10 Orang Tewas dari 51 Kasus Gigitan Ular
Kasus gigitan ular di Jawa Barat telah memakan banyak korban jiwa.
BANDUNG, NusaBali
Berdasarkan data Yayasan Sioux Indonesia dari November 2018-Juli 2019 di Jawa Barat tercatat ada 51 kasus gigitan ular dan 10 di antaranya meninggal dunia.
Anggota Sioux Indonesia Wilayah Jawa Barat Albiansyah menuturkan, kasus gigitan ular di Jabar memang cukup banyak. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari November 2018 sampai saat ini telah ada 51 kasus gigitan ular terhadap warga.
Dari jumlah tersebut, kata dia, 10 di antaranya meninggal dunia. Ironisnya, sebagian besar korban meninggal akibat gigitan ular ini merupakan orang yang sengaja memelihara atau biasa disebut keeper.
"Dari 51 kasus, 10 di antaranya meninggal. Sepuluh yang meninggal ternyata kita lihat lagi orang (korban) siapa, 60 persen antaranya keeper seperti yang melihara dan lain-lain," kata Albi saat ditemui pada diskusi Mengenal Karakteristik Ular di Jabar di Rumah Albi, Jalan Lenkong Besar, Kota Bandung, Minggu (7/7) seperti dilansir detik.
Menurutnya banyaknya korban meninggal dari para pecinta ular disebabkan beberapa hal. Pertama kurangnya kepedulian atau tidak hati-hati warga saat memelihara ular. Hal itu berdampak fatal hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Jadi ingin sebenarnya orang memelihara itu punya awarnes terutama yang pelihara ular berbisa," ucapnya.
Sementara itu, anggota Sioux lainnya Hardy Taipan menambahkan, kasus gigitan ular banyak ditemukan di wilayah Sukabumi tercatat ada 15 kasus. Kemudian daerah-daerah lainnya.
Selain itu, lanjut dia, jenis ular yang paling banyak memakan korban di Jawa Barat adalah jenis kobra dan king kobra. Berdasarkan data terdapat tiga orang meninggal akibat ular jenis kobra yakni di Bekasi pada Desember 2018, Sukabumi Maret 2019 dan Bekasi 28 Mei 2019.
Kemudian empat korban meninggal akibat terkena gigitan ular jenis king kobra terjadi di Rajamandala 23 Februari 2019, Bekasi 30 Maret 2019, Sumedang 22 April 2019 dan Kiaracondong Bandung 29 Juni 2019. Sementara ada satu orang korban meninggal akibat ular jenis piton di Kabupaten Bandung 24 Juni 2019.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat menghadapi ular liar. Dia juga menyarankan agar tidak menggunakan tangan kosong saat menangkap ular. "Jangan pernah mencoba menangkap ular pakai tangan kosong kalau tidak tahu (caranya)," ujarnya. *
Anggota Sioux Indonesia Wilayah Jawa Barat Albiansyah menuturkan, kasus gigitan ular di Jabar memang cukup banyak. Berdasarkan data yang berhasil dihimpun dari November 2018 sampai saat ini telah ada 51 kasus gigitan ular terhadap warga.
Dari jumlah tersebut, kata dia, 10 di antaranya meninggal dunia. Ironisnya, sebagian besar korban meninggal akibat gigitan ular ini merupakan orang yang sengaja memelihara atau biasa disebut keeper.
"Dari 51 kasus, 10 di antaranya meninggal. Sepuluh yang meninggal ternyata kita lihat lagi orang (korban) siapa, 60 persen antaranya keeper seperti yang melihara dan lain-lain," kata Albi saat ditemui pada diskusi Mengenal Karakteristik Ular di Jabar di Rumah Albi, Jalan Lenkong Besar, Kota Bandung, Minggu (7/7) seperti dilansir detik.
Menurutnya banyaknya korban meninggal dari para pecinta ular disebabkan beberapa hal. Pertama kurangnya kepedulian atau tidak hati-hati warga saat memelihara ular. Hal itu berdampak fatal hingga mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
"Jadi ingin sebenarnya orang memelihara itu punya awarnes terutama yang pelihara ular berbisa," ucapnya.
Sementara itu, anggota Sioux lainnya Hardy Taipan menambahkan, kasus gigitan ular banyak ditemukan di wilayah Sukabumi tercatat ada 15 kasus. Kemudian daerah-daerah lainnya.
Selain itu, lanjut dia, jenis ular yang paling banyak memakan korban di Jawa Barat adalah jenis kobra dan king kobra. Berdasarkan data terdapat tiga orang meninggal akibat ular jenis kobra yakni di Bekasi pada Desember 2018, Sukabumi Maret 2019 dan Bekasi 28 Mei 2019.
Kemudian empat korban meninggal akibat terkena gigitan ular jenis king kobra terjadi di Rajamandala 23 Februari 2019, Bekasi 30 Maret 2019, Sumedang 22 April 2019 dan Kiaracondong Bandung 29 Juni 2019. Sementara ada satu orang korban meninggal akibat ular jenis piton di Kabupaten Bandung 24 Juni 2019.
Dalam kesempatan itu, pihaknya mengimbau masyarakat agar selalu waspada dan berhati-hati saat menghadapi ular liar. Dia juga menyarankan agar tidak menggunakan tangan kosong saat menangkap ular. "Jangan pernah mencoba menangkap ular pakai tangan kosong kalau tidak tahu (caranya)," ujarnya. *
Komentar