Empat Siswa Baru SMP Saraswati Tunggu Keputusan Yayasan
Empat siswa baru SMP Saraswati Tabanan saat ini masih menunggu keputusan yayasan yang menaungi sekolah tersebut.
TABANAN, NusaBali
Keputusan yang dimaksud apakah siswa ditetapkan belajar di SMP Saraswati atau diarahkan ke sekolah lain karena jumlah siswa per kelas tidak maksimal. Namun di sisi lain guru berharap siswa tidak dialihkan ke sekolah lain supaya kelas I SMP Sarawasti tidak bolong.
Wakil Kepala SMP Saraswati Desak Gede Sri Utami Dewi, mengatakan saat melakukan koordinasi ke yayasan pada Senin (15/7) pagi, guru SMP Saraswati tidak bisa bertemu dengan ketua yayasan karena ada acara yudisium. Sehingga Rabu (hari ini) baru akan digelar rapat. “Keputusan Kamis (besok) baru ada, kemarin kami tidak bertemu pihak yayasan,” ujarnya, Selasa (16/7).
Diakuinya dia belum mengetahui arah keputusan terhadap empat siswa baru tersebut. Apa siswa akan diserahkan ke sekolah lain atau tetap belajar di SMP Saraswati. Namun harapan semua guru, siswa tetap belajar supaya kelas I di SMP Saraswati tidak bolong dan sekolah menjadi hidup. “Kalau ada pindahan dari sekolah lain, supaya bisa diterima. Dulu saat kepala sekolah sebelumnya juga ada dua orang siswa yang belajar,” tegasnya.
Selama tenggang waktu menunggu keputusan yayasan, empat siswa baru ini tetap diminta ke sekolah. “Ya kami arahkan untuk masuk dulu, belum ke arah MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) karena masih tunggu keputusan,” kata Utami Dewi.
Pantauan pada Selasa pagi, dari empat orang siswa yang datang dan mendaftar di SMP Saraswati, sebanyak tiga orang siswa yang hadir. Satu siswa tidak masuk karena sakit perut. Meski masih baru, tiga orang siswa sudah bisa berbaur dengan murid kelas II dan kelas III.
Salah seorang siswa baru, Kadek Arya Wahyu Wiratama mengaku ingin belajar di SMP Saraswati. Hal itu karena dia berasal dari Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. “Saya sekolah di SDN 2 Dauh Peken Tabanan, karena tidak dapat domisili, saya sekolah di sini (SMP Saraswati) saja,” akunya. Dia pun mengatakan tidak masalah jika nanti belajar hanya berempat. “Tidak apa meski hanya empat orang,” katanya. *des
Keputusan yang dimaksud apakah siswa ditetapkan belajar di SMP Saraswati atau diarahkan ke sekolah lain karena jumlah siswa per kelas tidak maksimal. Namun di sisi lain guru berharap siswa tidak dialihkan ke sekolah lain supaya kelas I SMP Sarawasti tidak bolong.
Wakil Kepala SMP Saraswati Desak Gede Sri Utami Dewi, mengatakan saat melakukan koordinasi ke yayasan pada Senin (15/7) pagi, guru SMP Saraswati tidak bisa bertemu dengan ketua yayasan karena ada acara yudisium. Sehingga Rabu (hari ini) baru akan digelar rapat. “Keputusan Kamis (besok) baru ada, kemarin kami tidak bertemu pihak yayasan,” ujarnya, Selasa (16/7).
Diakuinya dia belum mengetahui arah keputusan terhadap empat siswa baru tersebut. Apa siswa akan diserahkan ke sekolah lain atau tetap belajar di SMP Saraswati. Namun harapan semua guru, siswa tetap belajar supaya kelas I di SMP Saraswati tidak bolong dan sekolah menjadi hidup. “Kalau ada pindahan dari sekolah lain, supaya bisa diterima. Dulu saat kepala sekolah sebelumnya juga ada dua orang siswa yang belajar,” tegasnya.
Selama tenggang waktu menunggu keputusan yayasan, empat siswa baru ini tetap diminta ke sekolah. “Ya kami arahkan untuk masuk dulu, belum ke arah MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) karena masih tunggu keputusan,” kata Utami Dewi.
Pantauan pada Selasa pagi, dari empat orang siswa yang datang dan mendaftar di SMP Saraswati, sebanyak tiga orang siswa yang hadir. Satu siswa tidak masuk karena sakit perut. Meski masih baru, tiga orang siswa sudah bisa berbaur dengan murid kelas II dan kelas III.
Salah seorang siswa baru, Kadek Arya Wahyu Wiratama mengaku ingin belajar di SMP Saraswati. Hal itu karena dia berasal dari Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng. “Saya sekolah di SDN 2 Dauh Peken Tabanan, karena tidak dapat domisili, saya sekolah di sini (SMP Saraswati) saja,” akunya. Dia pun mengatakan tidak masalah jika nanti belajar hanya berempat. “Tidak apa meski hanya empat orang,” katanya. *des
Komentar