Heli Jatuh di Lombok, 3 WNA Luka
Helikopter B2064L4 jatuh di dekat Bandara Internasional Lombok Praya pada Minggu (14/7) pukul 14.03 WITA.
JAKARTA, NusaBali
Helikopter jatuh diduga karena mesin mati pada ketinggian 500 meter. Tiga penumpang Warga Negara Asing (WNA) terluka dalam insiden tersebut.
"Helikopter Bell-206L4 nomor registrasi PK-CDV info yang kami dapat mesin pesawat mati dalam ketinggian 500 meter," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Purnama dalam keterangannya, Minggu (14/7).
Kemenhub menjelaskan Helikopter yang dikemudikan pilot Kapten Kustiyadi terakhir melakukan kontak ke menara saat mengarah ke runway 31 pada pukul 14.02 WITA.
Pihak ATC (air traffic controller) sudah memberikan izin mendarat, namun helikopter yang dioperasikan PT. Carpediem Air ini mengalami insiden jatuh.
"Kami terus memantau situasi atas insiden jatuh helikopter ini, semua pihak berkoordinasi dalam proses evakuasi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti di Jakarta melalui siaran resminya dilansir cnnindonesia.
Air Rescue Fire Fighting (ARFF) yang terdiri dari ambulan dan 10 personel tiba di lokasi kecelakaan pada 14.30. Pada 15.03 WIT tiga penumpang WNA yang terluka dibawa ke RS Praya. Ketiga WNA itu yakni Luka Marie (Jerman), Nicholas Alexander (Inggris) serta Donoso Lillo (Chile).
"Korban luka berat 1 orang patah kaki atas nama Luka Marie dan 2 orang luka ringan dibawa ke rumah sakit umum Praya," jelas Purnama.
Sementara kondisi pilot, Capt. Kustiyadi selamat."Untuk pilot dalam kondisi selamat tanpa cedera dibawa ke EOC gedung Terminal Lombok International Airport," jelasnya seperti dilansir detik.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan tidak ada dampak signifikan dari kecelakaan ini terhadap operasi penerbangan di Bandara Internasional Lombok Praya. Dia bilang sudah mengkoordinasikan proses evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian kecelakaan.
Elfi Amir mengatakan pihaknya melalui Inspektur Penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV telah terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi kecelakaan. *
"Helikopter Bell-206L4 nomor registrasi PK-CDV info yang kami dapat mesin pesawat mati dalam ketinggian 500 meter," kata Kabid Humas Polda NTB Kombes Purnama dalam keterangannya, Minggu (14/7).
Kemenhub menjelaskan Helikopter yang dikemudikan pilot Kapten Kustiyadi terakhir melakukan kontak ke menara saat mengarah ke runway 31 pada pukul 14.02 WITA.
Pihak ATC (air traffic controller) sudah memberikan izin mendarat, namun helikopter yang dioperasikan PT. Carpediem Air ini mengalami insiden jatuh.
"Kami terus memantau situasi atas insiden jatuh helikopter ini, semua pihak berkoordinasi dalam proses evakuasi," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B Pramesti di Jakarta melalui siaran resminya dilansir cnnindonesia.
Air Rescue Fire Fighting (ARFF) yang terdiri dari ambulan dan 10 personel tiba di lokasi kecelakaan pada 14.30. Pada 15.03 WIT tiga penumpang WNA yang terluka dibawa ke RS Praya. Ketiga WNA itu yakni Luka Marie (Jerman), Nicholas Alexander (Inggris) serta Donoso Lillo (Chile).
"Korban luka berat 1 orang patah kaki atas nama Luka Marie dan 2 orang luka ringan dibawa ke rumah sakit umum Praya," jelas Purnama.
Sementara kondisi pilot, Capt. Kustiyadi selamat."Untuk pilot dalam kondisi selamat tanpa cedera dibawa ke EOC gedung Terminal Lombok International Airport," jelasnya seperti dilansir detik.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV Elfi Amir mengatakan tidak ada dampak signifikan dari kecelakaan ini terhadap operasi penerbangan di Bandara Internasional Lombok Praya. Dia bilang sudah mengkoordinasikan proses evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian kecelakaan.
Elfi Amir mengatakan pihaknya melalui Inspektur Penerbangan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah IV telah terjun ke lokasi untuk membantu evakuasi kecelakaan. *
Komentar