Target 'Kuasai' Posisi Perbekel di Buleleng
DPC PDIP Buleleng Ganti Bendahara
SINGARAJA, NusaBali
Kepengurusan DPC PDIP Buleleng 2019-2024 mengalami sedikit perombakan dibanding kepengurusan periode 2015-2019. Posisi Bendahara DPC PDIP Buleleng dialihkan dari Putu Mangku Budiasa ke Ketut Ngurah Arya, berdasarkan aspirasi PAC PDIP Kecamatan se-Buleleng. Kepengurusan baru DPC PDIP Buleleng target bisa ‘kuasai’ posisi Perbekel se-Buleleng.
Berdasarkan hasil Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Kabupaten/Kota se-Bali yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (6/7), Putu Agus Suradnyana kembali dipercaya menjadi Ketua DPC PDIP Bule-leng 2019-2024. Putu Agus Suradnyana adalah politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Bupati Bulang.
Sedangkan I Gede Supriatna kembali dipercaya menjadi Sekretaris DPC PDIP Buleleng 2019-2024, sebagaimana jabatan yang diemban periode sebelumnya. Gede Supriatna adalah politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPRD Buleleng 2014-2019 dan lolos lagi ke kursi legislatif hasil Pileg 2019.
Sebaliknya, Putu Mangku Budiasa kehilangan kursi jabatan Bendahara DPC PDIP Buleleng yang dipegang ssebelumnya. Bendahara DPC PDIP Buleleng 2019-2024 dipercayakan kepada Ketut Ngurah Arya. Perubahan posisi ini berdasarkan aspirasi PAC PDIP se-Buleleng dalam Rapat DPC PDIP Buleleng Diperluas, sebelum Konfercab PDIP berlangsung.
Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Minggu (7/7), saat Rapat DPC PDIP Diperluas yang melibatkan seluruh 9 PAC PDIP se-Buleleng, sejatinya ada dua nama yang muncul sebagai kandidat Bendahara DPC PDIP Buleleng. Mereka adalah Ni Kadek Turkini (Srikandi politik asal Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng yang kini Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng 2014-2019) dan Ketut Ngurah Arya (politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang lolos ke DPRD Buleleng 2019-2024 hasil Pileg 2019). Keduanya memang mengajukan diri cadi calon Bendahara DPC PDIP Buleleng.
Sedangkan Putu Mangku Budiasa, politisi asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada yang lolos lagi ke DPRD Buleleng hasil Pileg 2019, tidak mengajukan diri sebagai calon Bendahara DPC PDIP. Maka, dari dua nama yang mengajukan diri tadi, ak-hirnya dipilihlah Ketut Ngurah Arya sebagai Bendahara DPC PDIP Buleleng 2019-2024.
“Ketut Ngurah Arya didukung dan disulkan oleh 6 PAC PDIP, sementara Kadek Turkini hanya didukung 3 PAC PDIP. Akhirnya, nama Ketut Ngurah Arya ditetapkan sebagai Bendahara DPC PDIO Buleleng dalam Konfercab,” ungkap sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Minggu kemarin.
Setelah kalah tarung perebutan kursi bendahara, Kadek Turkini akhirnya dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Buleleng 2020-2025. Sedangkan Putu Mangku Budiasa ditempatkan sebagai Wakil Ketua Bidang Ke-hormatan Partai DPC PDIP Buleleng 2020-20205. Sebaliknya, posisi strategis Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Buleleng kembali dipercayakan kepada dr Nyoman Sutjidra SpOG, politisi asal Desa Bontihing, Kecamat-an Kubutambahan yang kini menjabat Wakil Bupati Buleleng.
Dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu kemarin, Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan formasi kepengurusan ini berdasarkan aspirasi agar terjadi keseimbangan keterwakilan Buleleng Timur, Buleleng Tengah, dan Buleleng Barat. Menurut Agus Suradnyana, Buleleng Timur dipresentasikan oleh Gede Surpriatna yang kini jadi Sekretaris DPC PDIP.
Sedangkan Buleleng Tengah dipresentasikan lagung Agus Suradnyana selaku Ketua DPC PDIP. Jika Putu Mangku Budiasa kembali naik menjadi Bendahara DPC PDIP, itu artinya keterwakilan menumpuk di Buleleng Tengah, karena yang bersangkutan berasal dari Kecamatan Banjar. Sebaliknya, Buleleng Barat dipresentasikan oleh Ketut Ngurah Arya selaku Bendahara DPC PDIP.
“Saya sama Gede Supriatna tetap memimpin. Kalau kepengurusan lainnya, silakan saya berikan PAC PDIP se-Buleleng bermusyawarah. Akhirnya, muncul aspirasi agar ada keterwakilan dari Buleleng Barat, sehingga ditetapkan Ngurah Arya sebagai Bendahara DPC PDIP Buleleng,” terang Agus Suradnyana.
Formasi kepengurusan yang menempatkan trio Putu Agus Suradnyana-Gede Supriatna-Ketut Ngurah Arya ini diharapkan mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan kejayaan PDIP di Buleleng. Selama ini, PDIP Buleleng di bawah kendali Agus Suradnyana sudah mencengkramkan kuku kekuasaannya di Gumi Panji Sakti. Selain memenangkan Pilkada Buleleng 2018, Pilgub Bali 2018, PDIP kembali mendominasi tarung Pileg/Pilpres 2019 di Buleleng. Khusus Pileg 2019, PDIP me-ndominasi 18 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng yang diperebutkan atau kuasai 40,00 persen suara parlemen.
Terkait program kerja DPC PDIP Buleleng ke depan, Agus Suradnyana menyatakan masih mengutamakan konsolidasi internal, guna menjaga dan memantapkan soliditas partai yang selama ini telah terbangun dengan baik. Di samping itu, meng-evaluasi seluruh aspirasi masyarakat yang belum terwujud dan yang dapat diwujudkan.
“Kalau Pilkada Buleleng, itu masih jauh. Belum, kami masih konsolidasi internal, dan mentabulasi keinginan masyarakat. Sehingga ke depan kita lebih mudah mengkampanyekan partai dan menjadikan PDIP lebih merakyat,” tandas Agus Suradnya-na.
Menjawab NusaBali, Agus Suradnyana menyatakan PDIP pasang target ‘kuasai’ Perbekel se-Buleleng. Ada 70 desa di Buleleng yang akan menggelar Pemilihan Perbekel (Pilkel) 2019 serentak. Menurut Agus Suradnyana, partainya ingin menempatkan kader di setiap pemerintahan desa.
Hanya saja, partai tidak akan terjun langsung. Namun, bantuan bagi kader PDIP yang mencalonkan diri di Pilkel 2019, akan tetap diberikan. “Sebenarnya Pikel itu tidak membawa warga partai. Namun, bagi kader-kader yang nyalon, ya kita akan coba bantu, tapi sifatnya pendampingan (tidak partai terjun, Red). Karena selam ini partai selalu mendidik kader-kadernya menjadi pemimpin di legislatif maupun eksekutif,” jelas Bupati Buleleng dua kali periode ini. *k19
Kepengurusan DPC PDIP Buleleng 2019-2024 mengalami sedikit perombakan dibanding kepengurusan periode 2015-2019. Posisi Bendahara DPC PDIP Buleleng dialihkan dari Putu Mangku Budiasa ke Ketut Ngurah Arya, berdasarkan aspirasi PAC PDIP Kecamatan se-Buleleng. Kepengurusan baru DPC PDIP Buleleng target bisa ‘kuasai’ posisi Perbekel se-Buleleng.
Berdasarkan hasil Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Kabupaten/Kota se-Bali yang digelar di Inna The Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (6/7), Putu Agus Suradnyana kembali dipercaya menjadi Ketua DPC PDIP Bule-leng 2019-2024. Putu Agus Suradnyana adalah politisi senior PDIP asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang kini menjabat Bupati Bulang.
Sedangkan I Gede Supriatna kembali dipercaya menjadi Sekretaris DPC PDIP Buleleng 2019-2024, sebagaimana jabatan yang diemban periode sebelumnya. Gede Supriatna adalah politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng yang kini menjabat Ketua DPRD Buleleng 2014-2019 dan lolos lagi ke kursi legislatif hasil Pileg 2019.
Sebaliknya, Putu Mangku Budiasa kehilangan kursi jabatan Bendahara DPC PDIP Buleleng yang dipegang ssebelumnya. Bendahara DPC PDIP Buleleng 2019-2024 dipercayakan kepada Ketut Ngurah Arya. Perubahan posisi ini berdasarkan aspirasi PAC PDIP se-Buleleng dalam Rapat DPC PDIP Buleleng Diperluas, sebelum Konfercab PDIP berlangsung.
Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Minggu (7/7), saat Rapat DPC PDIP Diperluas yang melibatkan seluruh 9 PAC PDIP se-Buleleng, sejatinya ada dua nama yang muncul sebagai kandidat Bendahara DPC PDIP Buleleng. Mereka adalah Ni Kadek Turkini (Srikandi politik asal Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan Buleleng yang kini Ketua Fraksi PDIP DPRD Buleleng 2014-2019) dan Ketut Ngurah Arya (politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Gerokgak, Buleleng yang lolos ke DPRD Buleleng 2019-2024 hasil Pileg 2019). Keduanya memang mengajukan diri cadi calon Bendahara DPC PDIP Buleleng.
Sedangkan Putu Mangku Budiasa, politisi asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada yang lolos lagi ke DPRD Buleleng hasil Pileg 2019, tidak mengajukan diri sebagai calon Bendahara DPC PDIP. Maka, dari dua nama yang mengajukan diri tadi, ak-hirnya dipilihlah Ketut Ngurah Arya sebagai Bendahara DPC PDIP Buleleng 2019-2024.
“Ketut Ngurah Arya didukung dan disulkan oleh 6 PAC PDIP, sementara Kadek Turkini hanya didukung 3 PAC PDIP. Akhirnya, nama Ketut Ngurah Arya ditetapkan sebagai Bendahara DPC PDIO Buleleng dalam Konfercab,” ungkap sumber NusaBali di lingkaran PDIP, Minggu kemarin.
Setelah kalah tarung perebutan kursi bendahara, Kadek Turkini akhirnya dipercaya menduduki posisi Wakil Ketua Bidang Organisasi DPC PDIP Buleleng 2020-2025. Sedangkan Putu Mangku Budiasa ditempatkan sebagai Wakil Ketua Bidang Ke-hormatan Partai DPC PDIP Buleleng 2020-20205. Sebaliknya, posisi strategis Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Buleleng kembali dipercayakan kepada dr Nyoman Sutjidra SpOG, politisi asal Desa Bontihing, Kecamat-an Kubutambahan yang kini menjabat Wakil Bupati Buleleng.
Dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Minggu kemarin, Ketua DPC PDIP Buleleng Putu Agus Suradnyana menyatakan formasi kepengurusan ini berdasarkan aspirasi agar terjadi keseimbangan keterwakilan Buleleng Timur, Buleleng Tengah, dan Buleleng Barat. Menurut Agus Suradnyana, Buleleng Timur dipresentasikan oleh Gede Surpriatna yang kini jadi Sekretaris DPC PDIP.
Sedangkan Buleleng Tengah dipresentasikan lagung Agus Suradnyana selaku Ketua DPC PDIP. Jika Putu Mangku Budiasa kembali naik menjadi Bendahara DPC PDIP, itu artinya keterwakilan menumpuk di Buleleng Tengah, karena yang bersangkutan berasal dari Kecamatan Banjar. Sebaliknya, Buleleng Barat dipresentasikan oleh Ketut Ngurah Arya selaku Bendahara DPC PDIP.
“Saya sama Gede Supriatna tetap memimpin. Kalau kepengurusan lainnya, silakan saya berikan PAC PDIP se-Buleleng bermusyawarah. Akhirnya, muncul aspirasi agar ada keterwakilan dari Buleleng Barat, sehingga ditetapkan Ngurah Arya sebagai Bendahara DPC PDIP Buleleng,” terang Agus Suradnyana.
Formasi kepengurusan yang menempatkan trio Putu Agus Suradnyana-Gede Supriatna-Ketut Ngurah Arya ini diharapkan mampu mempertahankan, bahkan meningkatkan kejayaan PDIP di Buleleng. Selama ini, PDIP Buleleng di bawah kendali Agus Suradnyana sudah mencengkramkan kuku kekuasaannya di Gumi Panji Sakti. Selain memenangkan Pilkada Buleleng 2018, Pilgub Bali 2018, PDIP kembali mendominasi tarung Pileg/Pilpres 2019 di Buleleng. Khusus Pileg 2019, PDIP me-ndominasi 18 kursi dari total 45 kursi DPRD Buleleng yang diperebutkan atau kuasai 40,00 persen suara parlemen.
Terkait program kerja DPC PDIP Buleleng ke depan, Agus Suradnyana menyatakan masih mengutamakan konsolidasi internal, guna menjaga dan memantapkan soliditas partai yang selama ini telah terbangun dengan baik. Di samping itu, meng-evaluasi seluruh aspirasi masyarakat yang belum terwujud dan yang dapat diwujudkan.
“Kalau Pilkada Buleleng, itu masih jauh. Belum, kami masih konsolidasi internal, dan mentabulasi keinginan masyarakat. Sehingga ke depan kita lebih mudah mengkampanyekan partai dan menjadikan PDIP lebih merakyat,” tandas Agus Suradnya-na.
Menjawab NusaBali, Agus Suradnyana menyatakan PDIP pasang target ‘kuasai’ Perbekel se-Buleleng. Ada 70 desa di Buleleng yang akan menggelar Pemilihan Perbekel (Pilkel) 2019 serentak. Menurut Agus Suradnyana, partainya ingin menempatkan kader di setiap pemerintahan desa.
Hanya saja, partai tidak akan terjun langsung. Namun, bantuan bagi kader PDIP yang mencalonkan diri di Pilkel 2019, akan tetap diberikan. “Sebenarnya Pikel itu tidak membawa warga partai. Namun, bagi kader-kader yang nyalon, ya kita akan coba bantu, tapi sifatnya pendampingan (tidak partai terjun, Red). Karena selam ini partai selalu mendidik kader-kadernya menjadi pemimpin di legislatif maupun eksekutif,” jelas Bupati Buleleng dua kali periode ini. *k19
1
Komentar