Turis Rusia Telantar, RSJ Minta Bantuan Konsulat
Pihak rumah sakit terkendala bahasa menangani pasien asing.
BANGLI, NusaBali
RSJ Provinsi Bali minta bantuan konsulat untuk penanganan pasien asal Rusia, Anna Ivanova, 30. Hingga saat ini belum ada penjamin Anna Invanova. Turis Rusia ini sebelumnya diamankan petugas Satpol PP Gianyar di salah satu vila di Kecamatan Sukawati, Gianyar. Anna Ivanova masih menjalani perawatan intensif di ruang IPCU RSJ Provinsi Bali.
Direktur RSJ Provinsi Bali I Dewa Gede Basudewa mengungkapkan Anna Ivanova merupakan pasien telantar karena belum ada satu pun penjamin. Tidak ada satu pun kerabat yang membesuk turis Rusia ini. “Petugas yang mengamankan menyampaikan saat di lokasi ada seseorang yang diperkirakan teman pasien. Kami masih menelusuri, adakah ada hubungan dengan pasien ini atau tidak,” ungkap Dewa Basudewa, Kamis (11/7).
Meski belum ada penjamin terhadap pasien, pihak rumah sakit memastikan penanganan atau perawatan tetap berjalan. “Tidak dibedakan, semua sesuai prosedur,” tegasnya. Menurut Dewa Basudewa, hingga saat ini masih berupaya mencari kerabat pasien. Pihaknya sudah mencoba koordinasi dengan kedutaan di Jakarta. “Yang di Bali sudah tidak ada, maka kami koordinasikan dengan kedutaan yang ada di Jakarta, hanya saja baru diterima oleh staf. Tapi staf janji akan menyampaikan,” bebernya.
Kondisi pasien telah membaik, hanya saja pendiam. Dalam proses penanganan pasien asal Rusia ini, pihak rumah sakit terkendala bahasa. “Kami harus mencari penerjemah untuk mempermudah komunikasi,” akunya. Dikatakan, tahun 2018 total pasien asing yang ditangani sebanyak 21 orang. Mereka berasal dari berbagai negara. “Paling banyak pasien asal Australia, Amerika, dan Jerman,” sebutnya. Ke depan pihaknya akan mengajukan perekrutan tenaga yang menguasai bahasa asing agar tidak terkendala dalam komunikasi. *esa
Direktur RSJ Provinsi Bali I Dewa Gede Basudewa mengungkapkan Anna Ivanova merupakan pasien telantar karena belum ada satu pun penjamin. Tidak ada satu pun kerabat yang membesuk turis Rusia ini. “Petugas yang mengamankan menyampaikan saat di lokasi ada seseorang yang diperkirakan teman pasien. Kami masih menelusuri, adakah ada hubungan dengan pasien ini atau tidak,” ungkap Dewa Basudewa, Kamis (11/7).
Meski belum ada penjamin terhadap pasien, pihak rumah sakit memastikan penanganan atau perawatan tetap berjalan. “Tidak dibedakan, semua sesuai prosedur,” tegasnya. Menurut Dewa Basudewa, hingga saat ini masih berupaya mencari kerabat pasien. Pihaknya sudah mencoba koordinasi dengan kedutaan di Jakarta. “Yang di Bali sudah tidak ada, maka kami koordinasikan dengan kedutaan yang ada di Jakarta, hanya saja baru diterima oleh staf. Tapi staf janji akan menyampaikan,” bebernya.
Kondisi pasien telah membaik, hanya saja pendiam. Dalam proses penanganan pasien asal Rusia ini, pihak rumah sakit terkendala bahasa. “Kami harus mencari penerjemah untuk mempermudah komunikasi,” akunya. Dikatakan, tahun 2018 total pasien asing yang ditangani sebanyak 21 orang. Mereka berasal dari berbagai negara. “Paling banyak pasien asal Australia, Amerika, dan Jerman,” sebutnya. Ke depan pihaknya akan mengajukan perekrutan tenaga yang menguasai bahasa asing agar tidak terkendala dalam komunikasi. *esa
Komentar