Mahasiswa Timor Leste Diduga Korban Pembunuhan
Tewas di Lereng Gunung Lawu
SLEMAN, NusaBali
Polda DIY menduga mahasiswa asal Timor Leste, Joao Bosco Baptista (21) tewas karena dibunuh. Jasad korban dalam kondisi penuh luka ditemukan tergeletak di lereng jurang Cemorosewu, Desa Ngancar, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
"Tim sudah melakukan penyelidikan dalam rangka menemukan tersangka, yang melakukan atau ikut melakukan penganiayaan yang menyebabkan matinya orang. Korban atas nama saudara Joao Bosco Baptista," kata Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo saat jumpa pers di Mapolda DIY, Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Sleman, Kamis (18/7).
Polisi telah melakukan identifikasi terhadap jasad Bosco dengan mengerahkan tim Inafis dan DVI. Ditemukan sejumlah luka di tubuhnya diduga bekas penganiayaan.
"Kondisi luka atau tidak, sebetulnya masuk dalam ranah penyelidikan. Namun demikian bisa kami sampaikan kondisi dari jenazah, dalam kondisi yang tidak fresh, sudah membusuk, dengan ada beberapa bagian yang hilang, terutama bagian badan sampai kepala ada jaringan yang hilang," kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY, Kompol Dr D Aji Kadarmo di Mapolda DIY, Kamis (18/7) seperti dilansir detik.
Diduga pelaku pembunuhan Joao lebih dari seorang.
"Praduga kita, ada beberapa (pelaku), yang jelas lebih dari satu orang," ujar Hadi Utomo.
"Sementara polisi mengindikasikan Pasal 338 KUHP, belum bisa terapkan Pasal 340 KUHP karena belum tertangkap pelakunya, belum ada keterangan dari pelaku," jelas Hadi.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, keluarga Bosco melaporkan korban hilang pada 2 Juli 2019 dari kosnya di wilayah Banguntapan, Bantul. Sehari setelahnya keluarga kembali membuat laporan bahwa korban diduga diculik.
"Kemudian ada penemuan mayat Mr.X di Magetan pada 14 Juli (sebelumnya tertulis 12 Juli), hasil identifikasi dipastikan mayat tersebut saudara Joao Bosco," jelasnya.
Hasil identifikasi Tim Inafis, DVI dan Labfor Kriminal Semarang, korban diduga tewas antara tanggal 2 Juli-7 Juli, atau setelah dilaporkan hingga beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan pada 14 Juli 2019.
Mengenai pemicu korban tewas, Aji belum bisa mengungkapkannya karena masuk dalam materi penyelidikan.
"Untuk luka-luka lainnya masuk dalam materi penyelidikan," jelasnya. Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto XP Carlos mendatangi Mapolda DIY. Kedatangannya terkait tewasnya Joao Bosco yang diduga menjadi korban pembunuhan.
"Kemarin (Rabu, 17/7) Dubes Timor Leste untuk Indonesia mendatangi Polda DIY, untuk tanda tangan dokumen yang diperlukan untuk keperluan jenazah (Bosco)," kata Yuliyanto.
Jenazah korban saat ini masih berada di RS Bhayangkara Polda DIY. Dalam waktu dekat, jenazah akan segera dipulangkan ke negara asalnya *
"Tim sudah melakukan penyelidikan dalam rangka menemukan tersangka, yang melakukan atau ikut melakukan penganiayaan yang menyebabkan matinya orang. Korban atas nama saudara Joao Bosco Baptista," kata Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo saat jumpa pers di Mapolda DIY, Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Sleman, Kamis (18/7).
Polisi telah melakukan identifikasi terhadap jasad Bosco dengan mengerahkan tim Inafis dan DVI. Ditemukan sejumlah luka di tubuhnya diduga bekas penganiayaan.
"Kondisi luka atau tidak, sebetulnya masuk dalam ranah penyelidikan. Namun demikian bisa kami sampaikan kondisi dari jenazah, dalam kondisi yang tidak fresh, sudah membusuk, dengan ada beberapa bagian yang hilang, terutama bagian badan sampai kepala ada jaringan yang hilang," kata Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY, Kompol Dr D Aji Kadarmo di Mapolda DIY, Kamis (18/7) seperti dilansir detik.
Diduga pelaku pembunuhan Joao lebih dari seorang.
"Praduga kita, ada beberapa (pelaku), yang jelas lebih dari satu orang," ujar Hadi Utomo.
"Sementara polisi mengindikasikan Pasal 338 KUHP, belum bisa terapkan Pasal 340 KUHP karena belum tertangkap pelakunya, belum ada keterangan dari pelaku," jelas Hadi.
Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto menambahkan, keluarga Bosco melaporkan korban hilang pada 2 Juli 2019 dari kosnya di wilayah Banguntapan, Bantul. Sehari setelahnya keluarga kembali membuat laporan bahwa korban diduga diculik.
"Kemudian ada penemuan mayat Mr.X di Magetan pada 14 Juli (sebelumnya tertulis 12 Juli), hasil identifikasi dipastikan mayat tersebut saudara Joao Bosco," jelasnya.
Hasil identifikasi Tim Inafis, DVI dan Labfor Kriminal Semarang, korban diduga tewas antara tanggal 2 Juli-7 Juli, atau setelah dilaporkan hingga beberapa hari sebelum jasadnya ditemukan pada 14 Juli 2019.
Mengenai pemicu korban tewas, Aji belum bisa mengungkapkannya karena masuk dalam materi penyelidikan.
"Untuk luka-luka lainnya masuk dalam materi penyelidikan," jelasnya. Duta Besar Timor Leste untuk Indonesia, Alberto XP Carlos mendatangi Mapolda DIY. Kedatangannya terkait tewasnya Joao Bosco yang diduga menjadi korban pembunuhan.
"Kemarin (Rabu, 17/7) Dubes Timor Leste untuk Indonesia mendatangi Polda DIY, untuk tanda tangan dokumen yang diperlukan untuk keperluan jenazah (Bosco)," kata Yuliyanto.
Jenazah korban saat ini masih berada di RS Bhayangkara Polda DIY. Dalam waktu dekat, jenazah akan segera dipulangkan ke negara asalnya *
1
Komentar