Kemendikbud Klasterisasi SMK
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Bahrun mengatakan pemerintah akan melakukan klasterisasi sekolah kejuruan.
JAKARTA, NusaBali
"Saat ini kita membuat peta jalan dan rencana jangka menengah dipersiapkan untuk klasterisasi SMK," ujar Bahrun di Jakarta, Jumat (5/7)..
Klasterisasi sekolah kejuruan tersebut dibagi berdasarkan potensi wilayahnya. Bahrun menyebut ada tiga wilayah yakni wisata, kawasan ekonomi, dan peta wilayah dari Menteri Koordinator Perekonomian. Untuk kawasan wisata, Bahrun menyebut ada 10 destinasi wisata baru. Di daerah itu, nantinya akan dilakukan klasterisasi SMK. "Kita kembangkan program keahlian seperti perhotelan, perjalanan wisata, kuliner kecantikan dan lainnya. Begitu juga industri kreatif seperti souvenir dan sebagainya," kata dia.
Sementara untuk kawasan ekonomi seperti di Cilegon, kawasan ekonomi yang ada di Banten. Sementara berdasarkan peta jalan yang dikembangkan Menko Perekonomian ada enam yakni agribisnis, kesehatan, manufaktur, pariwisata, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Untuk SMK disesuaikan dengan potensi yang ada. Misalnya sektor manufaktur dikembangkan teknologi dan rekayasa. Bahrun menyebut akan mengembangkan sebanyak 5.000 SMK sepanjang 2020 hingga 2024. Dia berharap dengan klasterisasi itu bisa menyerap lulusan SMK yang ada di daerah itu. *ant
Klasterisasi sekolah kejuruan tersebut dibagi berdasarkan potensi wilayahnya. Bahrun menyebut ada tiga wilayah yakni wisata, kawasan ekonomi, dan peta wilayah dari Menteri Koordinator Perekonomian. Untuk kawasan wisata, Bahrun menyebut ada 10 destinasi wisata baru. Di daerah itu, nantinya akan dilakukan klasterisasi SMK. "Kita kembangkan program keahlian seperti perhotelan, perjalanan wisata, kuliner kecantikan dan lainnya. Begitu juga industri kreatif seperti souvenir dan sebagainya," kata dia.
Sementara untuk kawasan ekonomi seperti di Cilegon, kawasan ekonomi yang ada di Banten. Sementara berdasarkan peta jalan yang dikembangkan Menko Perekonomian ada enam yakni agribisnis, kesehatan, manufaktur, pariwisata, ekonomi digital, dan pekerja migran.
Untuk SMK disesuaikan dengan potensi yang ada. Misalnya sektor manufaktur dikembangkan teknologi dan rekayasa. Bahrun menyebut akan mengembangkan sebanyak 5.000 SMK sepanjang 2020 hingga 2024. Dia berharap dengan klasterisasi itu bisa menyerap lulusan SMK yang ada di daerah itu. *ant
Komentar