Warga Susut Serbu Pasar Murah
Warga serbu pasar murah yang digelar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Bangli di Lapangan Umum Susut, Desa Sulahan, Kecamatan Susut, Bangli, Kamis (18/7).
BANGLI, NusaBali
Beras dan minyak goring paling diburu. Disperindag Bangli gelar pasar murah agar masyarakat dapatkan harga rendah jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Kasi Ketersediaan dan Peyaluran Disperindag Bangli Dewa Made Kantor mengaku senang dengan respon masyarakat. Disperindag menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan pihak swasta untuk pengadaan barang. Harga jual lebih murah dibanding harga di pasaran, selisihnya Rp 3.000 hingga Rp 7.000 per produk. Elpiji 3 Kg dijual Rp 14.500 per tabung sementara harga di pasar atau warung Rp 19.000 – Rp 20.000 per tabung.
Beras isian 5 Kg dijual Rp 43.500, di pasaran Rp 50.000. Minyak goreng isian 2 liter Rp 21.000 per 2 liter, di pasar Rp 25.000. “Animo masyarakat memanfaatkan pasar murah sangat tinggi, beberapa produk ludes terjual,” ungkap Dewa Made Kantor. Warga serbu pasar murah karena jauh hari sebelumnya telah mendapatkan informasi dari pihak kecamatan. Camat Susut, Anak Agung Bintang Ari Sutari mengatakan program pasar murah dampaknya sangat dirasakan masyarakat. “Warga serbu pasar murah, kami khawatir persediaan barang tidak ada. Takutnya masyarakat kecewa, tapi syukur masyarakat sudah terlayani,” tandasnya.
Salah seorang warga mengaku senang dengan adanya pasar murah. Pihaknya cukup terbantu dengan harga produk yang lebih murah. Warga berharap ada barang-barang lain yang bisa dijual seperti bumbu dapur. “Sekarang harga cabai mahal, kalau itu bisa dijual di pasar murah, lumayan kami dapat harga jauh lebih murah,” ujarnya. *esa
Beras dan minyak goring paling diburu. Disperindag Bangli gelar pasar murah agar masyarakat dapatkan harga rendah jelang Hari Raya Galungan dan Kuningan.
Kasi Ketersediaan dan Peyaluran Disperindag Bangli Dewa Made Kantor mengaku senang dengan respon masyarakat. Disperindag menggandeng Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali dan pihak swasta untuk pengadaan barang. Harga jual lebih murah dibanding harga di pasaran, selisihnya Rp 3.000 hingga Rp 7.000 per produk. Elpiji 3 Kg dijual Rp 14.500 per tabung sementara harga di pasar atau warung Rp 19.000 – Rp 20.000 per tabung.
Beras isian 5 Kg dijual Rp 43.500, di pasaran Rp 50.000. Minyak goreng isian 2 liter Rp 21.000 per 2 liter, di pasar Rp 25.000. “Animo masyarakat memanfaatkan pasar murah sangat tinggi, beberapa produk ludes terjual,” ungkap Dewa Made Kantor. Warga serbu pasar murah karena jauh hari sebelumnya telah mendapatkan informasi dari pihak kecamatan. Camat Susut, Anak Agung Bintang Ari Sutari mengatakan program pasar murah dampaknya sangat dirasakan masyarakat. “Warga serbu pasar murah, kami khawatir persediaan barang tidak ada. Takutnya masyarakat kecewa, tapi syukur masyarakat sudah terlayani,” tandasnya.
Salah seorang warga mengaku senang dengan adanya pasar murah. Pihaknya cukup terbantu dengan harga produk yang lebih murah. Warga berharap ada barang-barang lain yang bisa dijual seperti bumbu dapur. “Sekarang harga cabai mahal, kalau itu bisa dijual di pasar murah, lumayan kami dapat harga jauh lebih murah,” ujarnya. *esa
1
Komentar