih lama. Meski demikian, selama proses pengerjaan itu, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak aparat desa, kecamatan hingga Dinas PUPR Badung sebelum melakukan tindakan di lapangan.
“Kalau lokasi pengerjaan ini memang yang terberat. Soalnya dari target yang sejatinya akan rampung lebih awal, justru terkendala di proses pengeboran. Nah, di sinilah tim kita di lapangan yang sedikit kesulitan,” kata Toto yang dikonfirmasi, Rabu (3/7) siang.
Diakuinya, kendala lain dalam pengerjaan pemasangan kabel bawah tanah yang dilakukan sepanjang 12 kilometer di Jalan Darmawangsa itu pemindahan alat berat dari satu titik ke titik lainnya. Pasalnya, lokasi pengeboran lubang memiliki jarak yang bervariasi. Sehingga, selama proses itu banyak keluhan masyarakat. Tak terkecuali, pihaknya juga mendapat teguran dari PUPR Kabupaten Badung, teguran dilayangkan sebanyak dua kali untuk segera menyelesaikan. Sehingga, proses pengerjaan akhirnya dikebut semenjak 17 Juni lalu. Kemudian, dilakukan pengaspalan oleh dua tim yang bekerja siang dan malam. “Untuk saat ini, pengaspalan lubang bekas galian sudah rampung dilakukan. Saat ini tinggal membereskan hal-hal kecil setelah proses pengerjaan ini. Ya, sebagian besar sudah dilakukan dengan baik,” imbuh Toto.
Sementara, Kadis PUPR Kabupaten Badung Ida Bagus Surya Suamba membenarkan pekerjaan telah selesai. Namun dia tidak merinci apakah proses pengaspalan sudah sesuai standar atau tidak. Meski demikian, pihak pemegang proyek pernah mengakui bahwa aspal yang digunakan dalam perbaikan jalan itu sudah melalui uji laboratorium dan PUPR, serta ketebalan aspal mencapai 10 cm. *dar
Komentar