PDIP Usung Jaya Negara di Denpasar, Parpol Pesaing Kompak Masih 'Tiarap'
Kepastian PDIP mengusung Wakil Walikota dua kali periode, I Gusti Ngurah Jaya Negara, sebagai Calon Walikota (Cawali) Denpasar ke Pilkada 2020, membuat aroma persaingan lesu.
DENPASAR, NusaBali
Parpol-parpol non PDIP kompak masih ‘tiarap’ dan menyembunyikan jagonya. Informasi yang dihimpun NusaBali di kalangan parpol-parpol, Senin (16/7), dominasi PDIP dalam Pileg 2019 seolah menjadi momok bagi partai pesaingnya. Parpol non PDIP masih mikir mengelus jagonya untuk tarung Pilkada Denpasar 2020. Mereka seperti menunggu arah angin yang tepat antara pilihan ikut merapat atau berhadapan dengan PDIP.
Berdasarkan hasil Pileg 2019, PDIP menjadi satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Denpasar 2020, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDIP mendominasi 22 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar hasi Pileg 2019 atau kuasai 48,89 persen suara parlemen.
Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Denpasar atau kuasai 17,78 persen suara parlemen. Selanjutnya, Demo-krat berada di peringkat ketiga dengan 4 kursi DPRD Denpasar (atau 8,89 persen suara parlemen), disusul Gerindra (4 kursi DPRD Denpasar/8,89 persen suara parlemen), NasDem (3 kursi DPRD Denpa-sar/6,67 persen suara parlemen), Hanura (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen), dan PSI (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen).
Parpol yang berpotensi menjadi lawan tanding PDIP jika berkoalisi, seperti Golkar, Gerindra, Demokrat, dan NasDem, terang-terangan menyatakan masih menunggu arah angin. Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida, mengatakan partainya akan usung kader sendiri dan berkoalisi dengan partai lain di Pilkada Denpasar 2020. "Hanya saja, komunikasi untuk koalisi ke Pilkada Denpasar 2020 sampai saat ini belum. Yang jelas, kita punya jago juga," ujar Dewa Nida kepada NusaBali.
Dewa Nida menyebutkan, untuk Pilkada Denpasar 2020, partainya berpeluang mengajukan Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, sebagai Cawali. Saat ini, Mariyana Wandira masih menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2029 dan lolos lagi ke kursi legislatif hasil Pileg 2019.
"Kita punya kader Pak Mariyana Wandira. Cuma, sejauh ini belum ada pembahasan Pilkada Denpasar 2020. Nanti arah koalisi dulu ditentukan. Sebab, kita kan harus koalisi untuk bisa mengusung paket calon di Denpasar," jelas mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini.
Sementara itu, kubu Gerindra masih menunggu peta politik jelang Pilkada Denpasar 2020. Menurut Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, partainya sudah pasti berkoalisi dengan parpol lain untuk usung calon di Pilkada Denpasar 2020.
"Kita punya banyak kader yang siap maju ke Pilkada. Bukan hanya untuk Pilkada Denpasar 2020, tapi juga punya kader mumpuni hadiapi Pilkada 2020 di 5 daerah lainnya di Bali (Tabanan, Badung, Bangli, Karangasem, dan Jembrana). Kami punya sekolah pendidikan kader. Mereka kita siapkan untuk Pilkada dan Pileg,” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi terpisah.
“Tetapi, kita lihat dulu partai lain kayak PDIP dan Golkar. Kita tunggu, ke mana arahnya?" lanjut politisi asal Griya Buruan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, yang juga anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Gus Sukarta menyebutkan, mengacu hasil Pileg 2019 dan Pilpres 2019, Gerindra tetap akan menjadi partai penyeimbang. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan menyiapkan strategi lain kalau di daerah yang melaksanakan Pilkada itu pesaing lebih kuat dan diterima rakyat.
"Kalau di Denpasar ada figur partai di luar Gerindra yang dapat dukungan kuat dari rakyat, bisa saja kita usung mereka. Untuk non kader, kami berharap dari independen juga bisa menjadi kandidat calon kepala daerah melalui Gerindra," katanya.
Di sisi lain, kub NasDem sama sekali belum punya gambaran soal strategi tarungnya di Pilkada Denpasar 2020. Menurut Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, pihaknya masih fokus urusan pendidikan kader dulu. "Nih kita masih pendidikan kader. Untuk Pilkada Denpasar 2020, kita tunggu penetapan caleg terpilih," tandas Oka Gunastawa.
Oka Gunastawa menyebutkan, NasDem harus koalisi dengan parpol lain di Pilkada Denpasar 2020. "Cuma, kita nggak usah tergesa-gesalah mengelus jago. Biarkan partai lain menggeliat dulu," ujar mantan politisi Golkar asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.
Sementara, PDIP sudah pasti akan usung IGN Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Jaya Negara adalah politisi asal Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali dan dua kali periode menjadi Wakil Walikota Denpasar. Nah, tandemnya di posisi Cawawali Denpasar, hingga kini masih jadi ajang rebutan. *nat
Berdasarkan hasil Pileg 2019, PDIP menjadi satu-satunya parpol yang berhak mengusung paket calon secara mandiri di Pilkada Denpasar 2020, tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Pasalnya, PDIP mendominasi 22 kursi dari total 45 kursi DPRD Denpasar hasi Pileg 2019 atau kuasai 48,89 persen suara parlemen.
Sedangkan Golkar berada di posisi kedua dengan 8 kursi DPRD Denpasar atau kuasai 17,78 persen suara parlemen. Selanjutnya, Demo-krat berada di peringkat ketiga dengan 4 kursi DPRD Denpasar (atau 8,89 persen suara parlemen), disusul Gerindra (4 kursi DPRD Denpasar/8,89 persen suara parlemen), NasDem (3 kursi DPRD Denpa-sar/6,67 persen suara parlemen), Hanura (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen), dan PSI (2 kursi DPRD Denpasar/4,44 persen suara parlemen).
Parpol yang berpotensi menjadi lawan tanding PDIP jika berkoalisi, seperti Golkar, Gerindra, Demokrat, dan NasDem, terang-terangan menyatakan masih menunggu arah angin. Anggota Pemenangan Pemilu Wilayah Bali DPP Golkar, Dewa Made Widiyasa Nida, mengatakan partainya akan usung kader sendiri dan berkoalisi dengan partai lain di Pilkada Denpasar 2020. "Hanya saja, komunikasi untuk koalisi ke Pilkada Denpasar 2020 sampai saat ini belum. Yang jelas, kita punya jago juga," ujar Dewa Nida kepada NusaBali.
Dewa Nida menyebutkan, untuk Pilkada Denpasar 2020, partainya berpeluang mengajukan Ketua DPD II Golkar Denpasar, I Wayan Mariyana Wandira, sebagai Cawali. Saat ini, Mariyana Wandira masih menjabat Wakil Ketua DPRD Denpasar 2014-2029 dan lolos lagi ke kursi legislatif hasil Pileg 2019.
"Kita punya kader Pak Mariyana Wandira. Cuma, sejauh ini belum ada pembahasan Pilkada Denpasar 2020. Nanti arah koalisi dulu ditentukan. Sebab, kita kan harus koalisi untuk bisa mengusung paket calon di Denpasar," jelas mantan Ketua DPD II Golkar Klungkung ini.
Sementara itu, kubu Gerindra masih menunggu peta politik jelang Pilkada Denpasar 2020. Menurut Ketua DPD Gerindra Bali, Ida Bagus Putu Sukarta alias Gus Sukarta, partainya sudah pasti berkoalisi dengan parpol lain untuk usung calon di Pilkada Denpasar 2020.
"Kita punya banyak kader yang siap maju ke Pilkada. Bukan hanya untuk Pilkada Denpasar 2020, tapi juga punya kader mumpuni hadiapi Pilkada 2020 di 5 daerah lainnya di Bali (Tabanan, Badung, Bangli, Karangasem, dan Jembrana). Kami punya sekolah pendidikan kader. Mereka kita siapkan untuk Pilkada dan Pileg,” ujar Gus Sukarta saat dikonfirmasi terpisah.
“Tetapi, kita lihat dulu partai lain kayak PDIP dan Golkar. Kita tunggu, ke mana arahnya?" lanjut politisi asal Griya Buruan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, yang juga anggota Fraksi Gerindra DPR RI Dapil Bali 2014-2019 ini.
Gus Sukarta menyebutkan, mengacu hasil Pileg 2019 dan Pilpres 2019, Gerindra tetap akan menjadi partai penyeimbang. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan menyiapkan strategi lain kalau di daerah yang melaksanakan Pilkada itu pesaing lebih kuat dan diterima rakyat.
"Kalau di Denpasar ada figur partai di luar Gerindra yang dapat dukungan kuat dari rakyat, bisa saja kita usung mereka. Untuk non kader, kami berharap dari independen juga bisa menjadi kandidat calon kepala daerah melalui Gerindra," katanya.
Di sisi lain, kub NasDem sama sekali belum punya gambaran soal strategi tarungnya di Pilkada Denpasar 2020. Menurut Ketua DPW NasDem Bali, Ida Bagus Oka Gunastawa, pihaknya masih fokus urusan pendidikan kader dulu. "Nih kita masih pendidikan kader. Untuk Pilkada Denpasar 2020, kita tunggu penetapan caleg terpilih," tandas Oka Gunastawa.
Oka Gunastawa menyebutkan, NasDem harus koalisi dengan parpol lain di Pilkada Denpasar 2020. "Cuma, kita nggak usah tergesa-gesalah mengelus jago. Biarkan partai lain menggeliat dulu," ujar mantan politisi Golkar asal Desa Jungutan, Kecamatan Bebandem, Karangasem ini.
Sementara, PDIP sudah pasti akan usung IGN Jaya Negara sebagai Cawali Denpasar ke Pilkada 2020. Jaya Negara adalah politisi asal Desa Penatih, Kecamatan Denpasar Timur yang kini menjabat Sekretaris DPD PDIP Bali dan dua kali periode menjadi Wakil Walikota Denpasar. Nah, tandemnya di posisi Cawawali Denpasar, hingga kini masih jadi ajang rebutan. *nat
Komentar