Belega Rombak Total Kantor Perbekel
Bangunan Kantor Desa Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, didirikan tahun 1978.
GIANYAR, NusaBali
Karena terkesan kuno dan sudah tua, tahun ini bangunan ini dirombak total. Kantor baru rencananya bertingkat II.
Perbekel Desa Belega I Ketut Trisna Jaya mengatakan, bangunan kantornya itu tergolong tertua dari kantor desa lainnya. "Gedung ini kuno, yang dibangun pada tahun 1978. Baru kali ini akan dirombak menjadi gedung berlantai dua," jelasnya, Kamis (18/7).
Saat ini proses pembangunannya pun sudah berlangsung sejak tiga minggu terakhir. Sedangkan kantor desa sementara pihaknya menyewa toko kosong yang berjarak sekitar 300 meter di selatan kantor sebelumnya. “Kami sewa artshop di selatan kantor desa selama enam bulan supaya proses pelayanan masyarakat tidak terhambat. Kantor yang dibangun itu juga rencananya akan berlantai dua, namun tahap ini akan difokuskan pada lantai satu saja dulu,” paparnya.
Pengajuan untuk pembangunan kantor itu, katanya, sudah diprogramkan dari perbekel desa sebelumnya. Sehingga dia mengaku tinggal melanjutkan dan mengawal pembangunan kantor yang telah diidam-idamkan oleh masyarakatnya sejak lama. “Masyarakat sejak dulu minder dengan kondisi kantor desa yang setiap hujan selalu bocor. Air masuk ke dalam kantor, sampai plafonnya jebol. Tetapi saat ini semua keinginan masyarakat sudah terjawab,” terang Trisna Jaya.
Anggaran pembangunan ini bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Bagi Hasil Pajak dengan nominal Rp 690 juta. "Hanya difokuskan dalam pembangunan pada lantai dasar saja. Sedangkan untuk pembangunan pada lantai dua nanti, akan menunggu anggaran pada tahun mendatang," jelasnya.
Dia menyampaikan pada lantai satu akan dibangun empat ruangan. Mulai dari ruangan perbekel, ruangan untuk para kelian, ruangan sekretaris desa, dapur, dan ruangan tunggu berisi lobi. Trisna Jaya menyampaikan, luas areal kantor ini 12 meter x 15 meter. Ke depannya semua kelembagaan di desa dipastikan memiliki ruangan di kantor desa yang baru.
Dia menambahkan, untuk proses pelayanan di desa tetap berjalan seperti biasanya. Meski hanya sedikit ruangannya yang masih gabung satu sama lain. Dalam mengantisipasi kebingunan masyarakat mencari kantor desa sementara, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi sejak dua minggu sebelum kator desa dirombak. “Hanya saja sedikit bergeser dan ruangannya masih jadi satu. Target selesainya sekitar akhir Desember 2019 atau awal 2020 gedung lantai satu sudah selesai dan bisa langsung ditempati,” imbuhnya. *nvi
Perbekel Desa Belega I Ketut Trisna Jaya mengatakan, bangunan kantornya itu tergolong tertua dari kantor desa lainnya. "Gedung ini kuno, yang dibangun pada tahun 1978. Baru kali ini akan dirombak menjadi gedung berlantai dua," jelasnya, Kamis (18/7).
Saat ini proses pembangunannya pun sudah berlangsung sejak tiga minggu terakhir. Sedangkan kantor desa sementara pihaknya menyewa toko kosong yang berjarak sekitar 300 meter di selatan kantor sebelumnya. “Kami sewa artshop di selatan kantor desa selama enam bulan supaya proses pelayanan masyarakat tidak terhambat. Kantor yang dibangun itu juga rencananya akan berlantai dua, namun tahap ini akan difokuskan pada lantai satu saja dulu,” paparnya.
Pengajuan untuk pembangunan kantor itu, katanya, sudah diprogramkan dari perbekel desa sebelumnya. Sehingga dia mengaku tinggal melanjutkan dan mengawal pembangunan kantor yang telah diidam-idamkan oleh masyarakatnya sejak lama. “Masyarakat sejak dulu minder dengan kondisi kantor desa yang setiap hujan selalu bocor. Air masuk ke dalam kantor, sampai plafonnya jebol. Tetapi saat ini semua keinginan masyarakat sudah terjawab,” terang Trisna Jaya.
Anggaran pembangunan ini bersumber dari Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Bagi Hasil Pajak dengan nominal Rp 690 juta. "Hanya difokuskan dalam pembangunan pada lantai dasar saja. Sedangkan untuk pembangunan pada lantai dua nanti, akan menunggu anggaran pada tahun mendatang," jelasnya.
Dia menyampaikan pada lantai satu akan dibangun empat ruangan. Mulai dari ruangan perbekel, ruangan untuk para kelian, ruangan sekretaris desa, dapur, dan ruangan tunggu berisi lobi. Trisna Jaya menyampaikan, luas areal kantor ini 12 meter x 15 meter. Ke depannya semua kelembagaan di desa dipastikan memiliki ruangan di kantor desa yang baru.
Dia menambahkan, untuk proses pelayanan di desa tetap berjalan seperti biasanya. Meski hanya sedikit ruangannya yang masih gabung satu sama lain. Dalam mengantisipasi kebingunan masyarakat mencari kantor desa sementara, pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi sejak dua minggu sebelum kator desa dirombak. “Hanya saja sedikit bergeser dan ruangannya masih jadi satu. Target selesainya sekitar akhir Desember 2019 atau awal 2020 gedung lantai satu sudah selesai dan bisa langsung ditempati,” imbuhnya. *nvi
1
Komentar