Bocah SD Diperkosa Paman
Gara-gara tiga kali diperkosa sang paman di kandang sapi, koban Ni Putu YY tak mau lanjutkan sekolah karena depresi dan minder
Ibu Korban Juga Sempat Hendak Diperkosa
SEMARAPURA, NusaBali
Seorang bocah SD dari Klungkung, Ni Putu YY, 12, diduga jadi korban pemerkosaan oleh pamannya sendiri, I Nengah S, 40. Karena aksi bejat sang paman yang sudah 3 kali memperkosanya sejak Oktober 2015, bocah perempuan berusia 12 tahun ini mengalami depresi, hingga tidak mau melanjutkan sekolah.
Informasi di lapangan, korban Ni Putu YY merupakan anak pertama dari empat ber-saudara keluarga pasangan I Wayan S dan Ni Ketut K. Kesehariannya, bocah Kelas VI SD ini kerap menyabit rumput untuk pakan ternak, sepulang sekolah. Suatu ketika, di bulan Oktober 2015 lalu, korban yang melintas di persawahan untuk menyabit rumput, tiba-tiba ditarik oleh pamannya, I Nengah S. Lalu, sang paman yang kesehariannya bekerja sebagai tukang ukir, langsung memperkosanya di pondok. Itulah untuk kali pertama korban diperkosa pamannya. “Anak itu (korban Putu YY) tidak berdaya melawan pamannya. Dia dia hanya bisa merintih dan menangis,” papar sumber di lapangan, Rabu (15/6).
Habis diperkosa pamannya, korban Putu YY kemudian pulang ke rumah dalam kondisi menangis. Namun, bocah Kelas VI sebuah SD di Kecamatan Klungkung ini tidak berani menceritakan kejadian tersebut kepada orangtuanya. Ternyata, aksi diamnya itu dimanfaatkan oleh sang paman. Beberapa bulan kemudian, sang paman, Nengah S, kembali melancarkan akasinya memperkosa Putu YY ketika ke ladang untuk menyabit rumput. Kala itu, korban ditarik dan diperkosa di kandang sapi.
Tak berselang lama, pelaku Nengah S kembali berbuat cabul untuk ketiga kalinya memperkosa keponakannya yang masih SD. Kala itu pun, korban diperkosa di kandang sapi saat ke ladang untuk menyabit rumput. Pada akhirnya, kasus ini mulai mencuat seetelah ada warga yang mengetahuinya. Lalu, kasus ini menjadi buah bibir di masyarakat setempat, sehingga informasi tersebut sampai ke telinga orangtua korban.
Kemudian, ayah korban, I Wayan S, menginterogasi putrinya, Putu YY. Betapa ter-kejutnya sang ayah, ketika korban Putu YY terus terang mengaku sudah tiga kali diperkosa pamannya. Selanjutnya, ayah korban langsung mencari pelaku Nengah S. “Pelaku bukannya minta maaf, malah menantang ayah korban,” ujar sumber tadi.
Bahkan, ibu korban, Ni Ketut K, juga sempat nyaris diperkosa oleh pelaku Nengah S ketika dalam kondisi hamil muda. Beruntung, ibunda korban membawa sabit, sehingga pelaku tidak berani mendekatinya. Ayah korban, I Wayan S, akhirnya melaporkan kasus dugaan pencabulan terhadap putri ciliknyanya ke Mapolres Klungkung, sepekan lalu.
Berdasarkan laporan itu, jajaran Polres Klungkung turunke lapangan melakukan penyelidikan. Termasuk mengajak korban Putu YY ke rumah sakit untuk menjalani visum. Hanya saja, hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka. Pelaku Nengah S, yang notabene paman korban, juga belum ditahan.
Kasat Reskrim Polres Klungkung, AKP Wiastu Adri Prajitno, menyatakan pihaknya sudah sempat memeriksa terlapor Nengah S. Dalam pemeruksaan, paman korban mengakui perbuatannya. Hanya saja, untuk pembuktian syarat unsur pencabulan itu sendiri, minimal harus ada saksi yang melihat pas kejadian dan hasil visum yang hingga kini belum keluar. “Jadi, kita masih menyelidiki kasus ini,” ujar Wiastu Adri saat dikonfirmasi di Mapolrs Klungkung di Semarapura, Rabu kemarin.
Wiastu Adri menambahkan, sesuai Pasal 184 KUHP, dalam kasus dugaan pencabulan keponakan oleh paman ini, pihanya tidak hanya sebatas mengejar pengakuan. Yang terpenting adalah mencari barang bukti lebih dekat. “Nanti kita akan gelar perkara kasus ini,” tandas Wiastu Adri.
Sementara itu, kasus dugaan pencabulan keponakan oleh paman ini juga mendapat atensi dari aktivitis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Klungkung. Rabu pagi sekitar pukul 09.00 Wita, Ketua P2TPA2A Klungkung, Tjokorda Istri Raka, didampingi sekertarisnya, AA Istri Anom Ratnadi, bendara Sri Handayani, sempat menengok kondisi korban di rumahnya di Desa Selat, Kecamatan Klungkung. Mereka datang dengan didampingi perangkat desa setempat. Ketua Yayasan Mimpi Nusantara Bersinar (YMNB), I Dewa Ayu Mas Ismayani, yang notabene aktivis perlindungan anak dan perempuan, juga ikut hadir. Mereka juga sempat mendatangi Mapolres Klungkung di Semarapura.
Menurut Ketua P2TP2A Klungkung, Tjok Istri Raka, pihaknya sudah mengecek kondisi korban Putu YY. Saat ini, bocah Kelas VI SD yang diduga jadi korban pemerkosaan oleh pamannya tersebut mengalami gangguan psikis. Bahkan, korban tidak mau sekolah lagi, karena merasa minder. “Kita akan mendatangkan psikiater guna mengecek kondisi korban lebih dalam,” jelas Tjok Istri Raka.
Tjok Istri Raka menyebutkan, aksi pelaku Nengah S selama ini memang meresahkan warga. Padahal, kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Klungkung sekitar seminggu lalu. Namun, pelaku Nengah S tak kunjung ditangkap dan masih bebas berkeliaran. “Setelah kita cek ke Polres Klungkung, katanya kasus ini masih ditelusuri,” sesal Tjok Istri Raka. 7 w
Komentar