Empat 'Orang Asing' Jadi Petunjuk Kasus Novel
Komisioner Komnas HAM Bidang Pengkajian dan Penelitian Choirul Anam mengatakan sudah ada temuan siginifikan dalam penyelidikan kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
JAKARTA, NusaBali
Misalnya, keberadaan empat orang asing di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Namun, katanya, pengungkapan kasus itu tergantung pada komitmen Kapolri Jenderal Tito Karnivan.
"Sekitar 2-3 bulan lalu kami dapatkan info bahwa sudah ada sesuatu yang berjejak dan signifikan. Tinggal apakah Kapolri mem-follow up itu dengan sangat kuat dan mendalam," kata Choirul di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (9/7).
"Yang kami dapatkan informasinya adalah di level bawah, yang oleh Komnas disebut 'orang asing'. Yang empat orang tersebut jejaknya sudah semakin terang dan itu bisa naik ke atas (aktor intelektual)," dia menambahkan.
Menurut Chairul, temuan tersebut memungkinkan sampai level aktor intelektual. "Karena gampang kok, keberadaan orang asing itu aneh dalam skema sekian hari di TKP dan orang-orang ini dengan keberadaan yang tidak semestinya di situ, itu memberikan jejak yang penting," ucapnya seperti dilansir cnnindonesia.
Kemudian, Chairul menjelaskan pihaknya sempat memberikan informasi terkait penemuan-penemuan itu kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel. Tim, katanya, berjanji untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Terkait perkembangan pencarian fakta, Choirul menyebut itu akan disampaikan langsung oleh tim gabungan karena Komnas HAM tidak memiliki wewenang.
Pada 11 April 2017, Novel diserang orang tak dikenal dengan menggunakan air keras di dekat kediamannya. Hingga kini, tidak ada hasil penyidikan yang diungkap oleh tim yang berisi perwakilan KPK, pakar, dan anggota Polri itu. *
"Sekitar 2-3 bulan lalu kami dapatkan info bahwa sudah ada sesuatu yang berjejak dan signifikan. Tinggal apakah Kapolri mem-follow up itu dengan sangat kuat dan mendalam," kata Choirul di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (9/7).
"Yang kami dapatkan informasinya adalah di level bawah, yang oleh Komnas disebut 'orang asing'. Yang empat orang tersebut jejaknya sudah semakin terang dan itu bisa naik ke atas (aktor intelektual)," dia menambahkan.
Menurut Chairul, temuan tersebut memungkinkan sampai level aktor intelektual. "Karena gampang kok, keberadaan orang asing itu aneh dalam skema sekian hari di TKP dan orang-orang ini dengan keberadaan yang tidak semestinya di situ, itu memberikan jejak yang penting," ucapnya seperti dilansir cnnindonesia.
Kemudian, Chairul menjelaskan pihaknya sempat memberikan informasi terkait penemuan-penemuan itu kepada Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus Novel. Tim, katanya, berjanji untuk menindaklanjuti informasi tersebut.
Terkait perkembangan pencarian fakta, Choirul menyebut itu akan disampaikan langsung oleh tim gabungan karena Komnas HAM tidak memiliki wewenang.
Pada 11 April 2017, Novel diserang orang tak dikenal dengan menggunakan air keras di dekat kediamannya. Hingga kini, tidak ada hasil penyidikan yang diungkap oleh tim yang berisi perwakilan KPK, pakar, dan anggota Polri itu. *
Komentar