33 Jenasah Ditemukan Numpuk di Tangga
Studio Animasi di Jepang Sengaja Dibakar
TOKYO, NusaBali
Sedikitnya 33 orang diyakini tewas dalam aksi pembakaran di sebuah studio animasi di Kyoto, Jepang, Kamis (18/7). Puluhan orang lainnya mengalami luka-luka, dengan beberapa orang di antaranya dalam kondisi serius di rumah sakit.
Detail mengerikan terkait aksi pembakaran studio Kyoto Animation di Jepang mulai bermunculan. Jenazah para korban dilaporkan ditemukan menumpuk di bagian tangga menuju pintu keluar yang ada di atap gedung tiga lantai itu.
Sejauh ini, otoritas setempat menyebut 33 orang tewas dalam kebakaran yang menghanguskan gedung studio animasi itu pada Kamis (18/7) waktu setempat. Korban tewas terdiri dari 12 pria, 20 wanita dan satu orang yang jenis kelaminnya belum diketahui pasti.
Sekitar 36 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir detik dari CNN dan Associated Press, Jumat (19/7), pejabat dinas pemadam kebakaran Kyoto, Kazuhiro Hayashi, mengungkapkan bahwa setelah berhasil memadamkan api, para petugas pemadam menemukan 20 jenazah di lantai tiga. Beberapa jenazah tergeletak di tangga menuju atap gedung. Tim pemadam lainnya menemukan 11 jenazah lainnya di lantai dua. Dua jenazah lain ditemukan di lantai dasar gedung studio animasi tersebut.
Kepolisian setempat dalam pernyataannya menyebut saat kebakaran terjadi, sekitar 74 orang ada di dalam gedung yang terletak di distrik Fuhimi-ku, Kyoto tersebut. Kebanyakan korban merupakan pegawai Kyoto Animation, yang beroperasi sejak tahun 1981 dan diketahui banyak memproduksi animasi berkualitas tinggi. Beberapa di antaranya, serial televisi 'The Melancholy of Haruhi Suzumiya' dan 'K-On!'.
Kepolisian Kyoto menuturkan kepada CNN bahwa api menyebar dengan cepat sehingga orang-orang yang ada di dalam gedung sulit menyelamatkan diri. Beberapa orang nekat melompat keluar dari jendela di lantai dua dan tiga. Akibatnya, mereka mengalami retak atau patah tulang.
Kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh, untuk mencari tahu motif di balik aksi pembakaran ini.
Pelaku yang diduga mendalangi aksi pembakaran ini telah diamankan polisi. Identitasnya belum diungkap ke publik, hanya disebutkan usianya 41 tahun. Diketahui bahwa pelaku mengalami luka bakar serius di wajah dan kakinya. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan medis dan berada di bawah pengawasan polisi setempat.
Pelaku yang mendalangi aksi pembakaran di studio Kyoto Animation, Jepang, diyakini telah merencanakan aksinya dalam beberapa hari terakhir. Aksi pembakaran itu, tercatat sebagai pembunuhan massal terparah dalam 18 tahun terakhir di Jepang.
Salah satu saksi mata menuturkan kepada wartawan bahwa pelaku sempat berteriak menyebut dirinya sebagai korban aksi plagiat, saat akan ditangkap polisi.
"Dia tampak tidak senang, dia tampak akan marah, meneriakkan sesuatu soal bagaimana dia menjadi korban aksi plagiat," tutur saksi mata yang tidak disebut namanya itu.
Laporan media-media lokal Jepang menyebut pelaku sempat berteriak 'Mati kau!' sebelum menuangkan cairan diduga bensin di pintu masuk gedung kantor Kyoto Animation. Pelaku membakar gedung tersebut pada Kamis (18/7) siang, sekitar pukul 10.30 waktu setempat. *
Detail mengerikan terkait aksi pembakaran studio Kyoto Animation di Jepang mulai bermunculan. Jenazah para korban dilaporkan ditemukan menumpuk di bagian tangga menuju pintu keluar yang ada di atap gedung tiga lantai itu.
Sejauh ini, otoritas setempat menyebut 33 orang tewas dalam kebakaran yang menghanguskan gedung studio animasi itu pada Kamis (18/7) waktu setempat. Korban tewas terdiri dari 12 pria, 20 wanita dan satu orang yang jenis kelaminnya belum diketahui pasti.
Sekitar 36 orang lainnya mengalami luka-luka, dengan 10 orang di antaranya dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
Seperti dilansir detik dari CNN dan Associated Press, Jumat (19/7), pejabat dinas pemadam kebakaran Kyoto, Kazuhiro Hayashi, mengungkapkan bahwa setelah berhasil memadamkan api, para petugas pemadam menemukan 20 jenazah di lantai tiga. Beberapa jenazah tergeletak di tangga menuju atap gedung. Tim pemadam lainnya menemukan 11 jenazah lainnya di lantai dua. Dua jenazah lain ditemukan di lantai dasar gedung studio animasi tersebut.
Kepolisian setempat dalam pernyataannya menyebut saat kebakaran terjadi, sekitar 74 orang ada di dalam gedung yang terletak di distrik Fuhimi-ku, Kyoto tersebut. Kebanyakan korban merupakan pegawai Kyoto Animation, yang beroperasi sejak tahun 1981 dan diketahui banyak memproduksi animasi berkualitas tinggi. Beberapa di antaranya, serial televisi 'The Melancholy of Haruhi Suzumiya' dan 'K-On!'.
Kepolisian Kyoto menuturkan kepada CNN bahwa api menyebar dengan cepat sehingga orang-orang yang ada di dalam gedung sulit menyelamatkan diri. Beberapa orang nekat melompat keluar dari jendela di lantai dua dan tiga. Akibatnya, mereka mengalami retak atau patah tulang.
Kepolisian setempat masih melakukan penyelidikan secara menyeluruh, untuk mencari tahu motif di balik aksi pembakaran ini.
Pelaku yang diduga mendalangi aksi pembakaran ini telah diamankan polisi. Identitasnya belum diungkap ke publik, hanya disebutkan usianya 41 tahun. Diketahui bahwa pelaku mengalami luka bakar serius di wajah dan kakinya. Saat ini, dia tengah menjalani perawatan medis dan berada di bawah pengawasan polisi setempat.
Pelaku yang mendalangi aksi pembakaran di studio Kyoto Animation, Jepang, diyakini telah merencanakan aksinya dalam beberapa hari terakhir. Aksi pembakaran itu, tercatat sebagai pembunuhan massal terparah dalam 18 tahun terakhir di Jepang.
Salah satu saksi mata menuturkan kepada wartawan bahwa pelaku sempat berteriak menyebut dirinya sebagai korban aksi plagiat, saat akan ditangkap polisi.
"Dia tampak tidak senang, dia tampak akan marah, meneriakkan sesuatu soal bagaimana dia menjadi korban aksi plagiat," tutur saksi mata yang tidak disebut namanya itu.
Laporan media-media lokal Jepang menyebut pelaku sempat berteriak 'Mati kau!' sebelum menuangkan cairan diduga bensin di pintu masuk gedung kantor Kyoto Animation. Pelaku membakar gedung tersebut pada Kamis (18/7) siang, sekitar pukul 10.30 waktu setempat. *
Komentar