Temuan Menarik Kasus Novel Terkait Motif dan Bukti
Polri menyebut temuan menarik kasus teror terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan terkait dengan motif dan bukti.
JAKARTA, NusaBali
Polri menindaklanjuti temuan dari laporan tim gabungan kasus Novel. "Kaitan dengan barang bukti dan motif tentunya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (12/7) seperti dilansir detik.
Namun, Dedi belum bisa memaparkan lebih dalam temuan menarik apa yang dimaksud dengan motif dan barang bukti itu. Nantinya, hal itu akan disampaikan secara gamblang oleh tim pakar tersebut. "Saya belum tahu secara detail. Nanti akan disampaikan," ucap Dedi.
Temuan menarik ini disebut Dedi sebagai kemajuan dari penanganan kasus teror terhadap Novel Baswedan. Kini penyidik Polri yang akan menindaklanjuti temuan-temuan tim gabungan.
"Langsung diambil alih sama tim penyidik. Teknis itu," ujarnya.
Saat ini, hasil investigasi tim yang terdiri dari pakar, penyidik Polri dan KPK sedang dipelajari oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Hasil investigasi ini, nantinya akan diumumkan pada pekan depan.
"Hasilnya minggu depan ya. Kan, seminggu setelah diumumkan kemarin. Jadi, antara Selasa atau Rabu minggu depan," katanya dilansir vivanews.
Di sisi lain, Dedi memastikan, tim pakar Novel Baswedan sudah tidak lagi melakukan kerja investigasi kasus. Mereka tinggal menyampaikan pencapaian upaya pengungkapan yang telah dilakukan dalam kurun waktu enam bulan itu.
Sementara Novel Baswedan, korban penyiraman air keras, berharap pengungkapan kasus dimulai dengan menangkap eksekutor atau pelaku di lapangan.
"Mengungkap kejahatan jalanan begini haruslah dimulai dengan pelaku lapangannya. Tidak mungkin ada pengungkapan pelaku kejahatan kekerasan jalanan begini, tapi kemudian hanya dimulai dengan spekulasi aktor intelektual pihak mana pihak mana. Saya kira itu bukan investigasi ya. Itu hanya reka-reka atau duga-dugaan saja dan saya kira itu tidak tepat," ujar Novel, Rabu (10/7). *
Namun, Dedi belum bisa memaparkan lebih dalam temuan menarik apa yang dimaksud dengan motif dan barang bukti itu. Nantinya, hal itu akan disampaikan secara gamblang oleh tim pakar tersebut. "Saya belum tahu secara detail. Nanti akan disampaikan," ucap Dedi.
Temuan menarik ini disebut Dedi sebagai kemajuan dari penanganan kasus teror terhadap Novel Baswedan. Kini penyidik Polri yang akan menindaklanjuti temuan-temuan tim gabungan.
"Langsung diambil alih sama tim penyidik. Teknis itu," ujarnya.
Saat ini, hasil investigasi tim yang terdiri dari pakar, penyidik Polri dan KPK sedang dipelajari oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian. Hasil investigasi ini, nantinya akan diumumkan pada pekan depan.
"Hasilnya minggu depan ya. Kan, seminggu setelah diumumkan kemarin. Jadi, antara Selasa atau Rabu minggu depan," katanya dilansir vivanews.
Di sisi lain, Dedi memastikan, tim pakar Novel Baswedan sudah tidak lagi melakukan kerja investigasi kasus. Mereka tinggal menyampaikan pencapaian upaya pengungkapan yang telah dilakukan dalam kurun waktu enam bulan itu.
Sementara Novel Baswedan, korban penyiraman air keras, berharap pengungkapan kasus dimulai dengan menangkap eksekutor atau pelaku di lapangan.
"Mengungkap kejahatan jalanan begini haruslah dimulai dengan pelaku lapangannya. Tidak mungkin ada pengungkapan pelaku kejahatan kekerasan jalanan begini, tapi kemudian hanya dimulai dengan spekulasi aktor intelektual pihak mana pihak mana. Saya kira itu bukan investigasi ya. Itu hanya reka-reka atau duga-dugaan saja dan saya kira itu tidak tepat," ujar Novel, Rabu (10/7). *
Komentar