Stand Nasi Sela Favorit di PKB
Senyum sumringah terpancar dari raut wajah Ida Dayu Putu Ari Yastuti, 45.
DENPASAR, Nusa Bali
Pemilik stand kuliner Warung D. Carik Mambal yang spesialis menjual nasi sela ini ternyata sedang berbahagia karena standnya dinobatkan sebagai juara favorit dalam lomba kuliner di ajang Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-41 tahun 2019 ini.
“Tadi saya diberitahu sama panitia bahwa stand saya ini terpilih sebagai juara favorit,” ujarnya disela-sela melayani pembeli di stand kuliner sisi utara areal Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (12/7) sore. Menurutnya, menu nasi sela yang dijualnya seharga Rp20 ribu/porsi ini, berisi berbagai varian lauk dalam penyajiannya. Mulai dari pindang, gorengan lindung, sayur gondo, sambal matah, sambal kecicang, serta lauk tradisional lainnya. Menu itu disajikannya dalam piring gerabah yang dialasi daun. “Jadi penyajiannya enggak pakai plastik. Saya menggunakan bahan-bahan dari alam seperti daun, bukan kertas minyak,” ucap perempuan kelahiran Tabanan tahun 1974 ini.
Dayu Ari mengaku dalam PKB yang baru pertama kali diikutinya ini, setiap hari dapat berjualan Rp 5 juta-Rp6 juta. “Memang banyak yang senang nasi sela. Bahkan Bapak Giri Prasta (Bupati Badung) juga senang. Beliau sering datang, tapi di warung saya di Mambal. Saya juga sering dapat pesanan juga dari Puspem Badung,” akunya.
Terkait keikutsertaanya dalam PKB ini, Dayu Ari mengaku senang, karena selain mendapat hasil yang lumayan, apalagi standnya gratis, juga bisa mempromosikan warungnya yang berlokasi di Jalan Raya Mambal, Semana, Badung. “Banyak pengunjung usai makan di sini langsung nanya dimana alamat warung saya. Berarti mereka kan ketagihan makan nasi sela,” ujarnya tersenyum sembari menyebut selain menu nasi sela, di warungnya juga menjual rujak, tipat cantok, serta panganan tradisonal lainnya. *isu
“Tadi saya diberitahu sama panitia bahwa stand saya ini terpilih sebagai juara favorit,” ujarnya disela-sela melayani pembeli di stand kuliner sisi utara areal Taman Budaya Bali, Denpasar, Jumat (12/7) sore. Menurutnya, menu nasi sela yang dijualnya seharga Rp20 ribu/porsi ini, berisi berbagai varian lauk dalam penyajiannya. Mulai dari pindang, gorengan lindung, sayur gondo, sambal matah, sambal kecicang, serta lauk tradisional lainnya. Menu itu disajikannya dalam piring gerabah yang dialasi daun. “Jadi penyajiannya enggak pakai plastik. Saya menggunakan bahan-bahan dari alam seperti daun, bukan kertas minyak,” ucap perempuan kelahiran Tabanan tahun 1974 ini.
Dayu Ari mengaku dalam PKB yang baru pertama kali diikutinya ini, setiap hari dapat berjualan Rp 5 juta-Rp6 juta. “Memang banyak yang senang nasi sela. Bahkan Bapak Giri Prasta (Bupati Badung) juga senang. Beliau sering datang, tapi di warung saya di Mambal. Saya juga sering dapat pesanan juga dari Puspem Badung,” akunya.
Terkait keikutsertaanya dalam PKB ini, Dayu Ari mengaku senang, karena selain mendapat hasil yang lumayan, apalagi standnya gratis, juga bisa mempromosikan warungnya yang berlokasi di Jalan Raya Mambal, Semana, Badung. “Banyak pengunjung usai makan di sini langsung nanya dimana alamat warung saya. Berarti mereka kan ketagihan makan nasi sela,” ujarnya tersenyum sembari menyebut selain menu nasi sela, di warungnya juga menjual rujak, tipat cantok, serta panganan tradisonal lainnya. *isu
1
Komentar