Pasar Tumpah Direlokasi ke Areal Kolam Renang
Pasca Kawasan Patung Sapi Krodit
SINGARAJA, NusaBali
Pedagang Pasar Tumpah di Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, kembali bakal direlokasi. Kali ini, Pemkab Buleleng tengah menyiapkan lokasi yang representatif. Relokasi ulang ini menyusul situasi krodit di dalam terminal, maupun di ruas Jalan Singaraja-Seririt tepatnya di dekat Patung Sapi, Banyuasri. Apalagi akan ada pembangunan Pasar Induk Banyuasri, situasi itu dikhawatirkan bertambah runyam.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto yang dikonfirmasi Jumat (19/7), membenarkan recana relokasi ulang terhadap Pedagang Pasar Tumpah di Terminal Banyuasri. Dikatakan, lokasi penempatan akan memanfaatkan lahan Pemkab yang ada di areal Kolam Renang Nirmala Asri, di Kelurahan Banyuasri.
Lokasi itu persisnya berada di sisi Barat Tukad Banyumala, sejauh sekitar 50 meter dari Terminal Banyuasri. “Sekarang lokasinya sedang ditata. Kalau lokasinya nanti memungkinkan untuk seluruh pedagang Pasar Tumpah, maka seluruhnya akan direlokasi. Tetapi kalau tidak misalnya, maka yang direlokasi itu pedagang bermobil saja, agar tidak menganggu ruas jalan di Patung Sapi,” terangnya.
Menurut Suparto, pemindahan Pedagang Pasar Tumpah atas petunjuk dari Bupati, setelah mengevaluasi perkembangan situasi aktivitas Pasar Tumpah, pasca pemindahan padagang yang tadinya di lambung Barat areal Terminal, ke lambung Timur areal Terminal.
Hasilnya, aktivitas pedagang Pasar Tumpah berdampak pada arus lalulintas di ruas Jalan A Yani-Patung Sapi. Situasi itu diperkirakan bertambah krodit ketika seluruh Pedagang Pasar Induk Banyuasri pindah ke Pasar Darurat yang dibangun di lambung Barat Terminal yang sempat ditempati pedagang Pasar Tumpah.
Kondisi itu juga akan diperparah lagi dengan aktivitas pembongkaran dan pengerjaan Pasar Induk Banyuasri. “Ini berdasar petujuk Pak Bupati, karena dikhawatirkan ruas Jalan A Yani itu pasti sangat krodit. Sekarang saja pedagang bermobil berjubel di Patung Sapi, ini akan krodit lagi dengan keluar masuknya kendaraan proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuasri,” jelas Suparto.
Lebih lanjut dikatakan, relokasi pedagang Pasar Tumpah seluruhnya ditarget terlaksana sebelum proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuasri berjalan. Sehingga arus keluar masuk kendaraan proyek tidak terganggu dengan aktivitas Pasar Tumpah. “Ini harus terlaksana di tahun 2019, sekarang lahannya masih ditata, mudah-mudahan nanti bisa menampung seluruh pedagang Pasar Tumpah dan pedagang bermobil,” ujar Suparto.
Sebelumnya, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan akan mengevaluasi terus dampak pemindahan pedagang ke areal Terminal Banyuasri menyusul rencana revitalisasi Pasar Induk Banyuasri. “Tiap hari akan kami evaluasi kondisi di Terminal, jika nanti sudah tidak memungkinkan lagi, kami upayakan tempat lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Agus Suradnyana meminta masyarakat, tidak terlalu mempermasalahkan relokasi pedagang, karena sifatnya sementara dan darurat. “Memang kalau kita mau membangun sesuatu yang bagus, tentu ada pengorbanan sedikit. Apalagi ini membangun Pasar Banyuasri yang lebih bagus, tentu ada kemacetan dan korban perasaan. Yang jelas saya berusaha membuat semuanya lebih nyaman,” tandasnya. *k19
Pedagang Pasar Tumpah di Terminal Banyuasri, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng, kembali bakal direlokasi. Kali ini, Pemkab Buleleng tengah menyiapkan lokasi yang representatif. Relokasi ulang ini menyusul situasi krodit di dalam terminal, maupun di ruas Jalan Singaraja-Seririt tepatnya di dekat Patung Sapi, Banyuasri. Apalagi akan ada pembangunan Pasar Induk Banyuasri, situasi itu dikhawatirkan bertambah runyam.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dagprin) Kabupaten Buleleng, Ketut Suparto yang dikonfirmasi Jumat (19/7), membenarkan recana relokasi ulang terhadap Pedagang Pasar Tumpah di Terminal Banyuasri. Dikatakan, lokasi penempatan akan memanfaatkan lahan Pemkab yang ada di areal Kolam Renang Nirmala Asri, di Kelurahan Banyuasri.
Lokasi itu persisnya berada di sisi Barat Tukad Banyumala, sejauh sekitar 50 meter dari Terminal Banyuasri. “Sekarang lokasinya sedang ditata. Kalau lokasinya nanti memungkinkan untuk seluruh pedagang Pasar Tumpah, maka seluruhnya akan direlokasi. Tetapi kalau tidak misalnya, maka yang direlokasi itu pedagang bermobil saja, agar tidak menganggu ruas jalan di Patung Sapi,” terangnya.
Menurut Suparto, pemindahan Pedagang Pasar Tumpah atas petunjuk dari Bupati, setelah mengevaluasi perkembangan situasi aktivitas Pasar Tumpah, pasca pemindahan padagang yang tadinya di lambung Barat areal Terminal, ke lambung Timur areal Terminal.
Hasilnya, aktivitas pedagang Pasar Tumpah berdampak pada arus lalulintas di ruas Jalan A Yani-Patung Sapi. Situasi itu diperkirakan bertambah krodit ketika seluruh Pedagang Pasar Induk Banyuasri pindah ke Pasar Darurat yang dibangun di lambung Barat Terminal yang sempat ditempati pedagang Pasar Tumpah.
Kondisi itu juga akan diperparah lagi dengan aktivitas pembongkaran dan pengerjaan Pasar Induk Banyuasri. “Ini berdasar petujuk Pak Bupati, karena dikhawatirkan ruas Jalan A Yani itu pasti sangat krodit. Sekarang saja pedagang bermobil berjubel di Patung Sapi, ini akan krodit lagi dengan keluar masuknya kendaraan proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuasri,” jelas Suparto.
Lebih lanjut dikatakan, relokasi pedagang Pasar Tumpah seluruhnya ditarget terlaksana sebelum proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuasri berjalan. Sehingga arus keluar masuk kendaraan proyek tidak terganggu dengan aktivitas Pasar Tumpah. “Ini harus terlaksana di tahun 2019, sekarang lahannya masih ditata, mudah-mudahan nanti bisa menampung seluruh pedagang Pasar Tumpah dan pedagang bermobil,” ujar Suparto.
Sebelumnya, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana menyatakan akan mengevaluasi terus dampak pemindahan pedagang ke areal Terminal Banyuasri menyusul rencana revitalisasi Pasar Induk Banyuasri. “Tiap hari akan kami evaluasi kondisi di Terminal, jika nanti sudah tidak memungkinkan lagi, kami upayakan tempat lain,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Bupati Agus Suradnyana meminta masyarakat, tidak terlalu mempermasalahkan relokasi pedagang, karena sifatnya sementara dan darurat. “Memang kalau kita mau membangun sesuatu yang bagus, tentu ada pengorbanan sedikit. Apalagi ini membangun Pasar Banyuasri yang lebih bagus, tentu ada kemacetan dan korban perasaan. Yang jelas saya berusaha membuat semuanya lebih nyaman,” tandasnya. *k19
1
Komentar