Suasana Seram Pasca Penemuan Tengkorak
Suara lolongan anjing kerap terdengar dan warga bermimpi didatangi oleh seorang wanita berambut pendek sejak kejadian penemuan tengkorak sepekan silam.
Krama Desa Pakraman Kalisada Gelar Pacaruan
SINGARAJA, NusaBali
Seribuan krama Desa Pakraman Kalisada, Desa Kalisada, Kecamatan Seririt, Buleleng, turun ke catus pata desa mengikuti pacaruan, Soma Umanis Sungsang, (15/7) siang kemarin. Upacara pacaruan itu digelar pasca ditemukannya tengkorak dan tulang belulang manusia di salah satu kebun di wilayah Banjar Dinas Tegallenga, Desa Kalisada, Senin (8/7) lalu.
Upacara pacaruan Manca Sata itu diharapkan dapat menetralisir aura negatif setelah penemuan tengkorak dan tulang belulang secara tak wajar. Seluruh rangkaian pacaruan pun dipuput oleh sembilan orang pamangku yang tergabung dalam Paguyuban Jro Mangku Nayakta Bakti, Desa Adat Kalisada.
Perbekel Desa Kalisada, Nyoman Bagiarta ditemui di sela-sela upacara mengatakan pacaruan Manca Sata itu merupakan kesepakatan dalam paruman yang digelar setelah temuan itu. Secara kepercayaan Hindu Bali, temuan tengkorak dan tulang-belulang di tempat tak sepatutnya dalam kondisi berserakan disebut leteh (kotor secara niskala) desa. Sehingga dengan upacara pacaruan diharapkan dapat membersihkan wewidangan secara niskala.
“Setelah temuan ini warga kami memang sempat takut keluar rumah setelah gelap, sering mendengar lolongan anjing di sekitar lokasi dan juga ada beberapa warga yang mengaku mimpi dicari perempuan berambut pendek. Entah itu ada hubungan dengan temuan itu namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kami antisipasi dengan pembersihan wewidangan secara niskala ini melalui pacaruan hari ini,” jelas Bagiarta.
Temuan tengkorak dan tulang belulang di kebun garapannya itu memang tak ditampik Bagiarta. Bahkan ia juga mengiyakan jika di kebun milik salah satu perusahaan itu sering tercium bau busuk karena dijadikan tempat pembuangan sampah bayangan oleh masyarakat yang tak bertanggungjawab. Hanya saja pihaknya mengaku tak menyangka jika bau busuk yang tercium sebelumnya berujung pada temuan tengkorak dan tulang belulang manusia.
“Kami tidak menyangka di sana ada semacam tengkorak dan jasad manusia yang dibuang, karena sebelumnya memang banyak dibuang sampah-sampah sampai bangkai hewan ternak di sana karena dekat sungai juga,” ucap Bagiarta.
Sementara Kapolsek Seririt, Kompol I Wayan Suka mengatakan, hingga saat ini penyelidikan yang dilakukannya belum membuahkan titik terang. Hasil visum et repertum dari Lab Forensik Mabes Polri hingga saat ini juga belum diterima oleh pihaknya. “Kami masih menunggu hasil Labfor, sementara masih pemeriksaan saksi. Kalau soal kaitan dengan gadis yang hilang di Celukan Bawang baru bisa kami tindak lanjuti setelah hasil Labfornya keluar,” jelas dia. *k23
Komentar