Kepengurusan PDIP Bali Kompromistis
Jabatan SKB (ketua, sekretaris, bendahara) menyesuaikan dengan kewilayahan. Ni Putu Cintya Indraningsih ditunjuk menjabat Bendahara DPD PDIP Bali 2019-2024, menggantikan Putu Mangku Mertayasa.
DENPASAR, NusaBali
Konferda DPD PDIP Bali dan Konfercab DPC PDIP kabupaten dan kota yang berlangsung di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Sabtu (6/7), benar-benar menjadi perhelatan kompromistis dalam penentuan struktur kepengurusan Si Moncong Putih di Bali. Kepengurusan DPD PDIP Bali dan DPC PDIP tidak banyak perubahan, bahkan hampir 99 persen mempertahankan wajah lama. Disebut-sebut penyusunan kepengurusan ini nyaris tanpa saling senggol dan semuanya dalam pantauan DPP.
Dalam Konferda dan Konfercab yang mengagendakan pemilihan pengurus masa bakti 2019-2024 tanpa greget, dan nyaris tidak ada perdebatan panjang. Konfercab untuk masing-masing 9 kabupaten dan kota berlangsung dengan cepat. Begitu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membuka secara resmi Konfercab dan Konferda pada pukul 11.00 Wita, proses seperti biasa mulai pandangan umum, penyampaian pertanggungjawaban, berlangsung seperti biasa. Hanya sempat rehat makan siang, akhirnya penetapan formatur dan penetapan kepengurusan berlangsung cepat. Dalam proses tersebut rekomendasi DPP PDIP tentang kepengurusan DPD dan DPC dibacakan Wakil Ketua DPP PDIP yang juga pimpinan sidang, Sukur Nababan.
Seperti prediksi awal, Ketua DPD PDIP Bali dijabat kembali oleh Wayan Koster. Koster yang juga Gubernur Bali tetap didampingi Sekretaris DPD I Gusti Ngurah Jayanegara. Sementara personel kepengurusan tidak banyak dibongkar. Bendahara DPD yang sebelumnya dijabat Putu Mangku Mertayasa digantikan Ni Putu Cintya Indraningsih. Sementara beberapa nama baru hanya segelintir saja. Seperti masuknya Made Gianyar yang saat ini menjabat Bupati Bangli, dan I Gusti Putu Budiarta yang saat ini menjabat anggota DPRD Bali diplot di posisi Wakil Ketua DPD PDIP Bali.
Demikian juga dengan pimpinan Ketua DPC kabupaten dan kota tak banyak berubah. Ketua DPC PDIP Badung kembali diduduki I Nyoman Giri Prasta. Ketua DPC PDIP Tabanan kembali dipegang I Komang Gede Sanjaya. Ketua DPC PDIP Jembrana dijabat I Made Kembang Hartawan. Ketua DPC PDIP Buleleng diemban Putu Agus Suradnyana. DPC PDIP Karangasem kembali dipercayakan kepada Gede Dana. Ketua DPC PDIP Klungkung kembali dijabat Anak Agung Gede Anom. Ketua DPC PDIP Gianyar dijabat Made Agus Mahayastra. Ketua DPC PDIP Bangli dijabat kembali oleh Sang Nyoman Sedana Arta. Ketua DPC PDIP Kota Denpasar dijabat lagi oleh I Gusti Ngurah Gede.
Begitu selesai pembacaan rekomendasi DPP PDIP tentang pimpinan DPD dan DPC serta penyusunan kepengurusan, pimpinan sidang Sukur Nababan langsung melakukan penetapan dan pengesahan. Sehingga proses Konferda dan Konfercab seperti formalitas saja. Karena susunan kepengurusan sudah selesai sepekan sebelumnya.
Sukur Nababan usai pengesahan kepengurusan DPD dan DPC, menyebutkan proses konsolidasi di Bali patut dicontoh. “Karena semuanya diselesaikan dengan komunikasi. Dengan kegembiraan dan duduk bersama serta kepala dingin. Nggak ada emosi. Semuanya pakai logika dan musyawarah. Saya akan sampaikan kondisi di Bali dalam proses Konferda ini kepada DPP. Bali layak dicontoh,” kata Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDIP ini disambut tepuk tangan.
Sukur Nababan pun meminta supaya kader yang sudah dipercaya kembali menduduki posisi kepengurusan periode 2019–2024 bekerja dan mendedikasikan diri membesarkan partai. “Keputusan ini tidak memuaskan semua pihak. Tapi saya dan kalian tetap sebagai kader PDIP. Hanya ruang lingkup kita berbeda. Jaga martabat dan kehormatan partai. Kalian sudah dipercaya oleh partai. Jadikan Bali sebagai ladang suara di setiap event pemilu, termasuk Pilkada 2020,” tegas Sukur Nababan.
Sementara Ketua DPD PDIP Bali terpilih periode 2019–2024 Wayan Koster, usai Konferda mengatakan proses konsolidasi dilaksanakan secara demokratis dengan mempertimbangkan prestasi kader yang duduk di kepengurusan baik saat Pileg, Pilpres 2019, dan Pilkada. “Jadi ini sudah sejak awal dipertimbangkan dengan mengacu prestasi kader,” ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, ini.
Soal susunan kepengurusan, menurut Koster, juga mempertimbangkan pemetaan dan pemerataan wilayah. Ketua DPD PDIP Bali Koster dari Buleleng. Kemudian Sekretaris Jaya Negara berasal dari Denpasar. Sementara Bendahara yang awalnya dijabat Putu Mangku Mertayasa digantikan Ni Putu Cintya Indraningsih dari Badung. Mangku Mertayasa digeser ke posisi wakil ketua. “Jabatan SKB (ketua, sekretaris, bendahara) menyesuaikan dengan kewilayahan,” tegas Koster.
Ni Putu Cintya Indraningsih ditunjuk jadi bendahara DPD PDIP Bali walaupun tidak hadir dalam Konferda, Sabtu kemarin. Dia adalah politisi dan pengusaha asal Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dia sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bendahara DPD PDIP Bali periode 2015–2020.
Sekadar catatan, berdasar hasil Konferda 2015, yang terpilih jadi Bendahara DPD PDIP Bali 2015–2020 adalah Dewa Nyoman Sukrawan. Namun karena Dewa Nyoman Sukrawan membelot saat Pilkada Buleleng 2017, dia dipecat. Posisi bendahara partai digantikan Putu Mangku Mertayasa. *nat
Dalam Konferda dan Konfercab yang mengagendakan pemilihan pengurus masa bakti 2019-2024 tanpa greget, dan nyaris tidak ada perdebatan panjang. Konfercab untuk masing-masing 9 kabupaten dan kota berlangsung dengan cepat. Begitu Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto membuka secara resmi Konfercab dan Konferda pada pukul 11.00 Wita, proses seperti biasa mulai pandangan umum, penyampaian pertanggungjawaban, berlangsung seperti biasa. Hanya sempat rehat makan siang, akhirnya penetapan formatur dan penetapan kepengurusan berlangsung cepat. Dalam proses tersebut rekomendasi DPP PDIP tentang kepengurusan DPD dan DPC dibacakan Wakil Ketua DPP PDIP yang juga pimpinan sidang, Sukur Nababan.
Seperti prediksi awal, Ketua DPD PDIP Bali dijabat kembali oleh Wayan Koster. Koster yang juga Gubernur Bali tetap didampingi Sekretaris DPD I Gusti Ngurah Jayanegara. Sementara personel kepengurusan tidak banyak dibongkar. Bendahara DPD yang sebelumnya dijabat Putu Mangku Mertayasa digantikan Ni Putu Cintya Indraningsih. Sementara beberapa nama baru hanya segelintir saja. Seperti masuknya Made Gianyar yang saat ini menjabat Bupati Bangli, dan I Gusti Putu Budiarta yang saat ini menjabat anggota DPRD Bali diplot di posisi Wakil Ketua DPD PDIP Bali.
Demikian juga dengan pimpinan Ketua DPC kabupaten dan kota tak banyak berubah. Ketua DPC PDIP Badung kembali diduduki I Nyoman Giri Prasta. Ketua DPC PDIP Tabanan kembali dipegang I Komang Gede Sanjaya. Ketua DPC PDIP Jembrana dijabat I Made Kembang Hartawan. Ketua DPC PDIP Buleleng diemban Putu Agus Suradnyana. DPC PDIP Karangasem kembali dipercayakan kepada Gede Dana. Ketua DPC PDIP Klungkung kembali dijabat Anak Agung Gede Anom. Ketua DPC PDIP Gianyar dijabat Made Agus Mahayastra. Ketua DPC PDIP Bangli dijabat kembali oleh Sang Nyoman Sedana Arta. Ketua DPC PDIP Kota Denpasar dijabat lagi oleh I Gusti Ngurah Gede.
Begitu selesai pembacaan rekomendasi DPP PDIP tentang pimpinan DPD dan DPC serta penyusunan kepengurusan, pimpinan sidang Sukur Nababan langsung melakukan penetapan dan pengesahan. Sehingga proses Konferda dan Konfercab seperti formalitas saja. Karena susunan kepengurusan sudah selesai sepekan sebelumnya.
Sukur Nababan usai pengesahan kepengurusan DPD dan DPC, menyebutkan proses konsolidasi di Bali patut dicontoh. “Karena semuanya diselesaikan dengan komunikasi. Dengan kegembiraan dan duduk bersama serta kepala dingin. Nggak ada emosi. Semuanya pakai logika dan musyawarah. Saya akan sampaikan kondisi di Bali dalam proses Konferda ini kepada DPP. Bali layak dicontoh,” kata Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga DPP PDIP ini disambut tepuk tangan.
Sukur Nababan pun meminta supaya kader yang sudah dipercaya kembali menduduki posisi kepengurusan periode 2019–2024 bekerja dan mendedikasikan diri membesarkan partai. “Keputusan ini tidak memuaskan semua pihak. Tapi saya dan kalian tetap sebagai kader PDIP. Hanya ruang lingkup kita berbeda. Jaga martabat dan kehormatan partai. Kalian sudah dipercaya oleh partai. Jadikan Bali sebagai ladang suara di setiap event pemilu, termasuk Pilkada 2020,” tegas Sukur Nababan.
Sementara Ketua DPD PDIP Bali terpilih periode 2019–2024 Wayan Koster, usai Konferda mengatakan proses konsolidasi dilaksanakan secara demokratis dengan mempertimbangkan prestasi kader yang duduk di kepengurusan baik saat Pileg, Pilpres 2019, dan Pilkada. “Jadi ini sudah sejak awal dipertimbangkan dengan mengacu prestasi kader,” ujar politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, ini.
Soal susunan kepengurusan, menurut Koster, juga mempertimbangkan pemetaan dan pemerataan wilayah. Ketua DPD PDIP Bali Koster dari Buleleng. Kemudian Sekretaris Jaya Negara berasal dari Denpasar. Sementara Bendahara yang awalnya dijabat Putu Mangku Mertayasa digantikan Ni Putu Cintya Indraningsih dari Badung. Mangku Mertayasa digeser ke posisi wakil ketua. “Jabatan SKB (ketua, sekretaris, bendahara) menyesuaikan dengan kewilayahan,” tegas Koster.
Ni Putu Cintya Indraningsih ditunjuk jadi bendahara DPD PDIP Bali walaupun tidak hadir dalam Konferda, Sabtu kemarin. Dia adalah politisi dan pengusaha asal Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Dia sebelumnya menjabat Wakil Ketua Bendahara DPD PDIP Bali periode 2015–2020.
Sekadar catatan, berdasar hasil Konferda 2015, yang terpilih jadi Bendahara DPD PDIP Bali 2015–2020 adalah Dewa Nyoman Sukrawan. Namun karena Dewa Nyoman Sukrawan membelot saat Pilkada Buleleng 2017, dia dipecat. Posisi bendahara partai digantikan Putu Mangku Mertayasa. *nat
1
Komentar