Mobil Suplier Picu Macet di Ubud
Setiap industri pariwisata di Ubud paling sedikit memiliki lima suplier mengangkut barang.
GIANYAR, NusaBali
Kemacetan arus lalu lintas di kawasan wisata Ubud, Gianyar, hingga kini masih menjadi persoalan yang belum bisa diatasi. Selain karena parkir kendaraan di ruas jalan, kemacetan ini juga dipicu banyaknya mobil suplier barang ke Ubud.
Staf Ahli Bupati Gianyar Bidang Ekonomi dan Pembangunan, AA Bagus Ari Brahmanta mengatakan ada sejumlah solusi yang bisa dilakukan untuk mengurai kemacetan Ubud. Antara lain, kendaraan roda emoat yang masuk Ubud, agar sebisa mungkin parkir pada sentra parkir yang telah disediakan yaitu di Padangtegal atau Jaba Pura Batukaru, Ubud. Kendaraan angkutan barang tidak boleh masuk ke Ubud pada jam padatnya kunjungan yakni dari jam 11.00 Wita sampai 19.00 Wita. Pria yang akrab disapa Gung Ari ini memperhitungkan, setiap industri pariwisata di Ubud paling sedikit memiliki lima suplier mengangkut barang seperti gas, sayuran, air, es krim, minuman, laundry dan lainya. "Di pusat Ubud ada 390 restoran, akomodasi ada sekitar 629. Kalau ini dikalikan tiga saja, kendaraan yang memadati jalan di Ubud hampir dua ribuan," katanya, Minggu (21/7).
Selain itu pada jam padat kunjungan, juga dibutuhkan papan informasi untuk sedia layanan parkir di Ubud. Seperti sentral parkir yang dikelola Desa Pakraman Padangtegal, Ubud memiliki kapasitas 1.000 lebih kendaraan. "Kondisinya sekarang tidak ada papan informasi atau rambu lalu lintas yang memberikan informasi tempat parkir yang tersedia, baik itu dengan bahasa Indonesia maupun bahasa inggris, sehingga banyak kendaraan bingung dimana tempat parkir terdekat," katanya.
Mantan Kadis Pariwisata Gianyar ini memperkirakan memasuki akhir Juli - September, akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. "Karena itu untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan, sangat diperlukan antisipasi peningkatan kendaraan ke Ubud," katannya.
Sebagamana diketahui, penertiban parkir liar di Ubud oleh petugas sudah rutin dilakukan. Namun tidak juga dapat mengurai kemacetan. Kemacetan di kawasan Ubud rentan terjadi dari pukul 11.00 Wita - pukul 19.00 wita. Dalam jangka waktu tersebut, kemacetan hampir terjadi di seluruh kawasan objek wisata Ubud. Bahkan kemacetan juga terjadi pada sejumlah jalur menuju Ubud. *nvi
Staf Ahli Bupati Gianyar Bidang Ekonomi dan Pembangunan, AA Bagus Ari Brahmanta mengatakan ada sejumlah solusi yang bisa dilakukan untuk mengurai kemacetan Ubud. Antara lain, kendaraan roda emoat yang masuk Ubud, agar sebisa mungkin parkir pada sentra parkir yang telah disediakan yaitu di Padangtegal atau Jaba Pura Batukaru, Ubud. Kendaraan angkutan barang tidak boleh masuk ke Ubud pada jam padatnya kunjungan yakni dari jam 11.00 Wita sampai 19.00 Wita. Pria yang akrab disapa Gung Ari ini memperhitungkan, setiap industri pariwisata di Ubud paling sedikit memiliki lima suplier mengangkut barang seperti gas, sayuran, air, es krim, minuman, laundry dan lainya. "Di pusat Ubud ada 390 restoran, akomodasi ada sekitar 629. Kalau ini dikalikan tiga saja, kendaraan yang memadati jalan di Ubud hampir dua ribuan," katanya, Minggu (21/7).
Selain itu pada jam padat kunjungan, juga dibutuhkan papan informasi untuk sedia layanan parkir di Ubud. Seperti sentral parkir yang dikelola Desa Pakraman Padangtegal, Ubud memiliki kapasitas 1.000 lebih kendaraan. "Kondisinya sekarang tidak ada papan informasi atau rambu lalu lintas yang memberikan informasi tempat parkir yang tersedia, baik itu dengan bahasa Indonesia maupun bahasa inggris, sehingga banyak kendaraan bingung dimana tempat parkir terdekat," katanya.
Mantan Kadis Pariwisata Gianyar ini memperkirakan memasuki akhir Juli - September, akan terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. "Karena itu untuk memberikan kenyamanan bagi wisatawan, sangat diperlukan antisipasi peningkatan kendaraan ke Ubud," katannya.
Sebagamana diketahui, penertiban parkir liar di Ubud oleh petugas sudah rutin dilakukan. Namun tidak juga dapat mengurai kemacetan. Kemacetan di kawasan Ubud rentan terjadi dari pukul 11.00 Wita - pukul 19.00 wita. Dalam jangka waktu tersebut, kemacetan hampir terjadi di seluruh kawasan objek wisata Ubud. Bahkan kemacetan juga terjadi pada sejumlah jalur menuju Ubud. *nvi
Komentar