Mengidap HIV/AIDS, ABG Meninggal
Ibu ABG ini meninggal disusul ayahnya, lalu adiknya berusia sembilan tahun.
SINGARAJA, NusaBali
Salah seorang anak perempuan ABG (anak baru gede) usia14 tahun, Luh K, dari Kecamatan Buleleng, Buleleng, menghembuskan nafas terakhir di UGD RSUD Buleleng, Kamis (16/6) sore, sekitar pukul 13.40 Wita. Menurut Konselor HIV/AIDS dari Yayasan Citra Husada Indonesia (YCHI) Ricko Wibawa, anak tersebut mengidap HIV/AIDS sejak umur sembilan tahun. Deteksi HIV/AIDS dalam tubuhnya berawal saat ibu anak itu mengalami sakit dan diopname di RSUD Buleleng. Setelah dilakukan tes darah satu keluarga yakni ayah, ibu, termasuk adiknya, dinyatakan positif HIV/AIDS.
Selang beberapa lama setelah divonis positif HIV, ibu ABG tersebut meninggal disusul ayahnya, lalu adiknya berusia sembilan tahun meninggal setahun lalu. Setelah ditinggalkan orangtuanya, Luh K tinggal bersama pamannya. Ia pun sejak dinyatakan positif HIV terus endapatkan pendampingan dari YCUI. “Sejak dinyatakan positif HIV/AIDS, kami damping, terutama psikologisnya, pemenuhan nutrisi dan perlengkapan sekolah dan kunjungan rumah sebulan sekali,” ujar Ricko di Singaraja, Kamis (16/6) sore.
Kata Ricko, Luh K setelah mengetahui dirinya terjangkit HIV/AIDS setelah tamat SD tidak lagi mau melanjutkan sekolah. Dua hari sebelum meninggal, tepatnya pada Selasa (14/6), Luh K menurut keterangan keluarganya, sempat mengalami demam. Pamannya pun langsung mengajaknya berobat ke Puskesmas di Buleleng. Kondisi Luh K sempat membaik, dan ia sempat mengobrol dan berinteraksi seperti biasanya. Namun pada Kamis (16/6) sore, ia mengalami sesak nafas akut.
Luh K langsung dilarikan ke RSUD Buleleng oleh keluarganya pada pukul 13.00 Wita. Namun saat tiba di UGD RSUD Buleleng setelah dilakukan tindakan medis, Luh K tidak dapat tertolong dan dinyatakan telah meninggal dunia pada pukul 13.40 Wita. Jenazah Luh K langsung dipulangkan ke rumah duka sekitar pukul 16.15 Wita setelah pengurusan administrasi selesai dilakukan.
Sebelumnya, menurut Ricko, Luh K selalu rutin melakukan pengobatan untuk mengupayakan kesembuhan. Ia setiap harinya rajin minum obat untuk mempertahankan kekebalan tubuhnya, hingga saat akan menininggal dunia. Hal tersebut dibenarkan Dirut RSUD Buleleng dr Gede Wiartana. Luh K selama ini memang sering diantar pamannya untuk mengontrol kesehatannya dan mengambil obat di klinik VCT. Kasus HIV di Buleleng sesuai data Dinas Kesehatan Buleleng, per Pebruari 2016 mencapai 2.557 kasus. Jumlah tersebut tersebar merata di sembilan kecamatan di Buleleng. 7 k23
Komentar