Desain Baru Dongkrak Perolehan Pajak Kendaraan
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Bali Made Santha mengatakan munculnya desain baru kendaraan bermotor turut mendongkrak perolehan pendapatan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) hingga semester I/2019.
DENPASAR, NusaBali
"Kali ini kami melihat memang ada fenomena yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Santha di Denpasar, Kamis (18/7).
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir untuk mencapai target realisasi pajak BBNKB sebesar 45 persen untuk satu semester agak tertatih-tatih. Namun, hingga semester I/2019, realisasi BBNKB sudah mencapai 54,07 persen atau Rp594,79 miliar lebih.
Pemprov Bali sendiri menargetkan perolehan pendapatan dari BBNKB sepanjang 2019 ini mencapai Rp1,1 triliun, dari total pendapatan daerah yang direncanakan sebesar Rp6,32 triliun. "Kami sempat mengundang teman-teman 'main dealer dan sub dealer' mengapa fenomena ini bisa terjadi? Ternyata kata mereka, tahun 2019 ini banyak keluar desain kendaraan model baru, tetapi harganya sama dengan produk keluaran tahun sebelumnya," ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali itu.
Ketika muncul desain kendaraan dengan tampilan yang lebih bagus dan elegan, tetapi harganya masih sama dengan tahun sebelumnya, lanjut Santha, hal itulah yang menarik minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru. Dampaknya, perolehan pendapatan dari BBNKB 1 (kendaraan baru) juga meningkat.
Santha menambahkan, perolehan BBNKB yang melampaui target itu juga ditunjang dari bea balik nama kendaraan pelat kendaraan luar Bali yang sudah menetap di Bali lebih dari tiga bulan. "Kami datangi terus, baik yang perusahaan maupun perorangan, yang memiliki kendaraan dengan pelat luar Bali dan telah menetap lebih dari tiga bulan. Kami ketuk hati mereka untuk ikut bersama-sama membangun di Bali dengan taat membayar pajak," ucapnya.
Dengan telah membayar pajak, mereka nantinya bisa memperoleh kenyamanan di Bali dari sisi transportasi menyangkut infrastruktur, lingkungan, gas buang dan sebagainya.
Di sisi lain, dengan perolehan BBNKB di atas target juga menunjukkan kecenderungan perbaikan situasi ekonomi, sehingga timbul keinginan masyarakat untuk ‘bermain’ otomotif. *ant, isu
"Kali ini kami melihat memang ada fenomena yang berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," kata Santha di Denpasar, Kamis (18/7).
Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir untuk mencapai target realisasi pajak BBNKB sebesar 45 persen untuk satu semester agak tertatih-tatih. Namun, hingga semester I/2019, realisasi BBNKB sudah mencapai 54,07 persen atau Rp594,79 miliar lebih.
Pemprov Bali sendiri menargetkan perolehan pendapatan dari BBNKB sepanjang 2019 ini mencapai Rp1,1 triliun, dari total pendapatan daerah yang direncanakan sebesar Rp6,32 triliun. "Kami sempat mengundang teman-teman 'main dealer dan sub dealer' mengapa fenomena ini bisa terjadi? Ternyata kata mereka, tahun 2019 ini banyak keluar desain kendaraan model baru, tetapi harganya sama dengan produk keluaran tahun sebelumnya," ujar mantan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali itu.
Ketika muncul desain kendaraan dengan tampilan yang lebih bagus dan elegan, tetapi harganya masih sama dengan tahun sebelumnya, lanjut Santha, hal itulah yang menarik minat masyarakat untuk membeli kendaraan baru. Dampaknya, perolehan pendapatan dari BBNKB 1 (kendaraan baru) juga meningkat.
Santha menambahkan, perolehan BBNKB yang melampaui target itu juga ditunjang dari bea balik nama kendaraan pelat kendaraan luar Bali yang sudah menetap di Bali lebih dari tiga bulan. "Kami datangi terus, baik yang perusahaan maupun perorangan, yang memiliki kendaraan dengan pelat luar Bali dan telah menetap lebih dari tiga bulan. Kami ketuk hati mereka untuk ikut bersama-sama membangun di Bali dengan taat membayar pajak," ucapnya.
Dengan telah membayar pajak, mereka nantinya bisa memperoleh kenyamanan di Bali dari sisi transportasi menyangkut infrastruktur, lingkungan, gas buang dan sebagainya.
Di sisi lain, dengan perolehan BBNKB di atas target juga menunjukkan kecenderungan perbaikan situasi ekonomi, sehingga timbul keinginan masyarakat untuk ‘bermain’ otomotif. *ant, isu
1
Komentar