20 Karung Sampah Pemulung Terbakar
Gas Metan Masih Berhembus di Eks TPA Sente
SEMARAPURA, NusaBali
Gas metan di eks TPA Sente, Desa Pikat, Kecamatan Dawan, Klungkung, masih terus menghembus. 20 karung berisi sampah plastik, botol plastic, dan tumpeng kering yang dikumpulkan pemulung di dekat gas metan itu terbakar, Sabtu (6/7) malam. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klungkung pun dikerahkan untuk memadamkan api.
Meskipun api sudah padam, namun di sisi timur gas metan masih muncul sehingga penyemprotan air terus dilakukan. Lokasi yang sulit dijangkau mengakibatkan petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung harus secara manual menggali titik munculnya gas metan dengan cangkul.
Sementara itu, warga sekitar yang terpapar asap sudah dicek kesehatannya oleh petugas Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung. “Cek kesehatan ini dilakukan sejak 2 - 5 Juli, ke rumah-rumah warga, dari hasil cek kesehatan tersebut sehat sami-samian (sehat semuanya),” ujar Kepala DLHP Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana kepada NusaBali, Senin (8/7).
Petugas juga membagikan masker 35 box, isian setiap box sekitar 50 masker. Untuk mengurangi asap akibat gas metan petugas setiap hari menyemprotkan air dan menggali titik tersebut dengan alat berat. “Kalau lokasi yang sulit dijangkau kami lakukan dengan cara manual,” ujarnya.*wan
Meskipun api sudah padam, namun di sisi timur gas metan masih muncul sehingga penyemprotan air terus dilakukan. Lokasi yang sulit dijangkau mengakibatkan petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP) Klungkung harus secara manual menggali titik munculnya gas metan dengan cangkul.
Sementara itu, warga sekitar yang terpapar asap sudah dicek kesehatannya oleh petugas Dinas Kesehatan (Diskes) Klungkung. “Cek kesehatan ini dilakukan sejak 2 - 5 Juli, ke rumah-rumah warga, dari hasil cek kesehatan tersebut sehat sami-samian (sehat semuanya),” ujar Kepala DLHP Klungkung Anak Agung Ngurah Kirana kepada NusaBali, Senin (8/7).
Petugas juga membagikan masker 35 box, isian setiap box sekitar 50 masker. Untuk mengurangi asap akibat gas metan petugas setiap hari menyemprotkan air dan menggali titik tersebut dengan alat berat. “Kalau lokasi yang sulit dijangkau kami lakukan dengan cara manual,” ujarnya.*wan
Komentar