Perbaikan Gedung Sekolah Jadi Prioritas
BPBD dan Tim Teknis Kaji Pemberian Bantuan Pasca Gempa
MANGUPURA, NusaBali
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, masih melakukan pendataan kerusakan akibat gempa pada Selasa (16/7) pagi. Hingga Rabu (17/7), data sementara dari BPBD Badung, kerusakan akibat gempa dilaporkan menelan kerugian hingga miliaran rupiah.
Kerusakan hampir terjadi di seluruh kecamatan di Badung. Namun, jumlah terbanyak dan terparah terjadi di wilayah Kuta Selatan. Di Kecamatan Kuta Selatan dilaporkan ada 24 bangunan yang mengalami kerusakan. Selain bangunan sekolah, hotel, kantor Polsek Kuta Selatan, kantor camat, pura, tebing longsor, hingga kerusakan pada beberapa bagian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, juga terdampak.
“Besaran kerugian bervarisasi mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Di Kuta Selatan, kerusakan dengan kerugian cukup besar seperti SDN 1 Ungasan yang mencapai Rp 50 juta, gapura ITDC Rp 10 juta, SMPN 2 Ungasan diperkirakan Rp 200 juta, SDN 5 Ungasan Rp 80 juta, SD 1 Kutuh Rp 30 juta, SMPN 5 Kuta Selatan Rp 20 juta,” kata Plt Kepala BPBD Badung I Wayan Wirya.
“Gedung RSD Mangusada juga ikut terdampak hingga membuat beberapa bagian dinding rumah sakit retak. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta,” imbuhnya.
Untuk di Kecamatan Abiansemal, dari laporan sementara kerusakan menimpa bale gong Pura Penataran Banjar Ulapan 2, Desa Blahkiuh, yang bergeser akibat gempa. Hasil pendataan, kerugian diperkirakan sebesar Rp 25 juta. “Termasuk rumah I Gusti Ketut Rusila di Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal itu diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 90 juta,” ucap Wirya.
Sedangkan di Kecamatan Petang hingga kemarin terdata hanya ada satu laporan, yakni tembok panyengker dan kamar mandi milik warga ambruk. Kerugian diperkirakan Rp 5 juta.
Upaya tindak lanjut pasca gempa, Wirya menegaskan masih melakukan kajian dengan melibatkan tim teknis. Sebab, penanganan kerusakan akan dilakukan oleh tim teknis yakni OPD terkait.
Sementara, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung akan melakukan upaya perbaikan gedung sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa. Bahkan perbaikan tersebut masuk skala prioritas.
“Bapak Sekda telah memberikan arahan untuk langsung melakukan pendataan, kerugian apa saja, berapa butuh dana, dan prioritas apa saja yang perlu diperbaiki,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika. “Penganggarannya kami optimalisasi di APBD Perubahan, biar cepat bisa diperbaiki,” tegasnya. *asa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, masih melakukan pendataan kerusakan akibat gempa pada Selasa (16/7) pagi. Hingga Rabu (17/7), data sementara dari BPBD Badung, kerusakan akibat gempa dilaporkan menelan kerugian hingga miliaran rupiah.
Kerusakan hampir terjadi di seluruh kecamatan di Badung. Namun, jumlah terbanyak dan terparah terjadi di wilayah Kuta Selatan. Di Kecamatan Kuta Selatan dilaporkan ada 24 bangunan yang mengalami kerusakan. Selain bangunan sekolah, hotel, kantor Polsek Kuta Selatan, kantor camat, pura, tebing longsor, hingga kerusakan pada beberapa bagian Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, juga terdampak.
“Besaran kerugian bervarisasi mulai dari jutaan hingga ratusan juta rupiah. Di Kuta Selatan, kerusakan dengan kerugian cukup besar seperti SDN 1 Ungasan yang mencapai Rp 50 juta, gapura ITDC Rp 10 juta, SMPN 2 Ungasan diperkirakan Rp 200 juta, SDN 5 Ungasan Rp 80 juta, SD 1 Kutuh Rp 30 juta, SMPN 5 Kuta Selatan Rp 20 juta,” kata Plt Kepala BPBD Badung I Wayan Wirya.
“Gedung RSD Mangusada juga ikut terdampak hingga membuat beberapa bagian dinding rumah sakit retak. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 25 juta,” imbuhnya.
Untuk di Kecamatan Abiansemal, dari laporan sementara kerusakan menimpa bale gong Pura Penataran Banjar Ulapan 2, Desa Blahkiuh, yang bergeser akibat gempa. Hasil pendataan, kerugian diperkirakan sebesar Rp 25 juta. “Termasuk rumah I Gusti Ketut Rusila di Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal itu diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp 90 juta,” ucap Wirya.
Sedangkan di Kecamatan Petang hingga kemarin terdata hanya ada satu laporan, yakni tembok panyengker dan kamar mandi milik warga ambruk. Kerugian diperkirakan Rp 5 juta.
Upaya tindak lanjut pasca gempa, Wirya menegaskan masih melakukan kajian dengan melibatkan tim teknis. Sebab, penanganan kerusakan akan dilakukan oleh tim teknis yakni OPD terkait.
Sementara, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung akan melakukan upaya perbaikan gedung sekolah yang mengalami kerusakan akibat gempa. Bahkan perbaikan tersebut masuk skala prioritas.
“Bapak Sekda telah memberikan arahan untuk langsung melakukan pendataan, kerugian apa saja, berapa butuh dana, dan prioritas apa saja yang perlu diperbaiki,” kata Kepala Disdikpora Badung I Ketut Widia Astika. “Penganggarannya kami optimalisasi di APBD Perubahan, biar cepat bisa diperbaiki,” tegasnya. *asa
Komentar