5.340 Siswa Diterima di SMP Negeri
Adanya perbedaan penerimaan jumlah siswa berkaitan dengan daya tampung sekolah dan ketersediaan ruang belajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah.
Dua Sekolah Gunakan Double Shift
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 5.340 siswa dari 13.946 siswa resmi dinyatakan lolos seleksi diterima di 13 SMP Negeri di Kota Denpasar. Jumlah tersebut sudah diumumkan langsung melalui website resmi Disdikpora Kota Denpasar di https://denpasar.siap-ppdb.com/#/, Jumat (5/7). Sisanya, 8.606 siswa otomatis akan beralih ke sekolah swasta.
Kadisdikpora Kota Denpasar, I Wayan Gunawan saat dikonfirmasi, kemarin, mengatakan, seluruh tahapan PPDB tingkat SMP Kota Denpasar tahun 2019 ini telah berlangsung secara transparan dan akuntabel.
“Ini merupakan proses kita secara maksimal. Kita tidak bisa menampung semua siswa, jadi ini hasil seleksi terakhir yang kita terapkan saat ini. Kami juga berterimakasih kepada semua pihak termasuk para orangtua siswa yang senantiasa memberikan masukan dan dukungan,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan, adanya perbedaan penerimaan jumlah siswa berkaitan dengan daya tampung sekolah dan ketersediaan ruang belajar yang disesuaikan dengan kondisi sekolah. Gunawan menghimbau kepada siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, agar tak perlu berkecil hati. Gunawan menyarankan sekolah swasta bisa menjadi alternatif terakhir untuk tetap mengenyam pendidikan, sehingga tidak ada kata anak-anak tidak bisa sekolah.
Dikatakan Gunawan, sampai saat ini belum ada SMP swasta yang menutup pendaftaran siswa baru. Sekolah swasta, kata dia, juga diberi kebijakan untuk memaksimalkan daya tampung yakni maksimal 40 siswa per kelas. "Kita pastikan banyak sekolah swasta yang memiliki kualitas bagus di Denpasar. Jadi mereka juga akan menampung siswa yang belum dapat sekolah negeri,’’ ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikpora Kota Denpasar, AA Made Wijaya Asmara, saat dikonfirmasi mengatakan, dari 13 SMP Negeri yang ada di Kota Denpasar, ada dua sekolah yang akan menerapkan double shift yakni SMPN 1 dan SMPN 5 Negara karena hanya memiliki 7 kelas.
"Dari 13 sekolah SMP negeri di Denpasar, yang menerapkan dua shift, pagi dan sore hanya dua sekolah. Sisanya sudah bisa ditampung di kelas mereka masing-masing karena maksimal sekolah menampung 40 siswa," jelasnya.
Sementara salah satu orangtua siswa, Anni Ladyani, saat melihat hasil PPDB di SMPN 3 Denpasar, kemarin, mengaku bersyukur adanya gelombang kedua. Anaknya, yang diprediksi tidak mendapatkan negeri karena kalah jarak dan kalah cepat-cepatan, melalui seleksi Nilai Ujian Nasional (NUN) bisa lolos. "Kalau pakai jarak pasti gak dapat saya. Tapi, kalau pakai nilai ini sudah lolos," imbuhnya. *mis
Komentar