UI, ITB, IPB dan UGM Tak Diminati Calon Mahasiswa
Kementerian Ristek, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia telah menerbitkan peringkat Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan peminat terbanyak calon mahasiswa (Cama).
JAKARTA, NusaBali
Dari 85 PTN di Indonesia, 10 di antaranya yang banyak diminati oleh kaum milenial adalah Universitas Brawijaya Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin, Univeristas Negeri Yogyakarta, Universitas Jember dan Universitas Sumatera Utara.
"Berikutnya, kita lihat distribusi daya tampung. Kalau kita lihat dari PTN di atas 10 ribu yang tertinggi adalah Unbraw, UNS, UNDIP, UPI, UNES. Saat ini, PTN tersebut sedang banyak diminati untuk SBMPTN," ucap Menteri Kemenristekdikti Mohamad Nasir, di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Selasa (9/7) seperti dilansir vivanews.
Lebih lanjut, Nasir juga menjelaskan soal program pendidikan yang saat ini diminati oleh calon mahasiswa. Prodip dengan jurusan kedokteran masih unggul dalam minat mahasiswa. Selain Kedokteran, Agrokoteknologi, Hukum dan Ilmu Komunikasi masih diminati oleh mahasiswa.
"Di Saintek dengan peminat terbanyak kedokteran selalu menjadi unggulan. Kalau di Soshum Hukum masih unggul yang kedua Ilmu Komunikasi," kata dia.
Nasir juga menilai tidak masuknya Universitas-universitas unggulan seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gajah Mada, karena tingkat risiko tidak masuknya seorang calon mahasiswa ke dalam PTN tersebut. Mereka menilai dengan mengambil PTN yang tidak unggulan akan membantu mereka masuk ke dalam salah satu daftar mahasiswa.
"Ini akan mengurangi pergerakan massa yang besar, jadi nanti kaitannya semakin terbuka. UI, ITB, UGM, IPB Kok enggak ada? Tapi lihat di dalam pendaftar ini akan semakin rasional," ucapnya.
Setelah pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 yang dikeluarkan kemarin, ada sejumlah langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukan bagi mereka yang lolos sebelum resmi menjadi mahasiswa di PTN yang dipilih.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar ulang di universitas di mana pendaftar diterima. Jadwal dan lokasi daftar ulang ini ditentukan oleh masing-masing universitas.
"Peserta lulus SBMPTN 2019 wajib hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN (lihat pengumuman di laman PTN tujuan)," ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguran Tinggi (LTMPT) Ravik Rasidi di Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Kehadiran saat daftar ulang ini menurut Ravik menentukan proses status penerimaan peserta SBMPTN 2019 sebagai mahasiswa di PTN tujuan. Saat registrasi itu pula, sambung Ravik, peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2019 akan dinyatakan diterima di PTN bersangkutan dengan memenuhi segala ketentuan di kampus terkait.
Bagi peserta dengan permohonan Bidikmisi masih harus melakukan proses verifikasi meski hal ini tidak mengubah status diterimanya peserta di PTN. *
Dari 85 PTN di Indonesia, 10 di antaranya yang banyak diminati oleh kaum milenial adalah Universitas Brawijaya Malang, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Semarang, Universitas Padjajaran, Universitas Hasanuddin, Univeristas Negeri Yogyakarta, Universitas Jember dan Universitas Sumatera Utara.
"Berikutnya, kita lihat distribusi daya tampung. Kalau kita lihat dari PTN di atas 10 ribu yang tertinggi adalah Unbraw, UNS, UNDIP, UPI, UNES. Saat ini, PTN tersebut sedang banyak diminati untuk SBMPTN," ucap Menteri Kemenristekdikti Mohamad Nasir, di Kantor Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Selasa (9/7) seperti dilansir vivanews.
Lebih lanjut, Nasir juga menjelaskan soal program pendidikan yang saat ini diminati oleh calon mahasiswa. Prodip dengan jurusan kedokteran masih unggul dalam minat mahasiswa. Selain Kedokteran, Agrokoteknologi, Hukum dan Ilmu Komunikasi masih diminati oleh mahasiswa.
"Di Saintek dengan peminat terbanyak kedokteran selalu menjadi unggulan. Kalau di Soshum Hukum masih unggul yang kedua Ilmu Komunikasi," kata dia.
Nasir juga menilai tidak masuknya Universitas-universitas unggulan seperti Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor dan Universitas Gajah Mada, karena tingkat risiko tidak masuknya seorang calon mahasiswa ke dalam PTN tersebut. Mereka menilai dengan mengambil PTN yang tidak unggulan akan membantu mereka masuk ke dalam salah satu daftar mahasiswa.
"Ini akan mengurangi pergerakan massa yang besar, jadi nanti kaitannya semakin terbuka. UI, ITB, UGM, IPB Kok enggak ada? Tapi lihat di dalam pendaftar ini akan semakin rasional," ucapnya.
Setelah pengumuman hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019 yang dikeluarkan kemarin, ada sejumlah langkah-langkah lanjutan yang harus dilakukan bagi mereka yang lolos sebelum resmi menjadi mahasiswa di PTN yang dipilih.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendaftar ulang di universitas di mana pendaftar diterima. Jadwal dan lokasi daftar ulang ini ditentukan oleh masing-masing universitas.
"Peserta lulus SBMPTN 2019 wajib hadir pada saat registrasi (daftar ulang) pada waktu dan tempat sesuai dengan ketentuan masing-masing PTN (lihat pengumuman di laman PTN tujuan)," ujar Ketua Lembaga Tes Masuk Perguran Tinggi (LTMPT) Ravik Rasidi di Kemenristekdikti, Jakarta Pusat, Selasa (9/7).
Kehadiran saat daftar ulang ini menurut Ravik menentukan proses status penerimaan peserta SBMPTN 2019 sebagai mahasiswa di PTN tujuan. Saat registrasi itu pula, sambung Ravik, peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2019 akan dinyatakan diterima di PTN bersangkutan dengan memenuhi segala ketentuan di kampus terkait.
Bagi peserta dengan permohonan Bidikmisi masih harus melakukan proses verifikasi meski hal ini tidak mengubah status diterimanya peserta di PTN. *
Komentar