Tak Terkait Gempa, Ribuan Ikan Terdampar di Pantai Batu Bolong
Ribuan ikan terdampar di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kecamatan Kuta Utara pada Senin (15/7) malam membuat warga heboh.
MANGUPURA, NusaBali
Belakangan terdamparnya ikan tersebut dikait-kaitkan dengan gempa 6,0 magnitudo yang terjadi pada Selasa (16/7) pagi. Di tengah banyak spekulasi, Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar memastikan bahwa terdamparnya ikan tidak saling terkait dengan kejadian gempa. “Logika saja, antara ikan dan gempa tidak ada kaitannya. Kalau ikan terkait dengan arus gelombang laut,” ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Drs M Taufik Gunawan.
Hal senada juga disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Badung I Made Badra. Menurutnya kemunculan ikan jenis lemuru ini diperkirakan akibat over fishing. “Dulu pernah terjadi di Kuta, sekitar tiga tahun lalu, tapi itu akibat over fishing. Lepas dari jaring sehingga terhempas ke pinggir pantai,” ujarnya.
“Sekarang kan lagi musim lemuru, kemungkinan kasusnya sama. Namun, kami akan menelusuri dulu ke para nelayan di sana. Apakah karena over fishing atau akibat cuaca,” tuturnya.
Di lain pihak, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Suko Wardono, menyatakan terdamparnya ikan lemuru di Pantai Batu Bolong bukanlah fenomena alam. Melainkan hanya ketertarikan ikan kepada cahaya, sehingga ikan mendekat lalu terdampar.
Menurutnya, terdamparnya ikan ini pernah terjadi pada awal Juli 2019. “Atas informasi tersebut pada 3 Juli 2019, kami lakukan pengecekan dengan wawancara terhadap nelayan, dan benar bahwa di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung pada musim tertentu seperti saat ini setiap tahun memang banyak didapatkan ikan sejenis lemuru,” ungkap Suko Wardono.
Pada saat bersamaan, adanya lampu yang disorotkan ke arah pantai ternyata menambah ketertarikan ikan-ikan tersebut berkumpul. “Ada teori menyatakan ikan-ikan seperti lemuru itu tertarik oleh cahaya, sehingga menjadi rangsangan untuk lebih mendekat ke sumber cahaya,” tandasnya.
Seperti diketahui, ribuan ikan yang muncul di Pantai Batu Bolong, Canggu, sempat hebohkan warga. Ikan lemuru yang terdampat juga sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Videonya pun dengan cepat tersebar. Dalam video berdurasi 2,08 menit itu terlihat sejumlah warga memungut ikan di bibir pantai dengan mudah. Bahkan, tak sedikit masyarakat hanya berbekal tangan saja mengumpulkan ikan yang menggelepar. *asa
Hal senada juga disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perikanan Badung I Made Badra. Menurutnya kemunculan ikan jenis lemuru ini diperkirakan akibat over fishing. “Dulu pernah terjadi di Kuta, sekitar tiga tahun lalu, tapi itu akibat over fishing. Lepas dari jaring sehingga terhempas ke pinggir pantai,” ujarnya.
“Sekarang kan lagi musim lemuru, kemungkinan kasusnya sama. Namun, kami akan menelusuri dulu ke para nelayan di sana. Apakah karena over fishing atau akibat cuaca,” tuturnya.
Di lain pihak, Kepala Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Suko Wardono, menyatakan terdamparnya ikan lemuru di Pantai Batu Bolong bukanlah fenomena alam. Melainkan hanya ketertarikan ikan kepada cahaya, sehingga ikan mendekat lalu terdampar.
Menurutnya, terdamparnya ikan ini pernah terjadi pada awal Juli 2019. “Atas informasi tersebut pada 3 Juli 2019, kami lakukan pengecekan dengan wawancara terhadap nelayan, dan benar bahwa di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Kabupaten Badung pada musim tertentu seperti saat ini setiap tahun memang banyak didapatkan ikan sejenis lemuru,” ungkap Suko Wardono.
Pada saat bersamaan, adanya lampu yang disorotkan ke arah pantai ternyata menambah ketertarikan ikan-ikan tersebut berkumpul. “Ada teori menyatakan ikan-ikan seperti lemuru itu tertarik oleh cahaya, sehingga menjadi rangsangan untuk lebih mendekat ke sumber cahaya,” tandasnya.
Seperti diketahui, ribuan ikan yang muncul di Pantai Batu Bolong, Canggu, sempat hebohkan warga. Ikan lemuru yang terdampat juga sempat terekam kamera dan viral di media sosial. Videonya pun dengan cepat tersebar. Dalam video berdurasi 2,08 menit itu terlihat sejumlah warga memungut ikan di bibir pantai dengan mudah. Bahkan, tak sedikit masyarakat hanya berbekal tangan saja mengumpulkan ikan yang menggelepar. *asa
1
Komentar