Terpeleset, Leher Tertusuk Pisau, Bocah SD Tewas
Renava Salisa Putri (9), bocah perempuan asal Kota Sukabumi, tewas gegara terpeleset lalu lehernya tertusuk pisau yang ia bawa untuk masak-masakan bersama teman sebaya. Nyawa anak kelas empat Sekolah Dasar (SD) itu tak tertolong saat tiba di RSUD R Syamsudin SH.
SUKABUMI, NusaBali
Insiden tragis ini berlangsung Minggu (7/7) kemarin. "Almarhum sempat pinjam pisau ke bibinya. Namun oleh bibinya saat itu tidak diberi pinjam. Dia kemudian pergi ke warung beli kunir. Lalu tanpa sepengetahuan bibinya, dia balik lagi ambil pisau itu," kata Tjeje Surjana (72), kakek korban di rumah duka, Kampung Babakan Jampang RT 1 RW 10, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Senin (8/7) seperti dilansir detik.
Usai mendapatkan pisau dapur, Renava bersama teman-temannya bermain di tanah lapang lokasi pembangunan perumahan yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya.
"Tahu-tahu dia sudah bermain bersama teman-temannya, katanya masak-masakan. Tidak lama kemudian sekitar pukul 15.00 WIB ramai kabar cucu saya jatuh terpeleset lalu tertusuk pisau," ujar Tjeje.
Setelah mendengar kabar itu, kakak ketiga korban, Muhammad Falahardi, bergegas ke lapangan. Ia panik sambil menggendong sang adik. Kondisi Renava mengeluarkan banyak darah dari lehernya.
"Kondisi pisau katanya sudah dicabut sendiri oleh cucu saya itu, yang ada hanya lubang bekas tancapan ukurannya cukup besar di leher," ucap Tjeje.
Remaja yang karib disapa Falah itu orang terakhir yang bersama korban. Ia sempat membawa sang adik dengan cara dibopong menggunakan ojek ke RSUD Syamsudin SH.
Sepanjang perjalanan, sambung dia, Falah berusaha membuat adiknya sadar sambil menutup lubang bekas tusukan pisau. "Katanya terus-terusan keluar darah. Makanya sepanjang jalan dia nutup lubang di leher yang tertusuk pisau itu pakai jari," kata Tjeje.
Namun takdir berkata lain, bocah perempuan itu tewas sebelum masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Minggu (7/7/) kemarin.
Falah terlihat masih shock dan belum bersedia membagikan kisah tragis yang menimpa Renava. Bocah kelas 3 SMP itu tak kuasa menahan tangis saat mengantarkan jasad adiknya, ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan Jampang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Samsul Sulaeman (46), ayah Renava, terpukul dengan peristiwa tragis yang menimpa putri keempatnya itu. Semasa hidupnya, dia mengungkapkan, Renava dikenal sebagai anak yang penurut dan cerdas. Renava menyampaikan cita-citanya ingin menjadi dokter.
Saat kejadian, Samsul sedang tidak ada di rumah. Mendengar kejadian tersebut, dia bergegas pulang. "Saya sedang ada urusan, tiba-tiba mendapat kabar katanya Renava kecelakaan. Setelah pulang ternyata kejadiannya seperti ini," tutur Samsul. *
Usai mendapatkan pisau dapur, Renava bersama teman-temannya bermain di tanah lapang lokasi pembangunan perumahan yang berjarak sekitar 100 meter dari tempat tinggalnya.
"Tahu-tahu dia sudah bermain bersama teman-temannya, katanya masak-masakan. Tidak lama kemudian sekitar pukul 15.00 WIB ramai kabar cucu saya jatuh terpeleset lalu tertusuk pisau," ujar Tjeje.
Setelah mendengar kabar itu, kakak ketiga korban, Muhammad Falahardi, bergegas ke lapangan. Ia panik sambil menggendong sang adik. Kondisi Renava mengeluarkan banyak darah dari lehernya.
"Kondisi pisau katanya sudah dicabut sendiri oleh cucu saya itu, yang ada hanya lubang bekas tancapan ukurannya cukup besar di leher," ucap Tjeje.
Remaja yang karib disapa Falah itu orang terakhir yang bersama korban. Ia sempat membawa sang adik dengan cara dibopong menggunakan ojek ke RSUD Syamsudin SH.
Sepanjang perjalanan, sambung dia, Falah berusaha membuat adiknya sadar sambil menutup lubang bekas tusukan pisau. "Katanya terus-terusan keluar darah. Makanya sepanjang jalan dia nutup lubang di leher yang tertusuk pisau itu pakai jari," kata Tjeje.
Namun takdir berkata lain, bocah perempuan itu tewas sebelum masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), Minggu (7/7/) kemarin.
Falah terlihat masih shock dan belum bersedia membagikan kisah tragis yang menimpa Renava. Bocah kelas 3 SMP itu tak kuasa menahan tangis saat mengantarkan jasad adiknya, ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Babakan Jampang, Kota Sukabumi, Jawa Barat.
Samsul Sulaeman (46), ayah Renava, terpukul dengan peristiwa tragis yang menimpa putri keempatnya itu. Semasa hidupnya, dia mengungkapkan, Renava dikenal sebagai anak yang penurut dan cerdas. Renava menyampaikan cita-citanya ingin menjadi dokter.
Saat kejadian, Samsul sedang tidak ada di rumah. Mendengar kejadian tersebut, dia bergegas pulang. "Saya sedang ada urusan, tiba-tiba mendapat kabar katanya Renava kecelakaan. Setelah pulang ternyata kejadiannya seperti ini," tutur Samsul. *
Komentar