nusabali

Dagang ‘Dibunuh’ Selingkuhan

  • www.nusabali.com-dagang-dibunuh-selingkuhan

Korban Ni Ketut Dania ditemukan tewas tergeletak di jalan dengan tubuh tertindih motor Mio dalam kondisi mesin hidup

Pelaku Hilangkan Jejak, Seolah Korban Tewas Lakalantas

TABANAN, NusaBali
Seorang dagang buah asal Banjar Abang, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, Ni Ketut Dania, 45, diduga tewas dibantai sopir sekaligus lelaki selingkuhannya, I Nengah Parna, 47. Jasad perempuan berusia 45 tahun ini ditemukan tertindih sepeda motor tanpa plat yang masih dalam kondisi  mesin hidup di jalan rute Desa Bangli (Kecamatan Baturiti, Tabanan)-Desa Baturiti (Kecamatan Baturiti), Rabu (15/6) dinihari pukul 02.00 Wita. Ternyata, tindihan motor tersebut adalah siasat dari pelaku agar pacar gelapnya, Ni Ketut Dania, seolah jadi korban kecelakaan lalulintas.

Sumber di kepolisian mengungkapkan, jasad korban Ketut Dania ditemukan tergeletak di pinggir jalan umum rute Desa Baturiti-Desa Bangli, tepatnya sebelah timur Puskesmas Pembantu (Pustu) Baturiti di Desa Bangli. Awalnya, mayat tergeletk itu diduga merupakan korban kecelakaan lalulintas (lakalantas), karena tubuhnya tertindih motor Yamaha Mio tanpa plat yang masih dalam kondisi mesin hidup.

Kematian tragis korban Ketut Dania pertama kali dilihat seorang warga setempat, I Nyoman Kantun, Rabu dinihari pukul 02.00 Wita. Kala itu, saksi Nyoman Kantun melintas di lokasi sepulang dari makemit (begadang) di pura. Melihat ada sesosok perempuan tertindih motor Yamaha Mio dalam keadaan mesin hidup, saksi Nyoman Kantun pun balik ke pura seraya memberitahukan peristiwa ini kepada temannya, I Wayan Sarjana. Kemudian, keduanya terjun mengangkat motor yang menindih tubuh korban.

Setelah dicek, korban Ketut Dania yang biasa kiti buah ke Pasar Baturiti, sudah tidak bernapas. Saksi Nyoman Kantun dan Wayan Sarjana selanjutnya melapor ke Mapolsek Baturiti, yang berjarak sekitar 2 kilometer dari lokasi TKP. begitu dapat laporan, petugas Unit Lantas Polsek Baturiti pun terjun ke TKP untuk mengevakuasi jasad korban.

Saat dilakukan pemeriksaan di lokasi TKP, petugas menemukan kejanggalan terkait luka yang diderita korban Ketut Dania. Perempuan yang kesehariannya jualan buah ini menderita cedera kepala berat di bagian kepala belakang. Pihak keluarga yang kemudian datang ke lokasi TKP, menolak jenazah korban Ketut Dania  dibawa ke Puskesmas.

Jasad korban langsung dibawa ke rumah duka di Banjar Abang, Desa/Kecamatan Baturiti, yang berjarak sekitar 3 kilometer arah barat lokasi TKP. Korban berpulang buat selamanya dengan meninggalkan suami, I Made Partayasa, 41, serta dua anak dari pernikahan terdahulu dan seorang anak angkat berusia 5 tahun.

Sementara, karena melihat ada kejanggalan terkait luka di kepala korban, Kapolsek Baturiti AKP Gede Surya Atmaja pun perintahkan anggotanya ke rumah duka bersama petugas medis Puskesmas Baturiti, dr I Gusti Ayu Mas Anandita Paramastuti, Rabu sore pukul 18.00 Wita. Dari pemeriksaan dr IGA Mas Anandita, dipastikan luka di kepala belakang korban berbentuk segitiga. Luka menganga ukuran 4 cm x 3 cm itu dipastikan akibat benda tumpul.

Pada dahi kiri korban ketut Dania juga ditemukan luka lecet dan luka robek sepanjang 0,5 cm. Seangkan di lidah korban ditemukan luka bekas tergigit. Anggota Sat Reskrim Polsek Baturiti yang menggelar visum di rumah duka akhirnya mendapat kabar jika korban Ketut Dania punya selingkuhan bernama Nengah Parna. Kabar lainnya lagi, mobil Pick Up warna hitam DK 9681 JH milik korban juga masih dibawa sopir sekaligus selingkuhannya tersebut.

Kecurigaan pun langsung mengarah ke Nengah Parna sebagai pelaku pembunuhan terhadap Wanita Idaman Lain (WIL)-nya ini. Tidak menunggu lama, pelaku Nengah Parna langsung ditangkap polisi di kediamannya kawasan Banjar Candi Kuning II, Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Rabu malam sekitar pukul 19.30 Wita. Sopir yang sekaligus selingkuhan korban Ketut Dania ini dijemput langsung petugas Polsek Baturiti dan 12 personel pecalang Desa Pakraman Baturirti.

Pelaku Nengah Parna sejatinya berasal dari Banjar Karma, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng. Namun, sopir berusia 47 tahun ini tinggal di rumah tinggal milik Romo Nurnya (asal Desa Munduk, Kecamatan Banjar, Buleleng) di Banjar Candi Kuning II, Desa Candikuning---yang berjarak beberapa kilometer arah selatan dari Desa Pancasari. Seperti halnya korban Ketut Dania, pelaku Nengah Parna juga sudah memiliki istri dan anak, namun tinggal terpisah.

Petugas Polsek Kediri dan pecalang sempat dua kali berupaya menjemput pelaku Nengah Parna. Namun, barulah saat kedatangan kedua Rabu malam pukul 19.30 Wita, petugas berhasil menangkap pelaku. “Saat ditangkap petugas dibantu pecalang, pelaku (Nengah Parna) tidak melakukan perlawanan. Namun, namun dia membantah bunuh korban,” ungkap seorang petugas dari Polsek Baturiti, Kamis (16/6).

Sehari setelah Nengah Parna diamankan, Tim Inafis Polres Tabanan bersama Kapolsek Baturiti, AKP I  Gede Surya Atmaja, langsung melakukan olah TKP di rumah Romo Nurnya yang ditempati pelaku, Kamis kemarin. Dalam olah TKP ini, petugas menemukan banyak pakaian korban Ketut Dania di kamar tidur pelaku. Bahkan, pakaian anak angkat korban yang baru berusia 5 tahun, Agus Gunawan, juga banyak ditemukan di kamar ini. Pantauan NusaBali, terlihat bercak darah di dinding rumah yang ditempati pelaku.

Kepada penyidik kepolisian, pelaku Nengah Parna telah mengakui terus terang perbuatannya. Pelaku mengaku habisi nyawa korban Ketut Dania yang notabene majikan sekaligus selingkuhannya di serambi rumah. Korban dihabisi dengan cara menjambak rambutnya, lalu memutar kepalanya sampai berbunyi. Setelah itu, kepala korban dipukul dengan batu bata hingga tersungkur tak bernyawa.

“Setelah korban meninggal, lalu dinaikkan pelaku ke mobil Pick Up DK 9681 JH.  Demikian pula motor Yamaha Mio korban juga dinaikkan ke mobil Pick Up,” papar sumber NusaBali di kepolisian sembari menyebut pelaku Nengah Parna belum mau membeber motif di balik pembunuhan tersebut.

Jasad korban Ketut Dania kemudian dibawa ke arah barat dari Pasar Baturiti menuju jurusan Desa Bangli. Tepat di sebelah timur Pustu Baturiti di Desa Bangli, jasad korban diturunkan. Mayat digeletakkan di pinggir jalan, dengan ditindih motor Mio yang dalam kondisi mesin hidup. Pelaku melakukan itu sebagai siasat, seolah-olah korban Ketut Dania mengalami lakalantas maut dalam perjalanan pulang ke Banjar Abang, Desa Baturiti.

Sayangnya, Kapolsek Baturiti AKP Gede Surya Atmaja masih enggan memberikan keterangan terkait pembunuhan yang seloah-olah korbannya adalah korban lakalantas ini. “Tunggu ya, laporan dulu dengan Kapolres Tabanan,” kelit Kapolsek Surya Atmaja saat dikonfirmasi seusai olah TKP di tempat  tinggal pelaku di Desa Candikuning, Kamis kemarin.

Sementara itu, Kapolres Tabanan AKBP Putu Putera Sadana mengatakan pihaknya masih mengembangkan kasus kematian tragis dagang buah yang diduga dibunuh lelaki selingkuhahnnya ini. Demikian pula terkait motif pelaku menghabisi nyawa selingkuhannya, masih dalam penyelidikan. Yang jelas, pelaku Nengah Parna sudah resmi ditahan, Kamis malam, yang berarti telah ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara, jenazah korban Ketut Dania hingga kemarin masih disemayamkan di rumah duka kawasan Banjar
Abang, Desa Pakraman Baturiti. Rencananya, jenazah korban dibunuh selingkuhan ini akan dikuburkan di setra setempat pada Anggara Paing Watugunung, Selasa (21/6) depan. Sedangkan proses nyiramang layon (memandikan jenazah) dudah digelar pada Wraspati Paing Dukut, Kamis sore kemarin. 7 k21

Komentar