Vinales Siap Jaga Momentum
Maverick Vinales menuju MotoGP Jerman dengan modal kemenangan di Belanda.
SACHSENRING, NusaBali
Di Jerman, pebalap Monster Energy Yamaha itu bertekad untuk menjaga momentumnya. Rider Yamaha itu ingin membuktikan kemenangan di Assen bukan kebetulan, tapi perjuangan keras.
Ya, Vinales keluar sebagai juara MotoGP Belanda, di Assen, pekan lalu. Rider Spanyol mengungguli Marc Marquez dan Fabio Quartararo untuk naik podium teratas.
Sukses itu kemenangan pertama Vinales pada musim ini. Hasil di Assen tersebut sekaligus mengakhiri puasa kemenangan Vinales yang berlangsung setelah MotoGP Australia 2018.
Kemenangan di Assen disebut Vinales datang di saat yang tepat. Sebab, sebelum menang di Assen, rider asal Spanyol itu melewati masa sulit, termasuk tiga kali gagal finis.
Menyambut balapan di Sachsenring, pada Minggu (7/7) nanti, Vinales bertekad untuk menjaga momentum. Ia ingin membuktikan kalau kemenangan di Assen bukan kebetulan semata.
"Setelah kemenangan di Assen, saya merasa seperti saya masih bermimpi. Kemenangan itu datang di saat yang paling kami butuhkan dan memberi kami kepercayaan diri dan kekuatan untuk terus bekerja keras," ujar Vinales, dilansir Crash.
Menurut Vinales, timnya tiba di Sachsenring dengan level konsentrasi yang tinggi. Dia pun ingin menunjukkan, bahwa apa yang terjadi di Belanda bukan kebetulan tapi hasil kerja keras.
"Sachsenring adalah trek yang bagus untuk kami, trek di mana saya biasanya cepat, jadi saya pikir kami punya potensi untuk naik podium. Saya tidak sabar untuk kembali ke atas motor dan bekerja keras sejak awal MotoGP Jerman," kata Vinales.
Sementara itu, pimpinan klasemen sementara MotoGP Marc Marquez (Repsol Honda) siap meraih gelar ke-10 di Sirkuit Sachsenring, Jerman, untuk menggenapi kemenangan 9 kali beruntun. Marquez memenangi GP Jerman dari setiap kelas yang pernah diikuti sejak 2010, yakni , mulai di kelas 125cc, Moto2, sampai MotoGP.
Namun Marquez tak mau jemawa, mengingat yang terjadi di MotoGP Amerika Serikat, di Austin. Marquez juga punya rekor sempurna sejak 2013. Namun laju kemenangannya terhenti karena crash saat memimpin balapan di Austin pada April lalu.
"Semua orang bilang saya favorit karena saya menang dalam beberapa tahun terakhir, tapi olahraga ini tidak bisa diprediksi dan semua orang mengatakan hal yang sama di Austin dan saya jatuh," ujar Marquez. *ant
Ya, Vinales keluar sebagai juara MotoGP Belanda, di Assen, pekan lalu. Rider Spanyol mengungguli Marc Marquez dan Fabio Quartararo untuk naik podium teratas.
Sukses itu kemenangan pertama Vinales pada musim ini. Hasil di Assen tersebut sekaligus mengakhiri puasa kemenangan Vinales yang berlangsung setelah MotoGP Australia 2018.
Kemenangan di Assen disebut Vinales datang di saat yang tepat. Sebab, sebelum menang di Assen, rider asal Spanyol itu melewati masa sulit, termasuk tiga kali gagal finis.
Menyambut balapan di Sachsenring, pada Minggu (7/7) nanti, Vinales bertekad untuk menjaga momentum. Ia ingin membuktikan kalau kemenangan di Assen bukan kebetulan semata.
"Setelah kemenangan di Assen, saya merasa seperti saya masih bermimpi. Kemenangan itu datang di saat yang paling kami butuhkan dan memberi kami kepercayaan diri dan kekuatan untuk terus bekerja keras," ujar Vinales, dilansir Crash.
Menurut Vinales, timnya tiba di Sachsenring dengan level konsentrasi yang tinggi. Dia pun ingin menunjukkan, bahwa apa yang terjadi di Belanda bukan kebetulan tapi hasil kerja keras.
"Sachsenring adalah trek yang bagus untuk kami, trek di mana saya biasanya cepat, jadi saya pikir kami punya potensi untuk naik podium. Saya tidak sabar untuk kembali ke atas motor dan bekerja keras sejak awal MotoGP Jerman," kata Vinales.
Sementara itu, pimpinan klasemen sementara MotoGP Marc Marquez (Repsol Honda) siap meraih gelar ke-10 di Sirkuit Sachsenring, Jerman, untuk menggenapi kemenangan 9 kali beruntun. Marquez memenangi GP Jerman dari setiap kelas yang pernah diikuti sejak 2010, yakni , mulai di kelas 125cc, Moto2, sampai MotoGP.
Namun Marquez tak mau jemawa, mengingat yang terjadi di MotoGP Amerika Serikat, di Austin. Marquez juga punya rekor sempurna sejak 2013. Namun laju kemenangannya terhenti karena crash saat memimpin balapan di Austin pada April lalu.
"Semua orang bilang saya favorit karena saya menang dalam beberapa tahun terakhir, tapi olahraga ini tidak bisa diprediksi dan semua orang mengatakan hal yang sama di Austin dan saya jatuh," ujar Marquez. *ant
Komentar