3 Terluka, Sekolah Rusak, SDN 1 Ungasan Diliburkan Pasca Gempa
Gempa berkekuatan 6,0 SR yang mengguncang kawasan wisata Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Selasa (16/7) pagi, menyebabkan 3 korban luka, selain merusak sejumlah bangunan dan longsor tebing.
MANGUPURA, NusaBali
Korban luka tertimpa genting jatuh semuanya dari SDN 1 Ungasan, Desa Ungasan. Pasca gempa, seluruh siswa SDN 1 Ungasan diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan, karena bangunan sekolahnya rusak.
Salah satu korban luka adalah Ni Nengah Sukensi SPd, 51, guru Wali Kelas I SDN 1 Ungasan. Guru brusia 51 tahun ini mengalami luka robek di kepala hingga harus dilarikan ke Puskesmas, lanjut dirujuk ke Gangga Medika Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
Sedangkan 2 korban lainnya adalah siswi SDN 1 Ungasan, masing-masing Ni Kadek Suryawati, 8 (Kelas III) dan Gading Eka Faksi, 9 (Kelas IV). Keduanya luka robek bagian kepala, akibat tertimpa genting jatuh saat berusaha menyelamatkan diri. Kedua siswi ini juga dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, 55, menerangkan saat gempa terjadi, Selasa pagi pukul 08.15 Wita, dirinya bersama para murid dari Kelas II sampai Kelas VI masih berkumpul di halaman tengah sekolah untuk mengelar gladi resik apel pengenalan peserta didik baru. Sebaliknya, siswi Kelas I berada di dalam ruangan bersama Wali Kelas Ni Nengah Sukensi. Tiba-tiba, terjadi gempa, hingga menimbulkan kepanikan. Para siswa Kelas I langsung digiring guru Nengah Sukensi menuju titik kumpul aman di dekat jalan. Namun, apes bagi Nengah Sukensi, karena tertimpa genting jatuh hingga kepala belakangnya terluka. "Selain Guru Wali Kelas I, dua siswi juga terluka karena tertimpa genting jatuh saat berlarian,” ungkap Kasek Made Asri saat ditemui NusaBali di SDN 1 Ungasan, Selasa kemarin.
Menurut Made Asri, guru dan dua siswi yang terluka kemudian dibawa ke Puskesmas oileh warga dan guru-guru lainnya, untuk mendapatkan pengobatan. Made Asri sendiri bertahan di sekolah untuk menenangkan para siswa yang total mencapai 317 orang. “Syukurlah, hanya 3 orang yang terluka dalam gempa yang merusak bangunan SDN 1 Ungasan ini,” terang Made Asri yang baru 3 bulan menjabat sebagai Kasek SDN 1 Ungasan.
Kerusakan di sekolah yang didirikan tahun 1934 ini terjadi pada bagian plafon dan genting. Gara-gara kerusakan akibat gempa, semua siswa SDN 1 Ungasan terpaksa diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Made Asri, pihaknya masih menunggu koordinasi dari Dinas Pendidikan Badung untuk penanganan ke depan. “Buat sementara,para siswa kita liburkan dulu, karena kondisi sekolah sudah tidak bisa digunakan lagi,” katanya sembari menyebut Gedung SDN 1 Ungasan terakhir kali direnovasi tahun 2011.
Sementara itu, tebing sisi timur Pantai Melasti, Desa Ungasan longsor ke tepi pantai akibat gempa kemarin pagi. Tebing Pantai Melasti longsor dengan lebar 30 meter. Gundukan longsoran berupa batu kapur di Pantai Melasti mencapai sekitar 10 meter.
Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana longsornya tebing Pantai Melasti. Pasalnya, saat gempa terjadi, di lokasi bawah tebing sedang sepi aktivitas. Menurut Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiati, tebing yang longsor ini merupakan milik pribadi (sebuah perusahaan). "Untuk tebing yang Pantai Melasti yang longsor itu memang tertutup, kita tidak diperkenankan masuk,” katanya. *dar
Salah satu korban luka adalah Ni Nengah Sukensi SPd, 51, guru Wali Kelas I SDN 1 Ungasan. Guru brusia 51 tahun ini mengalami luka robek di kepala hingga harus dilarikan ke Puskesmas, lanjut dirujuk ke Gangga Medika Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
Sedangkan 2 korban lainnya adalah siswi SDN 1 Ungasan, masing-masing Ni Kadek Suryawati, 8 (Kelas III) dan Gading Eka Faksi, 9 (Kelas IV). Keduanya luka robek bagian kepala, akibat tertimpa genting jatuh saat berusaha menyelamatkan diri. Kedua siswi ini juga dilarikan ke Puskesmas untuk mendapatkan pengobatan.
Kepala Sekolah (Kasek) SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri, 55, menerangkan saat gempa terjadi, Selasa pagi pukul 08.15 Wita, dirinya bersama para murid dari Kelas II sampai Kelas VI masih berkumpul di halaman tengah sekolah untuk mengelar gladi resik apel pengenalan peserta didik baru. Sebaliknya, siswi Kelas I berada di dalam ruangan bersama Wali Kelas Ni Nengah Sukensi. Tiba-tiba, terjadi gempa, hingga menimbulkan kepanikan. Para siswa Kelas I langsung digiring guru Nengah Sukensi menuju titik kumpul aman di dekat jalan. Namun, apes bagi Nengah Sukensi, karena tertimpa genting jatuh hingga kepala belakangnya terluka. "Selain Guru Wali Kelas I, dua siswi juga terluka karena tertimpa genting jatuh saat berlarian,” ungkap Kasek Made Asri saat ditemui NusaBali di SDN 1 Ungasan, Selasa kemarin.
Menurut Made Asri, guru dan dua siswi yang terluka kemudian dibawa ke Puskesmas oileh warga dan guru-guru lainnya, untuk mendapatkan pengobatan. Made Asri sendiri bertahan di sekolah untuk menenangkan para siswa yang total mencapai 317 orang. “Syukurlah, hanya 3 orang yang terluka dalam gempa yang merusak bangunan SDN 1 Ungasan ini,” terang Made Asri yang baru 3 bulan menjabat sebagai Kasek SDN 1 Ungasan.
Kerusakan di sekolah yang didirikan tahun 1934 ini terjadi pada bagian plafon dan genting. Gara-gara kerusakan akibat gempa, semua siswa SDN 1 Ungasan terpaksa diliburkan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Menurut Made Asri, pihaknya masih menunggu koordinasi dari Dinas Pendidikan Badung untuk penanganan ke depan. “Buat sementara,para siswa kita liburkan dulu, karena kondisi sekolah sudah tidak bisa digunakan lagi,” katanya sembari menyebut Gedung SDN 1 Ungasan terakhir kali direnovasi tahun 2011.
Sementara itu, tebing sisi timur Pantai Melasti, Desa Ungasan longsor ke tepi pantai akibat gempa kemarin pagi. Tebing Pantai Melasti longsor dengan lebar 30 meter. Gundukan longsoran berupa batu kapur di Pantai Melasti mencapai sekitar 10 meter.
Beruntung, tak ada korban jiwa maupun terluka dalam bencana longsornya tebing Pantai Melasti. Pasalnya, saat gempa terjadi, di lokasi bawah tebing sedang sepi aktivitas. Menurut Kabid Kedaruratan BPBD Kabupaten Badung, dr Ni Nyoman Ermy Setiati, tebing yang longsor ini merupakan milik pribadi (sebuah perusahaan). "Untuk tebing yang Pantai Melasti yang longsor itu memang tertutup, kita tidak diperkenankan masuk,” katanya. *dar
1
Komentar