PDIP Usung Kembang-Sugiasa di Jembrana
Setelah resmi jadi Calon Wakil Bupati Jembrana mendampingi Kembang Hartawan nanti, Ketut Sugiasa akan ditarik dari DPRD Bali
Koster Minta Awak Media Jangan Panas-panasi Lagi Sugiasa
NEGARA, NusaBali
PDIP hampir pasti akan mengusung pasangan I Made Kembang Hartawan-I Ketut Sugiasa sebagai Calon Bupati (Cabup)-Calon Wakil Bupati (Cawabup) Jembrana ke Pilkada 2020. Pasalnya, paket Kembang Hartawan-Ketut Sugiasa ini sudah mendapat restu dan dukungan dari DPD PDIP Bali untuk bertarung ke Pilkada Jembrana 2020.
Restu dan dukungan untuk paket Kambang Hartawan-Ketut Sugiasa ini disampaikan langsung Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, saat ditemui di sela menghadiri Lomba Makepung Gubernur Cup di Sirkuit Samblong, Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana, Minggu (14/7). Saat itu, Wayan Koster diapit langsung oleh Made Kembang Hartawan dan Ketut Sugiasa.
“Ya, ini Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati-nya. Sudah pasti ini, tinggal rekomendasi saja,” ujar Wayan Koster yang juga Gubernur Bali 2018-2023. Menurut Koster, Kembang Hartawan-Ketut Sugiasa merupakan paket yang ideal baginya selaku Ketua DPD PDIP Bali.
Dalam kesempata itu, Wayan Koster bahkan sempat berpesan kepada awak media, agar tidak membuat isu-isu terkait Cabup-Cawabup yang akan diusung PDIP ke Pilkada Jembrana 2020. Koster pun langsung mengarahkan pandangan ke Ketut Sugiasa, yang sempat diisukan akan menjadi pesaing Kembang Hartawan dalam perebutan tiket Cabup Jembrana di internal PDIP.
“Jangan dipanas-panasi lagi,” ujar Koster yang langsung dijawap Ketut Sugiasa, “Siap!” Ketika disinggung mengenai posisi Ketut Sugiasa yang lolos ke DPRD Bali dari PDIP Dapil Jembrana dalam Pileg 2019 dan kemudian diplot di kepengurusan DPD PDIP Bali 2019-2024, menurut Koster, yang bersangkutan akan kembali ditarik ke Jembrana. “Nanti kembali ke Jembrana jadi Wakil Bupati,” tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Made Kembang Hartawan merupakan politisi asal Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan, Jembrana yang kini menjabat Ketua DPC PDIP Jembrana. Dari sisi pengalaman dan kemampuan, Kembang Hartawan tidak diragukan lagi untuk disusung sebagai Cabup Jembrana. Sebab, Kembang Hartawan sudah dua kali periode menjabat Wakil Bupati Jembrana, mendampingi Putu Artha. Sebelum jadi Wakil Bupati, Kembang sempat menjabat Ketua DPRD Jembrana 2004-2009 dan 2009-2010.
Sedangkan Ketut Sugiasa adalah politisi PDIP asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, yang sudah dua kali periode menjabat sebagai Ketua DPRD Jembrana (2010-2014, 2014-2019) dan kini lolos lagi ke kursi legislatif hasil Pileg 2019. Dalam struktur partai, Ketut Sugiasa sempat menjadi Sekretaris DPC PDIP Jembrana, sebelum kini menjabat Wakil Ketua Bidang Maritim DPD PDIP Bali 2019-2024.
Sementara itu, Bupati Jembrana Putu Artha sebelumnya juga menyatakan dukungan terhadap Kembang Hartawan-Sugiasa ke Pilkada 2020. Bupati Putu Artha menyebutkan, Kembang Hartawan-Sugiasa merupakan pasangan paling ideal untuk diusung PDIP sebagai Cabup-Cawabup Jembrana ke Pilkada 2020. “Ini melihat dari sisi pengalaman, kapasitas, dan track record,” ujar Bupati Putu Artha saat ditemui NusaBali di Negara, beberapa hari lalu.
“Kalau Pak Wabup (Kembang Hartawan) sudah hampir pasti akan diusung menjadi Cabup Jembrana ke Pilkada 2020. Dia memang layak untuk posisi itu berkenan jenjang karier di pemerintahan dan track recordnya. Tinggal sekarang wakilnya,” lanjut politisi senior PDIP asal Melaya, Jembrana ini.
Nah, yang paling ideal menjadi Cawabup pendamping Kembang Hartawan, menurut Putu Artha, adalah Sugiasa. “Kalau saya lihat aspirasi di bawah, masyarakat menghendaki keduanya berpaket (Kembang Hartawan-Sugiasa),” tandas Putu Artha.
Menurut Putu Artha, berkaca dari Pilkada Jembrana tahun-tahun sebelumnya, yang direkomendasi DPP PDIP menjadi Cawabup adalah kader yang memiliki pengalaman duduk di DPRD Jembrana, terlebih pernah menjabat sebagai Ketua Dewan. Sedangkan untuk posisi Cabup Jembrana, juga dipilih kader PDIP yang memiliki pengalaman sebagai Wakil Bupati.
Contohnya, Putu Artha sendiri, yang sempat menjadi Wakil Bupati Jembrana 2005-2010 pendamping Gede Winasa, sebelum kemudian di-rekomendasi DPP PDIP menjadi Cabup di Pilkada Jembrana 2010. “Lebih baik ikut yang dulu. Jadi, Pak Kembang sama Pak Sugik (panggilan Ketut Sugiasa, Red). Kalau tidak begitu, sepertinya agak berat. Karena nanti berpotensi banyak calon,” tegas Putu Artha.
Sejauh ini, belum jelas siapa yang nantinya akan dihadapi Kembang-Sugiasa di Pilkada Jembrana 2020. Jangankan paket calon, koalisi parpol untuk menghadapi PDIP di Pilkada Jembrana 2020 juga belum terbentuk. Parpol-parpol parlemen rata-rata masih tiarap pasca Pileg 2019.
Sementara, berdasarkan hasil Pileg 2019, hanya PDIP yang berhak mengusung paket Cabup-Cawabup secara mandiri di Pilkada Jembrana 2020. Pasalnya, PDIP mendominasi 18 kursi dari total 35 kursi DPRD Jembrana 2019-2024 atau kuasai 51,43 persen suara parlemen. Ini jauh melebihi syarat minimal 20,00 persen suara parlemen untuk bisa usung paket calon.
Sedangkan 6 parpol parlemen lainnya hasil Pileg 2019, tidak cukup kursi untuk mengusung paket calon secara mandiri ke Pilkada Jembrana 2019. Golkar yang berada di posisi kedua dengan 6 kursi DPRD Jembrana 2019-2024, hanya menguasai 17,14 persen suara parlemen, sehingga masih kekurangan 1 kursi lagi untuk bisa usung paket calon.
Sebaliknya, Gerindra yang berada di peringkat tiga, hanya mengantongi 4 kursi DPRD Jembrana hasil Pileg 2019 atau kuasai 11,43 persen suara parlemen. Disusul kemudian Demokrat dengan 3 kursi DPRD Jembrana atau kuasai 8,57 persen suara parlemen, PKB (2 kursi legislatif/5,71 persen suara parlemen), serta Hanura dan PPP (masing-masing dengan 1 kursi legislatif/2,86 persen suara parlemen). *ode
1
Komentar