Jumlah Bangku Terbatas, Murid Kelas I Masuk Siang
Belum tersedianya bangku belajar di dua SMPN baru, mengakibatkan untuk sementara waktu siswa kelas I akan masuk siang.
TABANAN, NusaBali
Sebab anggaran untuk pengadaan bangku belajar tengah diperjuangkan lewat Anggaran Perubahan 2019. Di sisi lain anggaran perubahan belum turun, kini masih dilakukan pembahasan oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD).
Dua SMPN baru yang kekurangan bangku adalah SMPN 6 Tabanan dan SMPN 5 Kediri. Bahkan untuk SMPN 5 Kediri juga kekurangan ruang kelas sebanyak 10 ruangan. Di SMPN 5 Kediri rencananya dilakukan pembangunan gedung dengan dua lantai. Eksekusi pembangunan gedung itu direncanakan tahun 2020.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Wayan Miarsana, mengatakan bangku belajar masih diusahakan di anggaran perubahan. Oleh sebab itu untuk sementara waktu murid kelas I akan masuk siang. “Masuk siang sementara waktu, paling antara tiga hingga lima bulan,” tuturnya, Rabu (10/7).
Dikatakannya, meskipun murid kelas I masuk siang tidak dikategorikan double shift. Dikatakan double shift jika kelas I ada 10 kelas, yang masuk pagi 5 kelas dan yang masuk siang 5 kelas. “Tetapi yang ini keseluruhan kelas I masuk siang. Jadi tidak kategori double shift,” tegasnya.
Sementara di SMPN 5 Kediri, menurut Miarsana, selain kekurangan bangku belajar, juga diperlukan pembangunan ruang belajar. Sebab sebelumnya bangunan yang dijadikan SMP adalah gedung SD. Sehingga kekurangan ruang belajar sebanyak 10 kelas. “Kami rencanakan pembangunan gedung tahun depan. Gedung dibangun dua lantai,” tandas Miarsana.
Seperti diketahui, dua SMPN baru dibangun untuk mengatasi permasalahan PPDB tiap tahun akibat banyak siswa yang ingin bersekolah ke Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Sehingga Pemkab Tabanan mendirikan sekolah baru dengan memanfaatkan gedung SD. Dua SMPN baru itu dibuka tahun 2018. *des
Dua SMPN baru yang kekurangan bangku adalah SMPN 6 Tabanan dan SMPN 5 Kediri. Bahkan untuk SMPN 5 Kediri juga kekurangan ruang kelas sebanyak 10 ruangan. Di SMPN 5 Kediri rencananya dilakukan pembangunan gedung dengan dua lantai. Eksekusi pembangunan gedung itu direncanakan tahun 2020.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Tabanan I Wayan Miarsana, mengatakan bangku belajar masih diusahakan di anggaran perubahan. Oleh sebab itu untuk sementara waktu murid kelas I akan masuk siang. “Masuk siang sementara waktu, paling antara tiga hingga lima bulan,” tuturnya, Rabu (10/7).
Dikatakannya, meskipun murid kelas I masuk siang tidak dikategorikan double shift. Dikatakan double shift jika kelas I ada 10 kelas, yang masuk pagi 5 kelas dan yang masuk siang 5 kelas. “Tetapi yang ini keseluruhan kelas I masuk siang. Jadi tidak kategori double shift,” tegasnya.
Sementara di SMPN 5 Kediri, menurut Miarsana, selain kekurangan bangku belajar, juga diperlukan pembangunan ruang belajar. Sebab sebelumnya bangunan yang dijadikan SMP adalah gedung SD. Sehingga kekurangan ruang belajar sebanyak 10 kelas. “Kami rencanakan pembangunan gedung tahun depan. Gedung dibangun dua lantai,” tandas Miarsana.
Seperti diketahui, dua SMPN baru dibangun untuk mengatasi permasalahan PPDB tiap tahun akibat banyak siswa yang ingin bersekolah ke Kecamatan Kediri dan Kecamatan Tabanan. Sehingga Pemkab Tabanan mendirikan sekolah baru dengan memanfaatkan gedung SD. Dua SMPN baru itu dibuka tahun 2018. *des
Komentar