Ulatan Bambu Potensial Jadi Tren Dekorasi Pawiwahan
Seniman spesialis ulatan bambu asal Banjar Kelodan Desa/Kecamatan Tampaksiring, Gianyar, I Gusti Arya Udianata kembali membuat gebrakan.
GIANYAR, NusaBali
Setelah sukses menyedot perhatian atas megahnya patung Dewi Sri, maskot Festival Jatiluwih Tabanan, kini Gusti Arya Udianata, mencetuskan ide kreatifnya membuat dekorasi pawiwahan berbahan ulatan bambu.
Dekorasi ini dibuat khusus untuk pawiwahan adiknya sendiri, Gusti Ngurah Bagus Pranata Kusuma yang mempersunting Putu Intan Saraswita. Puncak acara telah berlangsung Jumat (12/7). Semua orang yang melihat terkesan. Apalagi ditambah permainan sorotan lampu berwarna warni saat malam hari, menambah nilai artistik karya ciptaannya itu. ‘’Saya masih mencoba membuat sesuatu yang baru," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (17/7). Tercetusnya ide dekorasi ulatan bambu ini, jelas dia, guna menyambut Pergub Provinsi Bali tentang pembatasan timbulan sampah plastik, styrofoam dan sejenisnya. Oleh masyarakat, mulai diimplementasikan dengan penggunaan bahan alami seerti janur dan bunga. Nah, bagi Gusti Arya, bambu juga termasuk bahan alami yang ramah lingkungan. "Jadi, kesimpulannya kenapa gak dicoba dulu. Kebetulan adik tyang, memberi ruang sebebas-bebasnya untuk berkreasi," terangnya.
Sebagai tahap percobaan, dekorasi yang dibuat baru sebatas di depan pintu gerbang rumah pengantin. Tidak ada tema khusus, ulatan dibuat secara spontanitas sesuai imajinasi yang muncul. Untuk merampungkan dekorasi unik ini, Gusti Arya menghabiskan sekitar 10 batang bambu. Proses pembuatannya pun tidak terlalu rumit. Dibantu beberapa rekannya, dekorasi ini rampung hanya satu hari. Kedepan, ide kreatifnya ini bisa jadi akan dikembangkan untuk bisnis dekorasi. "Bisa jadi, terutama jika ada yang order. Karena bambu merupakan material yang berbeda dari biasanya. Sekaligus untuk merangsang kreatifitas dalam seni dekorasi," ungkapnya. *nvi
Dekorasi ini dibuat khusus untuk pawiwahan adiknya sendiri, Gusti Ngurah Bagus Pranata Kusuma yang mempersunting Putu Intan Saraswita. Puncak acara telah berlangsung Jumat (12/7). Semua orang yang melihat terkesan. Apalagi ditambah permainan sorotan lampu berwarna warni saat malam hari, menambah nilai artistik karya ciptaannya itu. ‘’Saya masih mencoba membuat sesuatu yang baru," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (17/7). Tercetusnya ide dekorasi ulatan bambu ini, jelas dia, guna menyambut Pergub Provinsi Bali tentang pembatasan timbulan sampah plastik, styrofoam dan sejenisnya. Oleh masyarakat, mulai diimplementasikan dengan penggunaan bahan alami seerti janur dan bunga. Nah, bagi Gusti Arya, bambu juga termasuk bahan alami yang ramah lingkungan. "Jadi, kesimpulannya kenapa gak dicoba dulu. Kebetulan adik tyang, memberi ruang sebebas-bebasnya untuk berkreasi," terangnya.
Sebagai tahap percobaan, dekorasi yang dibuat baru sebatas di depan pintu gerbang rumah pengantin. Tidak ada tema khusus, ulatan dibuat secara spontanitas sesuai imajinasi yang muncul. Untuk merampungkan dekorasi unik ini, Gusti Arya menghabiskan sekitar 10 batang bambu. Proses pembuatannya pun tidak terlalu rumit. Dibantu beberapa rekannya, dekorasi ini rampung hanya satu hari. Kedepan, ide kreatifnya ini bisa jadi akan dikembangkan untuk bisnis dekorasi. "Bisa jadi, terutama jika ada yang order. Karena bambu merupakan material yang berbeda dari biasanya. Sekaligus untuk merangsang kreatifitas dalam seni dekorasi," ungkapnya. *nvi
Komentar